Lompat ke isi

Taeniasis: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
31Dordia (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
31Dordia (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 3: Baris 3:
[[Berkas:Siklus hidup taenia.jpg|right|thumb|400px|Siklus hidup ''Taenia'' sp. ]]
[[Berkas:Siklus hidup taenia.jpg|right|thumb|400px|Siklus hidup ''Taenia'' sp. ]]


'''Taeniasis''' adalah [[penyakit]] akibat [[parasit]] berupa cacing pita yang tergolong dalam genus ''Taenia'' yang dapat menular dari [[hewan]] ke [[manusia]], maupun sebaliknya.<ref name="Grove"/> Taeniasis pada [[manusia]] disebabkan oleh spesies ''[[Taenia solium]]'' atau dikenal dengan [[cacing pita babi]] <ref name="Grove"> {{en}} Grove, D. I. 1990. ''A History of Human Helminthology''. United Kingdom: CAB International.</ref>, sementara ''[[Taenia saginata]]'' dikenal juga sebagai [[cacing pita sapi]].<ref name="Grove"/><ref name="Acha">{{en}} Acha, P. N., dan B. Szyfres. 2003. ''Zoonoses and Communicable Diseases Common to Man and Animals'' 3rd Edition Volume III Parasitoses. Washington: Pan American Health Organization.</ref>
'''Taeniasis''' adalah [[penyakit]] akibat [[parasit]] berupa cacing pita yang tergolong dalam genus ''Taenia'' yang dapat menular dari [[hewan]] ke [[manusia]], maupun sebaliknya.<ref name="Grove"/> Taeniasis pada [[manusia]] disebabkan oleh spesies ''[[Taenia solium]]'' atau dikenal dengan [[cacing pita babi]] <ref name="Grove"> {{en}} Grove, D. I. 1990. ''A History of Human Helminthology''. United Kingdom: CAB International.</ref>, sementara ''[[Taenia saginata]]'' dikenal juga sebagai [[cacing pita sapi]].<ref name="Grove"/><ref name="Acha">{{en}} Acha, P. N., dan B. Szyfres. 2003. ''Zoonoses and Communicable Diseases Common to Man and Animals'' 3rd Edition Volume III Parasitoses. Washington: Pan American Health Organization.</ref> [[Manusia]] terkena taeniasis apabila memakan [[daging]] [[sapi]] atau [[babi]] yang setengah matang yang mengandung sistiserkus sehingga sistiserkus berkembang menjadi ''Taenia'' dewasa dalam [[usus]] manusia.

[[Manusia]] terkena taeniasis apabila memakan [[daging]] [[sapi]] atau [[babi]] yang setengah matang yang mengandung sistiserkus sehingga sistiserkus berkembang menjadi ''Taenia'' dewasa dalam [[usus]] manusia. Manusia terkena sistiserkosis bila tertelan [[makanan]] atau [[minuman]] yang mengandung [[telur]] ''Taenia solium''. <ref name=Suroso> {{cite journal
| author = Suroso, T., S. S. Margono, T. Wandra, dan A. Ito.
| year = 2006
| month =
| title = Challenges for Control of Taeniasis/Cysticercosis in Indonesia
| journal = Parasitology International
| volume = 55
| issue =
| pages = 161-165
| doi = 10.1016/j.parint.2005.11.025
| id =
| url =
| format =
| accessdate =
}}</ref>
Hal ini juga dapat terjadi melalui proses [[infeksi]] sendiri oleh individu penderita melalui pengeluaran dan penelanan kembali [[makanan]]. <ref name=Arimbawa> {{id}} Arimbawa, M., I. K. Kari, dan N. S. Laksminingsih. 2004. Neurocysticercosis. Pediatrica Indonesiana 44 (7-8): 165-170.</ref>.


==Sumber Penularan==
==Sumber Penularan==

Revisi per 22 Mei 2010 15.05

Siklus hidup Taenia sp.

Taeniasis adalah penyakit akibat parasit berupa cacing pita yang tergolong dalam genus Taenia yang dapat menular dari hewan ke manusia, maupun sebaliknya.[1] Taeniasis pada manusia disebabkan oleh spesies Taenia solium atau dikenal dengan cacing pita babi [1], sementara Taenia saginata dikenal juga sebagai cacing pita sapi.[1][2] Manusia terkena taeniasis apabila memakan daging sapi atau babi yang setengah matang yang mengandung sistiserkus sehingga sistiserkus berkembang menjadi Taenia dewasa dalam usus manusia.

Sumber Penularan

Sumber penularan cacing pita Taenia pada manusia yaitu [3]

  1. Penderita taeniasis sendiri dimana tinjanya mengandung telur atau segmen tubuh (proglotid) cacing pita.
  2. Hewan, terutama babi dan sapi yang mengandung larva cacing pita (sistisekus).
  3. Makanan, minuman dan lingkungan yang tercemar oleh telur cacing pita.

Referensi

  1. ^ a b c (Inggris) Grove, D. I. 1990. A History of Human Helminthology. United Kingdom: CAB International.
  2. ^ (Inggris) Acha, P. N., dan B. Szyfres. 2003. Zoonoses and Communicable Diseases Common to Man and Animals 3rd Edition Volume III Parasitoses. Washington: Pan American Health Organization.
  3. ^ Departemen Kesehtan Republik Indonesia. "Petunjuk Pemberantasan Taeniasis/Sistiserkosis di Indonesia" (PDF). Departemen Kesehtan Republik Indonesia. Diakses tanggal 2010-05-10.