Lompat ke isi

Humus: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
84rahardhika (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
84rahardhika (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1: Baris 1:
[[Berkas:Soil profile.jpg|thumb|Humus yang ditandai dengan huruf A, merupakan lapisan atas tanah yang subur dan kaya akan bahan organik]]
[[Berkas:Soil profile.jpg|thumb|Humus yang ditandai dengan huruf A, merupakan lapisan atas tanah yang subur dan kaya akan bahan organik]]
'''Humus''' adalah [[tanah]] yang sangat subur terbentuk dari lapukan [[daun]] dan [[batang]] [[pohon]] di [[hutan hujan tropis]] yang lebat.<ref>[http://organisasi.org/jenis-macam-tanah-di-indonesia-humus-gambut-vulkanik-laterit-alluvial-pasir-dll Situs Org Komunitas & Perpustakaan Online Indonesia: jenis Tanah di Indonesia]<small> diakses 5 Mei 2010</small></ref> Humus dikenal sebagai sisa-sisa tumbuhan dan hewan yang mengalami perombakan oleh organisme dalam tanah, berada dalam keadaan stabil, berwarna coklat kehitaman.<ref>[http://www.jiwantoro.com/index.php/home/7-Teknologi/25-Kompos%20-%201%20-%20Humus%20Sebagai%20Teladan%20Sumber%20Bahan%20Organik?format=pdf Situs Jiwantoro : Kompos] <small> diakses 5 Mei 2010</small> </ref> Secara kimia, humus didefinisikan sebagai suatu kompleks organik [[makromolekular]] yang mengandung banyak cincin dan subtituen-subtituen polar seperti [[fenol]], [[asam karboksilat]], dan alifatik hidroksida.<ref name="Kim">[http://www.chem-is-try.org/artikel_kimia/kimia_pangan/humus-material-organik-penyubur-tanah/ Situs Kimia Indonesia : Humus, Material Organik Penyubur Tanah, oleh Sinly Evan Putra]<small> diakses 6 Mei 2010</small></ref>
'''Humus''' adalah [[tanah]] yang sangat subur terbentuk dari lapukan [[daun]] dan [[batang]] [[pohon]] di [[hutan hujan tropis]] yang lebat.<ref>[http://organisasi.org/jenis-macam-tanah-di-indonesia-humus-gambut-vulkanik-laterit-alluvial-pasir-dll Situs Org Komunitas & Perpustakaan Online Indonesia: jenis Tanah di Indonesia]<small> diakses 5 Mei 2010</small></ref> Humus dikenal sebagai sisa-sisa tumbuhan dan hewan yang mengalami perombakan oleh organisme dalam tanah, berada dalam keadaan stabil, berwarna coklat kehitaman.<ref>[http://www.jiwantoro.com/index.php/home/7-Teknologi/25-Kompos%20-%201%20-%20Humus%20Sebagai%20Teladan%20Sumber%20Bahan%20Organik?format=pdf Situs Jiwantoro : Kompos] <small> diakses 5 Mei 2010</small> </ref> Secara kimia, humus didefinisikan sebagai suatu kompleks organik [[makromolekular]] yang mengandung banyak kandungan seperti [[fenol]], [[asam karboksilat]], dan [[alifatik hidroksida]].<ref name="Kim">[http://www.chem-is-try.org/artikel_kimia/kimia_pangan/humus-material-organik-penyubur-tanah/ Situs Kimia Indonesia : Humus, Material Organik Penyubur Tanah, oleh Sinly Evan Putra]<small> diakses 6 Mei 2010</small></ref>
== Ciri-ciri ==
== Ciri-ciri ==
Humus biasanya berwarna gelap dan dijumpai terutama pada lapisan tanah atas sehingga tidak stabil terutama apabila terjadi perubahan regim [[suhu]], [[kelembapan]] dan [[aerasi]].<ref name="sit">[http://www.situshijau.co.id/tulisan.php?act=detail&id=41&id_kolom=2 Situs Hijau: Bahan Organik] <small> diakses 6 Mei 2010</small></ref> Humus bersifat [[koloidal]] seperti liat tetapi [[amorfous]], luas permukaan dan [[daya jerap]] jauh melebihi liat dengan kapasitas tukar [[kation]] 150-300 me/100 g, liat hanya 8-100 me/100 g.<ref> [http://lestarimandiri.org/id/pupuk-organik/92-pupuk-organik/156-bahan-organik.html Situs Lestari Mandiri: Pupuk Organik] <small> diakses 6 Mei 2010</small></ref>
Humus biasanya berwarna gelap dan dijumpai terutama pada lapisan tanah atas sehingga tidak stabil terutama apabila terjadi perubahan regim [[suhu]], [[kelembapan]] dan [[aerasi]].<ref name="sit">[http://www.situshijau.co.id/tulisan.php?act=detail&id=41&id_kolom=2 Situs Hijau: Bahan Organik] <small> diakses 6 Mei 2010</small></ref> Humus bersifat [[koloidal]] seperti liat tetapi [[amorfous]], luas permukaan dan [[daya jerap]] jauh melebihi liat dengan kapasitas tukar [[kation]] 150-300 me/100 g, liat hanya 8-100 me/100 g.<ref> [http://lestarimandiri.org/id/pupuk-organik/92-pupuk-organik/156-bahan-organik.html Situs Lestari Mandiri: Pupuk Organik] <small> diakses 6 Mei 2010</small></ref>

Revisi per 6 Juni 2010 15.04

Humus yang ditandai dengan huruf A, merupakan lapisan atas tanah yang subur dan kaya akan bahan organik

Humus adalah tanah yang sangat subur terbentuk dari lapukan daun dan batang pohon di hutan hujan tropis yang lebat.[1] Humus dikenal sebagai sisa-sisa tumbuhan dan hewan yang mengalami perombakan oleh organisme dalam tanah, berada dalam keadaan stabil, berwarna coklat kehitaman.[2] Secara kimia, humus didefinisikan sebagai suatu kompleks organik makromolekular yang mengandung banyak kandungan seperti fenol, asam karboksilat, dan alifatik hidroksida.[3]

Ciri-ciri

Humus biasanya berwarna gelap dan dijumpai terutama pada lapisan tanah atas sehingga tidak stabil terutama apabila terjadi perubahan regim suhu, kelembapan dan aerasi.[4] Humus bersifat koloidal seperti liat tetapi amorfous, luas permukaan dan daya jerap jauh melebihi liat dengan kapasitas tukar kation 150-300 me/100 g, liat hanya 8-100 me/100 g.[5] Humus mempunyai kemampuan meningkatkan unsur hara tersedia seperti Ca,Mg, dan K, humus juga merupakan sumber energi jasad mikro serta memberikan warna gelap pada tanah. [4]

Manfaat humus

Humus memiliki kontribusi terbesar terhadap kebertahanan dan kesuburan tanah. [4]Humus merupakan sumber makanan bagi tanaman dan akan berperan baik bagi pembentukan dan menjaga struktur tanah.[6] Senyawa humus juga berperan dengan sangat memuaskan terutama dalam pengikatan bahan kimia toksik dalam tanah dan air.[6] Selain itu humus dapat meningkatkan kapasitas kandungan air tanah, membantu dalam menahan pupuk anorganik larut-air, mencegah penggerusan tanah, menaikan aerasi tanah, dan juga dapat menaikkan fotokimia dekomposisi pestisida atau senyawa-senyawa organik toksik.[4] Dengan demikian sudah selayaknya pupuk-pupuk organik yang kaya akan humus ini menggantikan peran dari pupuk-pupuk sintesis dalam menjaga kualitas tanah.[3]

Referensi

Lihat juga