Lompat ke isi

Biotin: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
21Nico (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
21Nico (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 27: Baris 27:
Biotin sering dimanfaatkan dalam berbagai aplikasi bioteknologi mengingat ikatannya yang amat kuat dengan [[protein]] [[tetramer]] [[avidin]] (juga [[streptavidin]] dan [[neuravidin]]).
Biotin sering dimanfaatkan dalam berbagai aplikasi bioteknologi mengingat ikatannya yang amat kuat dengan [[protein]] [[tetramer]] [[avidin]] (juga [[streptavidin]] dan [[neuravidin]]).


== Peranan dalam tubuh ==
[[Defisiensi biotin]] jarang ditemukan, karena biasanya disebabkan oleh ketiadaan [[enzim]] yang memprosesnya, bukan biotin itu sendiri.
Peran utama biotin di dalam tubuh adalah membantu [[metabolisme]] [[lemak]], [[protein]], dan [[karbohidrat]] yang akan membentuk molekul [[gula]] sederhana ([[glukosa]]), [[asam lemak]], dan [[asam amino]]. Reaksi ini dikenal dengan istilah [[katabolisme]], yaitu pemecahan senyawa kompleks menjadi banyak molekul sederhana yang disertai dengan pelepasan [[energi]]. Molekul sederhana tersebut kemudian akan dipakai tubuh untuk mensintesis [[sel]]-sel baru. Biotin juga merupakan [[koenzim]] bagi [[piruvat karboksilase]], salah satu jenis enzim yang berperan dalam metabolisme energi.

Biotin banyak digunakan untuk membantu pemulihan tubuh terhadap penyakit defisiensi [[holokarboksilase sintetase]] dan defisiensi [[biotinidase]]. Selain itu, biotin juga mamapu menurunkan kadar gula darah serta memperkuat struktur [[rambut]] dan [[kuku]]. Terkait dengan peranannya dalam metabolisme energi, vitamin ini dapat meningkatkan efisiensi dan mengkatalis pemecahan [[lemak]] tubuh.

== Konsumsi ==
Defisiensi biotin adalah salah satu jenis penyakit yang jarang ditemui karena vitamin ini dapat ditemukan di hampir semua jenis makanan Sumber utama biotin antara lain berasal dari [[daging]], [[kuning telur]], dan [[pisang]]. Selain itu, biotin juga dapat diperoleh dari tanaman [[kacang]]-kacangan, [[molase]], [[ragi]], dan [[gandum]]. Di dalam saluran pencernaan manusia, juga terdapat [[bakteri]] yang mampu memproduksi biotin, tetapi hanya dalam jumlah yang sedikit.

Biotin hanya diperlukan dalam jumlah sedikit dan diserap tubuh di [[usus]] penyerapan melalui proses [[difusi]]. Berdasarkan [[RDA]], biotin perlu di konsumsi sebanyak 30 hingga 100 mikrogram perhari. Kuantitas ini dapat ditingkatkan hingga 2500 mikrogram perhari untuk mengatasi masalah rambut dan kuku yang rusak, serta juga digunakan untuk menurunkan kadar [[gula darah]].


== Referensi ==
== Referensi ==

Revisi per 13 Mei 2010 15.47

Biotin
Berkas:Biotin 3D Molecule.png
Nama
Nama IUPAC
5-[(3aS,4S,6aR)-
2-oxohexahydro-
1H-thieno
[3,4-d]imidazol-4-yl]
asam pentanoat
Nama lain
Vitamin B7; Vitamin H
Penanda
Model 3D (JSmol)
3DMet {{{3DMet}}}
ChemSpider
Nomor EC
Nomor RTECS {{{value}}}
  • InChI=1/C10H16N2O3S/c13-
    8(14)4-2-1-3-7-9-6(5-16-7)
    11-10(15)12-9/h6-7,9H,1-5H2,
    (H,13,14)(H2,11,12,15)/t6-
    ,7-,9-/m0/s1
  • O=C1N[C@@H]2[C@H](CCCCC
    (=O)O)SC[C@@H]2N1
Kecuali dinyatakan lain, data di atas berlaku pada suhu dan tekanan standar (25 °C [77 °F], 100 kPa).
Referensi

Biotin (atau vitamin B7) ialah vitamin larut air yang juga dikenal dengan vitamin H.[1] Vitamin ini memiliki peranan yang sangat besar dalam reaksi biokimia di dalam tubuh, seperti dalam transfer karbon dioksida dan metabolisme karbohidrat dan lemak.[1] Tidak seperti kebanyakan vitamin lainnya, biotin merupakan salah satu jenis vitamin yang cukup stabil diberbagai kondisi lingkungan, seperti panas, paparan cahaya matahari, dan oksigen.[1]

Penyusun biotin antara lain adalah imidazol.

Biotin dapat ditemukan dari ginjal, hati, telur, dan susu.

Biotin sering dimanfaatkan dalam berbagai aplikasi bioteknologi mengingat ikatannya yang amat kuat dengan protein tetramer avidin (juga streptavidin dan neuravidin).

Peranan dalam tubuh

Peran utama biotin di dalam tubuh adalah membantu metabolisme lemak, protein, dan karbohidrat yang akan membentuk molekul gula sederhana (glukosa), asam lemak, dan asam amino. Reaksi ini dikenal dengan istilah katabolisme, yaitu pemecahan senyawa kompleks menjadi banyak molekul sederhana yang disertai dengan pelepasan energi. Molekul sederhana tersebut kemudian akan dipakai tubuh untuk mensintesis sel-sel baru. Biotin juga merupakan koenzim bagi piruvat karboksilase, salah satu jenis enzim yang berperan dalam metabolisme energi.

Biotin banyak digunakan untuk membantu pemulihan tubuh terhadap penyakit defisiensi holokarboksilase sintetase dan defisiensi biotinidase. Selain itu, biotin juga mamapu menurunkan kadar gula darah serta memperkuat struktur rambut dan kuku. Terkait dengan peranannya dalam metabolisme energi, vitamin ini dapat meningkatkan efisiensi dan mengkatalis pemecahan lemak tubuh.

Konsumsi

Defisiensi biotin adalah salah satu jenis penyakit yang jarang ditemui karena vitamin ini dapat ditemukan di hampir semua jenis makanan Sumber utama biotin antara lain berasal dari daging, kuning telur, dan pisang. Selain itu, biotin juga dapat diperoleh dari tanaman kacang-kacangan, molase, ragi, dan gandum. Di dalam saluran pencernaan manusia, juga terdapat bakteri yang mampu memproduksi biotin, tetapi hanya dalam jumlah yang sedikit.

Biotin hanya diperlukan dalam jumlah sedikit dan diserap tubuh di usus penyerapan melalui proses difusi. Berdasarkan RDA, biotin perlu di konsumsi sebanyak 30 hingga 100 mikrogram perhari. Kuantitas ini dapat ditingkatkan hingga 2500 mikrogram perhari untuk mengatasi masalah rambut dan kuku yang rusak, serta juga digunakan untuk menurunkan kadar gula darah.

Referensi

  1. ^ a b c Vitamins & Health Supplements Guide. 2006. http://www.vitamins-supplements.org/vitamin-B2-riboflavin.php. Diakses pada 13 Mei 2010.