Lompat ke isi

Tsunami: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
42Fachtur (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1: Baris 1:
Tsunami adalah gelombang laut yang terjadi akibat adanya perubahan bentuk dasar laut secara tiba-tiba dan ini dapat diakibatkan oleh gempa bumi, letusan gunung berapi, atau longsoran.<ref>Walhi, "Bersahabat dengan ancaman: buku bantu pendidikan pengelolaan bencana untuk anak usia sekolah dasar", Grasindo, 2007, 9790250460, 9789790250468.</ref>
{{refimprove}}
{{untuk|Tsunami sebagai lagu|Tsunami (lagu)}}
[[Berkas:2004 Indonesia Tsunami edit.gif|right|thumb|Simulasi Tsunami Desember 2004]]
[[Berkas:The_Great_Wave_off_Kanagawa.jpg|thumb|right|Gambar Tsunami menurut [[Hokusai]], seorang pelukis Jepang dari [[abad ke 19]].]]
[[Berkas:Ombak.jpg|thumb|Tsunami yang menghantam [[Malé]], [[Maladewa]] pada [[26 Desember]] [[2004]]]]
'''Tsunami''' ([[bahasa Jepang]]: 津波; tsu = pelabuhan, nami = [[gelombang]], secara [[harafiah]] berarti "ombak besar di pelabuhan") adalah perpindahan badan air yang disebabkan oleh perubahan permukaan laut secara vertikal dengan tiba-tiba. Perubahan permukaan laut tersebut bisa disebabkan oleh [[gempa bumi]] yang berpusat di bawah laut, letusan [[gunung berapi]] bawah laut, [[longsor]] bawah laut, atau atau hantaman [[meteor]] di laut. [[Gelombang]] tsunami dapat merambat ke segala arah. [[Tenaga]] yang dikandung dalam [[gelombang]] tsunami adalah tetap terhadap fungsi ketinggian dan kelajuannya. Di laut dalam, [[gelombang]] tsunami dapat merambat dengan kecepatan 500-1000 km per jam. Setara dengan kecepatan pesawat terbang. Ketinggian gelombang di laut dalam hanya sekitar 1 meter. Dengan demikian, laju gelombang tidak terasa oleh kapal yang sedang berada di tengah laut. Ketika mendekati pantai, kecepatan [[gelombang]] tsunami menurun hingga sekitar 30 km per jam, namun ketinggiannya sudah meningkat hingga mencapai puluhan meter. Hantaman gelombang Tsunami bisa masuk hingga puluhan kilometer dari bibir pantai. Kerusakan dan korban jiwa yang terjadi karena Tsunami bisa diakibatkan karena hantaman air maupun material yang terbawa oleh aliran gelombang tsunami.


Dampak negatif yang diakibatkan tsunami adalah merusak apa saja yang dilaluinya. Bangunan, tumbuh-tumbuhan, dan mengakibatkan korban jiwa manusia serta menyebabkan genangan, pencemaran air asin lahan pertanian, tanah, dan air bersih.


Sejarawan [[Yunani]] bernama [[Thucydides]] merupakan orang pertama yang mengaitkan tsunami dengan gempa bawah lain. Namun hingga abad ke-20, pengetahuan mengenai penyebab tsunami masih sangat minim. Penelitian masih terus dilakukan untuk memahami penyebab tsunami.


Teks-teks [[geologi]], [[geografi]], dan [[oseanografi]] di masa lalu menyebut tsunami sebagai "gelombang laut seismik".

Beberapa kondisi [[meteorologis]], seperti badai tropis, dapat menyebabkan gelombang badai yang disebut sebagai [[meteor]] [[tsunami]] yang ketinggiannya beberapa meter diatas gelombang laut normal. Ketika badai ini mencapai daratan, bentuknya bisa menyerupai tsunami, meski sebenarnya bukan tsunami. Gelombangnya bisa menggenangi daratan. Gelombang badai ini pernah menggenangi Burma (Myanmar) pada Mei 2008.

Wilayah di sekeliling [[Samudra Pasifik]] memiliki ''Pacific Tsunami Warning Centre (PTWC)'' yang mengeluarkan peringatan jika terdapat ancaman tsunami pada wilayah ini. Wilayah di sekeliling [[Samudera Hindia]] sedang membangun ''Indian Ocean Tsunami Warning System (IOTWS)'' yang akan berpusat di Indonesia.

Bukti-bukti historis menunjukkan bahwa megatsunami mungkin saja terjadi, yang menyebabkan beberapa pulau dapat tenggelam

== Terminologi ==
Kata tsunami berasal dari bahasa jepang, tsu berarti [[pelabuhan]], dan nami berarti [[gelombang]]. Tsunami sering terjadi Jepang. Sejarah Jepang mencatat setidaknya 195 tsunami telah terjadi.

Pada beberapa kesempatan, tsunami disamakan dengan [[gelombang pasang]]. Dalam tahun-tahun terakhir, persepsi ini telah dinyatakan tidak sesuai lagi, terutama dalam komunitas peneliti, karena gelombang pasang tidak ada hubungannya dengan tsunami. Persepsi ini dahulu populer karena penampakan tsunami yang menyerupai gelombang pasang yang tinggi.

Tsunami dan gelombang pasang sama-sama menghasilkan gelombang air yang bergerak ke daratan, namun dalam kejadian tsunami, gerakan gelombang jauh lebih besar dan lebih lama, sehingga memberika kesan seperti gelombang pasang yang sangat tinggi. Meskipun pengartian yang menyamakan dengan "pasang-surut" meliputi "kemiripan" atau "memiliki kesamaan karakter" dengan gelombang pasang, pengertian ini tidak lagi tepat. Tsunami tidak hanya terbatas pada pelabuhan. Karenanya para [[geologis]] dan [[oseanografis]] sangat tidak merekomendasikan untuk menggunakan istilah ini.

Hanya ada beberapa bahasa lokal yang memiliki arti yang sama dengan gelombang merusak ini. ''Aazhi Peralai'' [[Bahasa Tamil]], ''Beuna'' atau ''alôn buluëk'' [[Bahasa Aceh]] adalah contohnya. Sebagai catatan, dalam bahasa [[Tagalog]] versi [[Austronesia]], bahasa utama di Filipina, ''alon'' berarti "gelombang". Di Pulau [[Simeulue]], daerah pesisir barat Sumatra, Indonesia, dalam [[Bahasa Defayan]], ''smong'' berarti tsunami. Sementara dalam [[Bahasa Sigulai]], ''emong'' berarti tsunami.

== Penyebab terjadinya tsunami ==
[[Berkas:Skema_tsunami.gif|thumb|Skema terjadinya tsunami]]
Tsunami dapat terjadi jika terjadi gangguan yang menyebabkan perpindahan sejumlah besar air, seperti letusan [[gunung api]], [[gempa bumi]], [[longsor]] maupun [[meteor]] yang jatuh ke bumi. Namun, 90% tsunami adalah akibat gempa bumi bawah laut. Dalam rekaman sejarah beberapa tsunami diakibatkan oleh gunung meletus, misalnya ketika meletusnya [[Gunung Krakatau]].

Gerakan vertikal pada [[kerak bumi]], dapat mengakibatkan dasar laut naik atau turun secara tiba-tiba, yang mengakibatkan gangguan keseimbangan air yang berada di atasnya. Hal ini mengakibatkan terjadinya aliran energi air laut, yang ketika sampai di pantai menjadi gelombang besar yang mengakibatkan terjadinya tsunami.

Kecepatan gelombang tsunami tergantung pada kedalaman laut di mana gelombang terjadi, dimana kecepatannya bisa mencapai ratusan kilometer per jam. Bila tsunami mencapai pantai, kecepatannya akan menjadi kurang lebih 50 km/jam dan energinya sangat merusak daerah pantai yang dilaluinya. Di tengah laut tinggi gelombang tsunami hanya beberapa cm hingga beberapa meter, namun saat mencapai pantai tinggi gelombangnya bisa mencapai puluhan meter karena terjadi penumpukan masa air. Saat mencapai pantai tsunami akan merayap masuk daratan jauh dari garis pantai dengan jangkauan mencapai beberapa ratus meter bahkan bisa beberapa kilometer.

Gerakan vertikal ini dapat terjadi pada patahan bumi atau [[sesar]]. Gempa bumi juga banyak terjadi di daerah [[subduksi]], dimana lempeng samudera menelusup ke bawah lempeng benua.

Tanah longsor yang terjadi di dasar laut serta runtuhan gunung api juga dapat mengakibatkan gangguan air laut yang dapat menghasilkan tsunami. Gempa yang menyebabkan gerakan tegak lurus lapisan bumi. Akibatnya, dasar laut naik-turun secara tiba-tiba sehingga keseimbangan air laut yang berada di atasnya terganggu. Demikian pula halnya dengan benda kosmis atau meteor yang jatuh dari atas. Jika ukuran meteor atau longsor ini cukup besar, dapat terjadi [[megatsunami]] yang tingginya mencapai ratusan meter.

Gempa yang menyebabkan tsunami

* Gempa bumi yang berpusat di tengah laut dan dangkal (0 - 30 km)
* Gempa bumi dengan kekuatan sekurang-kurangnya 6,5 Skala Richter
* Gempa bumi dengan pola sesar naik atau sesar turun

== Sistem Peringatan Dini ==
{{utama|Sistem peringatan tsunami}}

Banyak kota-kota di sekitar [[Pasifik]], terutama di [[Jepang]] dan juga [[Hawaii]], mempunyai [[sistem peringatan tsunami]] dan prosedur evakuasi untuk menangani kejadian tsunami. Bencana tsunami dapat diprediksi oleh berbagai institusi [[seismologi]] di berbagai penjuru dunia dan proses terjadinya tsunami dapat dimonitor melalui perangkat yang ada di dasar atu permukaan laut yang terknoneksi dengan[[satelit]].

Perekam tekanan di dasar laut bersama-sama denganperangkat yang mengapung di laut [[buoy]], dapat digunakan untuk mendeteksi gelombang yang tidak dapat dilihat oleh pengamat manusia pada laut dalam. Sistem sederhana yang pertama kali digunakan untuk memberikan peringatan awal akan terjadinya tsunami pernah dicoba di Hawai pada tahun 1920-an. Kemudian, sistem yang lebih canggih dikembangkan lagi setelah terjadinya tsunami besar pada tanggal 1 April 1946 dan 23 Mei 1960. Amerika serikat membuat [http://www.prh.noaa.gov/pr/ptwc/ Pasific Tsunami Warning Center] pada tahun 1949, dan menghubungkannya ke jaringan data dan peringatan internasional pada tahun 1965.

Salah satu sistem untuk menyediakan peringatan dini tsunami, CREST Project, dipasang di pantai Barat Amerika Serikat, Alaska, dan Hawai oleh USGS, NOAA, dan Pacific Northwest Seismograph Network, serta oleh tiga jaringan seismik universitas.

Hingga kini, ilmu tentang tsunami sudah cukup berkembang, meskipun proses terjadinya masih banyak yang belum diketahui dengan pasti. [[Episenter]] dari sebuah gempa bawah laut dan kemungkinan kejadian tsunami dapat cepat dihitung. Pemodelan tsunami yang baik telah berhasil memperkirakan seberapa besar tinggi gelombang tsunami di daerah sumber, kecepatan penjalarannya dan waktu sampai di pantai, berapa ketinggian tsunami di pantai dan seberapa jauh rendaman yang mungkin terjadi di daratan. Walaupun begitu, karena faktor alamiah, seperti kompleksitas topografi dan batimetri sekitar pantai dan adanya corak ragam tutupan lahan (baik tumbuhan, bangunan, dll), perkiraan waktu kedatangan tsunami, ketinggian dan jarak rendaman tsunami masih belum bisa dimodelkan secara akurat.


=== Sistem Peringatan Dini Tsunami di Indonesia ===

Pemerintah Indonesia, dengan bantuan negara-negara donor, telah mengembangkan Sistem Peringatan Dini Tsunami Indonesia (Indonesian Tsunami Early Warning System - InaTEWS). Sistem ini berpusat pada Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) di Jakarta. Sistem ini memungkinkan BMKG mengirimkan peringatan tsunami jika terjadi gempa yang berpotensi mengakibatkan tsunami. Sistem yang ada sekarang ini sedang disempurnakan. Kedepannya, sistem ini akan dapat mengeluarkan 3 tingkat peringatan, sesuai dengan hasil perhitungan Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan (Decision Support System - DSS).

Pengembangan Sistem Peringatan Dini Tsunami ini melibatkan banyak pihak, baik instansi pemerintah pusat, pemerintah daerah, lembaga internasional, lembaga non-pemerintah. Koordinator dari pihak Indonesia adalah Kementrian Negara Riset dan Teknologi(RISTEK). Sedangkan instansi yang ditunjuk dan bertanggung jawab untuk mengeluarkan INFO GEMPA dan PERINGATAN TSUNAMI adalah BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika). Sistem ini didesain untuk dapat mengeluarkan peringatan tsunami dalam waktu paling lama 5 menit setelah gempa terjadi.

Sistem Peringatan Dini memiliki 4 komponen: Pengetahuan mengenai Bahaya dan Resiko, Peramalan, Peringatan, dan Reaksi.Observasi (Monitoring gempa dan permukaan laut), Integrasi dan Diseminasi Informasi, Kesiapsiagaan.


==== Cara Kerja ====

Sebuah Sistem Peringatan Dini Tsunami adalah merupakan rangkaian sistem kerja yang rumit dan melibatkan banyak pihak secara internasional, regional, nasional, daerah dan bermuara di Masyarakat.

Apabila terjadi suatu Gempa, maka kejadian tersebut dicatat oleh alat Seismograf (pencatat gempa). Informasi gempa (kekuatan, lokasi, waktu kejadian) dikirimkan melalui satelit ke BMKG Jakarta. Selanjutnya BMG akan mengeluarkan INFO GEMPA yang disampaikan melalui peralatan teknis secara simultan. Data gempa dimasukkan dalam DSS untuk memperhitungkan apakah gempa tersebut berpotensi menimbulkan tsunami. Perhitungan dilakukan berdasarkan jutaan skenario modelling yang sudah dibuat terlebih dahulu. Kemudian, BMKG dapat mengeluarkan INFO PERINGATAN TSUNAMI. Data gempa ini juga akan diintegrasikan dengan data dari peralatan sistem peringatan dini lainnya (GPS, BUOY, OBU, Tide Gauge) untuk memberikan konfirmasi apakah gelombang tsunami benar-benar sudah terbentuk. Informasi ini juga diteruskan oleh BMKG. BMKG menyampaikan info peringatan tsunami melalui beberapa institusi perantara, yang meliputi (Pemerintah Daerah dan Media). Institusi perantara inilah yang meneruskan informasi peringatan kepada masyarakat. BMKG juga menyampaikan info peringatan melalui SMS ke pengguna ponsel yang sudah terdaftar dalam database BMKG. Cara penyampaian Info Gempa tersebut untuk saat ini adalah melalui SMS, Facsimile, Telepon, Email, RANET (Radio Internet), FM RDS (Radio yang mempunyai fasilitas RDS/Radio Data System) dan melalui Website BMG (www.bmg.go.id).

Pengalaman serta banyak kejadian dilapangan membuktikan bahwa meskipun banyak peralatan canggih yang digunakan, tetapi alat yang paling efektif hingga saat ini untuk Sistem Peringatan Dini Tsunami adalah RADIO. Oleh sebab itu, kepada masyarakat yang tinggal didaerah rawan Tsunami diminta untuk selalu siaga mempersiapkan RADIO FM untuk mendengarkan berita peringatan dini Tsunami. Alat lainnya yang juga dikenal ampuh adalah Radio Komunikasi Antar Penduduk. Organisasi yang mengurusnya adalah RAPI (Radio Antar Penduduk Indonesia). Mengapa Radio ? jawabannya sederhana, karena ketika gempa seringkali mati lampu tidak ada listrik. Radio dapat beroperasi dengan baterai. Selain itu karena ukurannya kecil, dapat dibawa-bawa (mobile). Radius komunikasinyapun relatif cukup memadai.

== Tsunami dalam sejarah ==
* [[1 November]] [[1755]] - Tsunami menghancurkan [[Lisboa]], ibu kota [[Portugal]], dan menelan 60.000 korban jiwa.
* [[1883]] - Pada tanggal [[26 Agustus]], letusan gunung [[Krakatau]] dan tsunami menewaskan lebih dari 36.000 jiwa.
* [[2004]] - Pada tanggal [[25 Desember|25]]-[[26 Desember]] 2004, [[Gempa bumi Samudra Hindia 2004|gempa besar yang menimbulkan tsunami]] menelan korban jiwa lebih dari 250.000 di [[Asia Selatan]], [[Asia Tenggara]] dan [[Afrika]]. Ketinggian tsunami 35 m,
* [[2006]] - [[17 Juli]], [[gempa bumi Jawa Juli 2006|Gempa yang menyebabkan tsunami]] terjadi di selatan pulau [[Jawa]], [[Indonesia]], dan setinggi maksimum ditemukan 21 meter di Pulau Nusakambangan. Memakan korban jiwa lebih dari 500 orang. Dan berasal dari selatan kota [[Ciamis]]
* [[2007]] - [[12 September]], [[Bengkulu]], Memakan korban jiwa 3 orang. Ketinggian tsunami 3-4 m.
* [[2010]] - [[27 Februari]], [[Santiago]], [[Chili]]

== Daftar pustaka ==
* Iwan, W.D., ''editor'', 2006, Summary report of the Great Sumatra Earthquakes and Indian Ocean tsunamis of [[26 December]] 2004 and [[28 March]] 2005: Earthquake Engineering Research Institute, EERI Publication #2006-06, 11 chapters, 100 page summary, plus CD-ROM with complete text and supplementary photographs, EERI Report 2006-06. [www.eeri.org] ISBN 1-932884-19-X
* Dudley, Walter C. & Lee, Min (1988: 1st edition) ''Tsunami!'' ISBN 0-8248-1125-9 [http://www.tsunami.org/references.htm#Books link]
* Kenneally, Christine ([[December 30]] 2004). "Surviving the Tsunami". ''Slate''. [http://www.slate.com/id/2111608/ link]
* Macey, Richard ([[January 1]] 2005). "The Big Bang that Triggered A Tragedy", ''[[The Sydney Morning Herald]]'', p 11 - quoting Dr Mark Leonard, seismologist at Geoscience Australia.
* Lambourne, Helen ([[March 27]] 2005). "Tsunami: Anatomy of a disaster". ''[[BBC News]]''. [http://news.bbc.co.uk/1/hi/sci/tech/4381395.stm link]
* abelard.org. ''tsunamis: tsunamis travel fast but not at infinite speed''. Website, retrieved [[March 29]] 2005. [http://www.abelard.org/briefings/tsunami.php link]
* [http://www.ngdc.noaa.gov/spotlight/tsunami/tsunami.html The NOAA's page on the 2004 Indian Ocean earthquake and tsunami]

== Pranala luar ==
* {{en}}[http://www.worldbank.org/id/tsunami Program Bank Dunia Untuk Tsunami di Aceh & Nias]
* {{id}} [http://bayuah.blogspot.com/2007/05/mengenal-tsunami.html Mengenal Tsunami]
* {{ms}} [http://www.geocities.com/semua_hal/FaktaTsunami.htm Fakta mengenai gelombang tsunami]
* {{en}} [http://www.geophys.washington.edu/tsunami/general/physics/runup.html Animasi komputer mengenai tsunami]
* {{en}} [http://wcatwc.gov/ NOAA Pusat Peringatan Tsunami NWS Pantai Barat & Alaska]
* {{id}} [http://www.jtic.org/ Jakarta Tsunami Information Centre]
* {{en}} [http://www.edu4hazards.org/tsunami.html How to survive a tsunami - Guide for children and youth]
* {{en}} [http://tsunami.name Tsunami database with detailed statistics]
* {{en}} [http://www.crisisreversal.com ImanusT (Crisis Relief Non-Profit Organization)]
* {{en}} [http://www.geo-world.org/tsunami Tsunami education and outreach site]
* {{en}} [http://www.whoi.edu/institutes/coi/viewTopic.do?o=read&amp;id=281 Tsunami Information from the Coastal Ocean Institute], [[Woods Hole Oceanographic Institution]]
* {{en}} [http://www.pbs.org/nova/tsunami/ NOVA: Wave That Shook The World] — Site and special report shot within days of the 2004 Indian Ocean tsunami.
* {{en}} [http://www.tsunami.noaa.gov/ NOAA Tsunami] — General description of tsunamis and the United States agency NOAA's role in [http://www.tsunami.noaa.gov/research_modeling.html Tsunami hazard assessment], [http://www.tsunami.noaa.gov/prepare.html preparedness], [http://www.tsunami.noaa.gov/education.html education], [http://www.tsunami.noaa.gov/warnings_forecasts.html forecasts & warnings], [http://www.tsunami.noaa.gov/responding.html response] and [http://www.tsunami.noaa.gov/research_modeling.html research].
* {{en}} [http://ifmaxp1.ifm.uni-hamburg.de/tsunami.shtml Can HF Radar detect Tsunamis?] — University of Hamburg HF-Radar.
* {{en}} [http://www.highergroundproject.org.uk The Higher Ground Project] — Stories of children who survived the tsunami.
* {{en}} [http://www.geohazards.no/ The International Centre for Geohazards (ICG)]
* {{en}} [http://www.prh.noaa.gov/itic/library/about_tsu/faqs.html ITIC tsunami FAQ]
* {{en}} [http://nctr.pmel.noaa.gov/ NOAA Center for Tsunami Research] (incorporates the PMEL Tsunami Research Program) (United States)
* {{en}} [http://pubs.usgs.gov/circ/c1187/ USGS: Surviving a tsunami] (United States)
* {{en}} [http://ioc.unesco.org/itsu/ ITSU] — Coordination Group for the Pacific Tsunami Warning System.
* {{en}} [http://www.tsunami.org/ Pacific Tsunami Museum]
* {{en}} [http://walrus.wr.usgs.gov/tsunami/ Tsunamis and Earthquakes]
* {{en}} [http://tsunami.gov/ Tsunami Centers] — United States National Weather Service.
* {{en}} [http://tsunami-warning.org/ Tsunami Warning] — Tsunami warnings via mobile phone.
* {{en}} [http://www.sthjournal.org/ ''Science of Tsunami Hazards'' journal]
* {{en}} [http://www.geohazards.no/ The International Centre for Geohazards (ICG)]
* {{en}} [http://www.envirtech.org/envirtech_tsunameter.htm Envirtech Tsunami Warning System] — Based on seabed seismics and sea level gauges.
* {{en}} [http://geology.com/articles/tsunami-geology.shtml What Causes a Tsunami?]
* {{en}} [http://sciam.com/article.cfm?chanID=sa006&articleID=000CDB86-32E0-13A8-B2E083414B7F0000 Scientific American Magazine (January 2006 Issue) Tsunami: Wave of Change] What we can learn from the Indian Ocean tsunami of December 2004.
* [http://www.jtic.org/ Jakarta Tsunami Information Centre]

=== Gambar dan film ===
* {{en}} [http://news.bbc.co.uk/2/hi/asia-pacific/5194316.stm BBC: Proses terjadinya tsunami]
* [http://www.archive.org/details/opensource_movies 5 Amateur Camcorder Video Streams of the [[December 26]] 2004 tsunami that hit Sri Lanka, Thailand and Indonesia (search on tsunamis).]
* [http://homepage.mac.com/demark/tsunami/1.html 2004 Asian Tsunami Satellite Images (Before and After)]
* [http://www.crisp.nus.edu.sg/tsunami/tsunami.html Satellite Images of Tsunami Affected Areas] High resolution satellite images showing the effects of the 2004 tsunami on the affected areas in Indonesia, Thailand and Nicobar island of India.
* [http://www.geophys.washington.edu/tsunami/general/physics/runup.html Computer-generated animation of a tsunami]
* [http://nctr.pmel.noaa.gov/animate.html Animations of actual and simulated tsunami events] from the NOAA Center for Tsunami Research
* [http://www.geophys.washington.edu/tsunami/general/physics/characteristics.html Animation of 1960 tsunami originating outside coast of Chile]
* [http://www.riveroflife.be/tsunami/index.html The Survivors - A moving travelogue full of stunning images along the tsunami ravaged South-Western Coast of India] '''[Unavailable]'''
* [http://www.forskning.no/Artikler/2006/juni/1149444923.73 Origin of a Tsunami - animation showing how the shifting of continental plates in the Indian Ocean created the catastrophe of December 26th 2004.]
* [http://archives.cbc.ca/IDD-1-75-1561/science_technology/earthquakes_and_tsunamis/ CBC Digital Archives – Canada's Earthquakes and Tsunamis]
* Tsunami Aftermath [[in]] [http://thanks4supporting.us/tsunami-aftermath-penang-island-malaysia.html Penang] and [http://thanks4supporting.us/visit-to-kota-kuala-muda.html Kuala Muda, Kedah].
* [http://kempo.canalblog.com/] Amateur photo Thailand Tsunami 2004
* [http://www.mindef.gov.sg/tsunami/photos1.asp Photos] and [http://www.mindef.gov.sg/tsunami/videos.asp Videos] of Humanitarian Assistance to Tsunami-hit areas by the [[Singapore Armed Forces]]

{{Featured article}}
{{Link FA|th}}

[[Kategori:Tsunami| ]]
[[Kategori:Artikel pilihan bertopik alam]]
[[Kategori:Kata dan frasa Jepang]]


[[af:Tsoenami]]
[[af:Tsoenami]]

Revisi per 9 Mei 2010 14.36

Tsunami adalah gelombang laut yang terjadi akibat adanya perubahan bentuk dasar laut secara tiba-tiba dan ini dapat diakibatkan oleh gempa bumi, letusan gunung berapi, atau longsoran.[1]

  1. ^ Walhi, "Bersahabat dengan ancaman: buku bantu pendidikan pengelolaan bencana untuk anak usia sekolah dasar", Grasindo, 2007, 9790250460, 9789790250468.