Lompat ke isi

Museum Seni Rupa dan Keramik: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Andri.h (bicara | kontrib)
→‎Pranala luar: + 1 lg pranala luarna
Andri.h (bicara | kontrib)
k →‎Pranala luar: typo pranala luar
Baris 11: Baris 11:
* {{id}} [http://www.jakarta.go.id/jakartaku/museum_di_dki06.htm Entri di Situs Resmi Pemprov Jakarta]
* {{id}} [http://www.jakarta.go.id/jakartaku/museum_di_dki06.htm Entri di Situs Resmi Pemprov Jakarta]
* {{id}} [http://www.matamata.com/index.cfm?fuseaction=guide.article&id=51 Museum Seni Rupa]
* {{id}} [http://www.matamata.com/index.cfm?fuseaction=guide.article&id=51 Museum Seni Rupa]
* {{id}} [http://www.matamata.com/index.cfm?fuseaction=guide.article&id=52 Keramik]
* {{id}} [http://www.matamata.com/index.cfm?fuseaction=guide.article&id=52 Museum Keramik]


[[Kategori:Museum di Jakarta|Seni Rupa dan Keramik, Museum]]
[[Kategori:Museum di Jakarta|Seni Rupa dan Keramik, Museum]]

Revisi per 12 Agustus 2006 11.55

Museum Seni Rupa dan Keramik terletak di Jalan Pos Kota No 2, Kotamadya Jakarta Barat, Provinsi DKI Jakarta, Indonesia. Museum yang tepatnya berada di seberang Museum Sejarah itu memajang keramik lokal dari berbagai daerah di Tanah Air, dari era Kerajaan Majapahit abad ke-14, dan dari berbagai negara di dunia.

Sejarah

Gedung yang dibangun pada 12 Januari 1870 itu awalnya digunakan oleh Pemerintah Hindia-Belanda untuk Kantor Dewan Kehakiman pada Benteng Batavia (Ordinaris Raad van Justitie Binnen Het Kasteel Batavia). Saat pendudukan Jepang dan perjuangan kemerdekaan sekitar tahun 1944, tempat itu dimanfaatkan oleh tentara KNIL dan selanjutnya untuk asrama militer TNI.

Pada 10 Januari 1972, gedung dengan delapan tiang besar di bagian depan itu dijadikan bangunan bersejarah serta cagar budaya yang dilindungi. Tahun 1973-1976, gedung tersebut digunakan untuk Kantor Walikota Jakarta Barat dan baru setelah itu diresmikan oleh Presiden (saat itu) Soeharto sebagai Balai Seni Rupa Jakarta.

Pada 1990 bangunan itu akhirnya digunakan sebagai Museum Seni Rupa dan Keramik yang dirawat oleh Dinas Kebudayaan dan Permuseuman DKI Jakarta.

Pranala luar