Nyuatan, Kutai Barat: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: perubahan kosmetika
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot melakukan perubahan kosmetika
Baris 12: Baris 12:
'''Nyuwatan''' adalah sebuah [[kecamatan]] di [[Kabupaten Kutai Barat]], [[Provinsi]] [[Kalimantan Timur]], [[Indonesia]].
'''Nyuwatan''' adalah sebuah [[kecamatan]] di [[Kabupaten Kutai Barat]], [[Provinsi]] [[Kalimantan Timur]], [[Indonesia]].


Kecamatan Nyuwatan atau Nyuatan dapat dikatakan sebagai jelmaan dari Perwakilan Kewedanaan di Nyuatan Hulu pada zaman Belanda dan zaman Kemerdekaan dengan ditempatkan seorang '''''Ajonk''''' (Asisten Wedana) dan Jaksa di Kampung Sembuan. Berbeda sekarang ibukotanya terletak di Dempar dahulu berkedudukan di Kampung Sembuan. Hal ini ditegaskan dengan kedudukan seorang Kepala Adat Besar Dayak Benuaq wilayah Nyuatan Hulu terletak di Kampung Sembuan. Selain itu pada peta Indonesia terutama peta lama nama Kampung Sembuan lebih dikenal dan tercetak dengan tulisan '''Sembuhan'''. Kampung Sembuan juga terkenal karena merupakan tempat persembunyian terakhir Belanda yang kalah/tergusur dari Bandara Melalan atau Samarinda II atau [[Sendawar]] oleh Dai Nippon. Terdapat pertahanan di Belanda di Puncak Gunung Muray, di sinilah Kolonial Belanda bertahan sambil menyusun kekuatan kembali untuk menyerang Jepang di Melalan alias Samarinda II - Sendawar.
Kecamatan Nyuwatan atau Nyuatan dapat dikatakan sebagai jelmaan dari Perwakilan Kewedanaan di Nyuatan Hulu pada zaman Belanda dan zaman Kemerdekaan dengan ditempatkan seorang '''''Ajonk''''' (Asisten Wedana) dan Jaksa di Kampung Sembuan. Berbeda sekarang ibukotanya terletak di Dempar dahulu berkedudukan di Kampung Sembuan. Hal ini ditegaskan dengan kedudukan seorang Kepala Adat Besar Dayak Benuaq wilayah Nyuatan Hulu terletak di Kampung Sembuan. Selain itu pada peta Indonesia terutama peta lama nama Kampung Sembuan lebih dikenal dan tercetak dengan tulisan '''Sembuhan'''. Kampung Sembuan juga terkenal karena merupakan tempat persembunyian terakhir Belanda yang kalah/tergusur dari Bandara Melalan atau Samarinda II atau [[Sendawar]] oleh Dai Nippon. Terdapat pertahanan di Belanda di Puncak Gunung Muray, di sinilah Kolonial Belanda bertahan sambil menyusun kekuatan kembali untuk menyerang Jepang di Melalan alias Samarinda II - Sendawar.


Kepala Adat Besar Nyuwatan Hulu yang terkenal dan terakhir adalah Urakng Benareq Dut alias Kakah Tulur. Beliau dapat dikatakan sebagai pejuang Kemerdekaan di wilayah Nyuwatan Hulu. Dalam perjuangannya beliau sempat ditangkap Belanda dan dipenjarakan di [[Banjarmasin]]. Perubahan struktur Lembaga Adat pada era [[Kutai Barat]] menyebabkan hilangnya/terhapusnya Lembaga Adat Besar Nyuwatan Hulu menjadi Lembaga Adat Kecamatan, mengikuti struktur pemerintahan.
Kepala Adat Besar Nyuwatan Hulu yang terkenal dan terakhir adalah Urakng Benareq Dut alias Kakah Tulur. Beliau dapat dikatakan sebagai pejuang Kemerdekaan di wilayah Nyuwatan Hulu. Dalam perjuangannya beliau sempat ditangkap Belanda dan dipenjarakan di [[Banjarmasin]]. Perubahan struktur Lembaga Adat pada era [[Kutai Barat]] menyebabkan hilangnya/terhapusnya Lembaga Adat Besar Nyuwatan Hulu menjadi Lembaga Adat Kecamatan, mengikuti struktur pemerintahan.
----
----


Baris 36: Baris 36:
Kecamatan Nyuatan dihuni oleh 2.192 KK. Jumlah keseluruhan penduduk Kecamatan Nyuatan adalah 6.363 jiwa dengan jumlah penduduk laki-laki 3.377 orang dan jumlah penduduk perempuan 2.986 orang. Tingkat kepadatan penduduk di Kecamatan Nyuatan adalah 3,65 jiwa/Km2.
Kecamatan Nyuatan dihuni oleh 2.192 KK. Jumlah keseluruhan penduduk Kecamatan Nyuatan adalah 6.363 jiwa dengan jumlah penduduk laki-laki 3.377 orang dan jumlah penduduk perempuan 2.986 orang. Tingkat kepadatan penduduk di Kecamatan Nyuatan adalah 3,65 jiwa/Km2.


Kecamatan Nyuatan termasuk kecamatan Benuaq, karena merupakan penduduk asli dan mayoritasnya adalah [[Dayak]] [[Benuaq]]. Dayak Benuaq di wilayah ini sangat khas karena berdialek "Dayeuq - Dayaq". Bahasa "Dayaq" memiliki kedekatan dengan Bahasa [[Bentian]] dan Bahasa [[Paser]] (Bawo) di Kabupaten [[Paser]] dan Kabupaten [[Penajam Paser Utara]], sedangkan di [[Kalimantan Tengah]] dikenal sebagai bahasa Bahasa Dayak [[Taboyan]] dan Bahasa [[Dayak Lawangan]] pada umumnya.
Kecamatan Nyuatan termasuk kecamatan Benuaq, karena merupakan penduduk asli dan mayoritasnya adalah [[Dayak]] [[Benuaq]]. Dayak Benuaq di wilayah ini sangat khas karena berdialek "Dayeuq - Dayaq". Bahasa "Dayaq" memiliki kedekatan dengan Bahasa [[Bentian]] dan Bahasa [[Paser]] (Bawo) di Kabupaten [[Paser]] dan Kabupaten [[Penajam Paser Utara]], sedangkan di [[Kalimantan Tengah]] dikenal sebagai bahasa Bahasa Dayak [[Taboyan]] dan Bahasa [[Dayak Lawangan]] pada umumnya.


Secara formal mayoritas menganut agama [[Kristen]] [[Protestan]], namun dalam kehidupan sehari-hari sering pula menjalan kepercayaan Adat Lama ([[Kaharingan]]).
Secara formal mayoritas menganut agama [[Kristen]] [[Protestan]], namun dalam kehidupan sehari-hari sering pula menjalan kepercayaan Adat Lama ([[Kaharingan]]).

Revisi per 29 Mei 2010 06.16

Nyuwatan
Negara Indonesia
ProvinsiKalimantan Timur
KabupatenKutai Barat
Pemerintahan
 • CamatDrs. K. Sabran (2009)
Populasi
 • Total6.363 jiwa jiwa
Kode Kemendagri64.07.16
Kode BPS6402061
Luas1740,7 km²
Desa/kelurahan9

Nyuwatan adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Kutai Barat, Provinsi Kalimantan Timur, Indonesia.

Kecamatan Nyuwatan atau Nyuatan dapat dikatakan sebagai jelmaan dari Perwakilan Kewedanaan di Nyuatan Hulu pada zaman Belanda dan zaman Kemerdekaan dengan ditempatkan seorang Ajonk (Asisten Wedana) dan Jaksa di Kampung Sembuan. Berbeda sekarang ibukotanya terletak di Dempar dahulu berkedudukan di Kampung Sembuan. Hal ini ditegaskan dengan kedudukan seorang Kepala Adat Besar Dayak Benuaq wilayah Nyuatan Hulu terletak di Kampung Sembuan. Selain itu pada peta Indonesia terutama peta lama nama Kampung Sembuan lebih dikenal dan tercetak dengan tulisan Sembuhan. Kampung Sembuan juga terkenal karena merupakan tempat persembunyian terakhir Belanda yang kalah/tergusur dari Bandara Melalan atau Samarinda II atau Sendawar oleh Dai Nippon. Terdapat pertahanan di Belanda di Puncak Gunung Muray, di sinilah Kolonial Belanda bertahan sambil menyusun kekuatan kembali untuk menyerang Jepang di Melalan alias Samarinda II - Sendawar.

Kepala Adat Besar Nyuwatan Hulu yang terkenal dan terakhir adalah Urakng Benareq Dut alias Kakah Tulur. Beliau dapat dikatakan sebagai pejuang Kemerdekaan di wilayah Nyuwatan Hulu. Dalam perjuangannya beliau sempat ditangkap Belanda dan dipenjarakan di Banjarmasin. Perubahan struktur Lembaga Adat pada era Kutai Barat menyebabkan hilangnya/terhapusnya Lembaga Adat Besar Nyuwatan Hulu menjadi Lembaga Adat Kecamatan, mengikuti struktur pemerintahan.


Tokoh Kecamatan Nyuwatan

  • Ir. Rama A. Asia - Bupati Kutai Barat pertama (2 periode hingga 2004)

Pembagian Administrasi

Kecamatan Nyuatan terdiri dari 9 kampung yaitu :

  1. Dempar
  2. Temula
  3. Jontai
  4. Sembuan
  5. Intu Lingau
  6. Muut
  7. Terajuk
  8. Lakan Bilem
  9. Sentalar


Demografi

Kecamatan Nyuatan dihuni oleh 2.192 KK. Jumlah keseluruhan penduduk Kecamatan Nyuatan adalah 6.363 jiwa dengan jumlah penduduk laki-laki 3.377 orang dan jumlah penduduk perempuan 2.986 orang. Tingkat kepadatan penduduk di Kecamatan Nyuatan adalah 3,65 jiwa/Km2.

Kecamatan Nyuatan termasuk kecamatan Benuaq, karena merupakan penduduk asli dan mayoritasnya adalah Dayak Benuaq. Dayak Benuaq di wilayah ini sangat khas karena berdialek "Dayeuq - Dayaq". Bahasa "Dayaq" memiliki kedekatan dengan Bahasa Bentian dan Bahasa Paser (Bawo) di Kabupaten Paser dan Kabupaten Penajam Paser Utara, sedangkan di Kalimantan Tengah dikenal sebagai bahasa Bahasa Dayak Taboyan dan Bahasa Dayak Lawangan pada umumnya.

Secara formal mayoritas menganut agama Kristen Protestan, namun dalam kehidupan sehari-hari sering pula menjalan kepercayaan Adat Lama (Kaharingan).