Lompat ke isi

Penandaairan digital: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
TXiKiBoT (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 6: Baris 6:
Watermarking memanfaatkan kekurangan-kekurangan sistem indera manusia seperti [[mata]] dan [[telinga]]. Dengan adanya kekurangan inilah, metoda watermarking dapat diterapkan pada berbagai media digital.
Watermarking memanfaatkan kekurangan-kekurangan sistem indera manusia seperti [[mata]] dan [[telinga]]. Dengan adanya kekurangan inilah, metoda watermarking dapat diterapkan pada berbagai media digital.


== Aplikasi ==

'''Aplikasi Watermarking'''

----


Watermarking dapat dimanfaatkan untuk berbagai tujuan, seperti :
Watermarking dapat dimanfaatkan untuk berbagai tujuan, seperti :



* '''Tamper-proofing'''; watermarking digunakan sebagai alat untuk mengidentifikasikan atau [[alat]] [[indikator]] yang menunjukkan data digital ([[host]]) telah mengalami perubahan dari aslinya.
* '''Tamper-proofing'''; watermarking digunakan sebagai alat untuk mengidentifikasikan atau [[alat]] [[indikator]] yang menunjukkan data digital ([[host]]) telah mengalami perubahan dari aslinya.
Baris 23: Baris 17:
* '''Copyright-Labeling'''; watermarking dapat digunakan sebagai metoda untuk penyembunyikan label [[hak cipta]] pada data digital sebagai bukti [[otentik]] kepemilikan karya digital tersebut.
* '''Copyright-Labeling'''; watermarking dapat digunakan sebagai metoda untuk penyembunyikan label [[hak cipta]] pada data digital sebagai bukti [[otentik]] kepemilikan karya digital tersebut.


== Domain untuk penerapan ==


'''Berbagai Domain Untuk Penerapan Watermarking'''

----


Watermarking dalam penerapannya terhadap data digital, dapat diterapkan pada berbagai [[domain]]. Maksudnya penerapan watermarking pada data digital seperti teks, citra, video dan [[audio]], dilakukan langsung pada jenis data digital tersebut (Misalnya untuk citra dan video pada domain spasial, dan audio pada domain waktu) atau terlebih dahulu dilakukan transformasi ke dalam domain yang lain. Berbagai transformasi yang dikenal dalam pemrosesan sinyal digital seperti:
Watermarking dalam penerapannya terhadap data digital, dapat diterapkan pada berbagai [[domain]]. Maksudnya penerapan watermarking pada data digital seperti teks, citra, video dan [[audio]], dilakukan langsung pada jenis data digital tersebut (Misalnya untuk citra dan video pada domain spasial, dan audio pada domain waktu) atau terlebih dahulu dilakukan transformasi ke dalam domain yang lain. Berbagai transformasi yang dikenal dalam pemrosesan sinyal digital seperti:


Baris 38: Baris 26:
Selain digunakan untuk proteksi kepemilikan serta untuk memonitor [[distribusi]] material digital ataupun untuk otentikasi, ada beberapa skenario aplikasi lainnya. Pada industri [[broadcasting]], digital watermarking bisa dimanfaatkan untuk memonitor [[iklan]] yang ditayangkan. Si pemasang iklan akan bisa mendeteksi dan menghitung apakah iklannya sudah ditayangkan sebanyak yang diinginkan. [[Produser]] atau pemegang hak milik dari suatu film misalnya, akan bisa memonitor distribusi dan penayangan filmnya. Penayangan ulang yang tidak sesuai kontrak akan terdeteksi. Selain itu, survey terhadap minat penonton juga bisa memanfaatkan teknologi ini. Tanpa menggunakan kertas kuisioner atau wawancara, pada [[pesawat]] penerima para responden dipasang [[detektor]] watermarketing yang akan mencatat program apa saja yang ditonton.
Selain digunakan untuk proteksi kepemilikan serta untuk memonitor [[distribusi]] material digital ataupun untuk otentikasi, ada beberapa skenario aplikasi lainnya. Pada industri [[broadcasting]], digital watermarking bisa dimanfaatkan untuk memonitor [[iklan]] yang ditayangkan. Si pemasang iklan akan bisa mendeteksi dan menghitung apakah iklannya sudah ditayangkan sebanyak yang diinginkan. [[Produser]] atau pemegang hak milik dari suatu film misalnya, akan bisa memonitor distribusi dan penayangan filmnya. Penayangan ulang yang tidak sesuai kontrak akan terdeteksi. Selain itu, survey terhadap minat penonton juga bisa memanfaatkan teknologi ini. Tanpa menggunakan kertas kuisioner atau wawancara, pada [[pesawat]] penerima para responden dipasang [[detektor]] watermarketing yang akan mencatat program apa saja yang ditonton.


== Referensi ==
* J. Cox, J. Kilian, F.T. Leighton, T. Shamoon, Secure Spread Spectrum Watermarking for Multimedia, IEEE Transaction on Image Processing, December 1997.


== Pranala luar ==

* [http://digitally1.paume.itb.ac.id/MITE/Paper%206%203%202000%203.pdf digitally1.paume.itb.ac.id]
'''Referensi'''

----
J. Cox, J. Kilian, F.T. Leighton, T. Shamoon, Secure Spread Spectrum Watermarking for Multimedia, IEEE Transaction on Image Processing, December 1997.




'''Pranala Luar'''

[http://digitally1.paume.itb.ac.id/MITE/Paper%206%203%202000%203.pdf digitally1.paume.itb.ac.id]


[[Kategori:Metode otentikasi]]
[[Kategori:Metode otentikasi]]

Revisi per 11 Juni 2010 05.54

Watermarking adalah suatu cara penyembunyian atau penanaman data/informasi tertentu (baik hanya berupa catatan umum maupun rahasia) kedalam suatu data digital lainnya, tetapi tidak diketahui kehadirannya oleh indera manusia (indera penglihatan atau indera pendengaran), dan mampu menghadapi proses-proses pengolahan sinyal digital sampai pada tahap tertentu.

Watermarking (tanda air) ini berbeda dengan tanda air pada uang kertas. Tanda air pada uang kertas masih dapat kelihatan oleh mata telanjang manusia, tetapi watermarking pada media digital dimaksudkan agar tidak dapat dirasakan kehadirannya oleh manusia tanpa alat bantu mesin pengolah digital seperti komputer, dan sejenisnya.

Watermarking memanfaatkan kekurangan-kekurangan sistem indera manusia seperti mata dan telinga. Dengan adanya kekurangan inilah, metoda watermarking dapat diterapkan pada berbagai media digital.

Aplikasi

Watermarking dapat dimanfaatkan untuk berbagai tujuan, seperti :

  • Tamper-proofing; watermarking digunakan sebagai alat untuk mengidentifikasikan atau alat indikator yang menunjukkan data digital (host) telah mengalami perubahan dari aslinya.
  • Feature location; menggunakan metoda watermarking sebagai alat untuk identifikasikan isi dari data digital pada lokasi-lokasi tertentu, seperti contohnya penamaan objek tertentu dari beberapa objek yang lain pada suatu citra digital.
  • Annotation/caption; watermarking hanya digunakan sebagai keterangan tentang data digital itu sendiri.
  • Copyright-Labeling; watermarking dapat digunakan sebagai metoda untuk penyembunyikan label hak cipta pada data digital sebagai bukti otentik kepemilikan karya digital tersebut.

Domain untuk penerapan

Watermarking dalam penerapannya terhadap data digital, dapat diterapkan pada berbagai domain. Maksudnya penerapan watermarking pada data digital seperti teks, citra, video dan audio, dilakukan langsung pada jenis data digital tersebut (Misalnya untuk citra dan video pada domain spasial, dan audio pada domain waktu) atau terlebih dahulu dilakukan transformasi ke dalam domain yang lain. Berbagai transformasi yang dikenal dalam pemrosesan sinyal digital seperti:

  • FFT (Fast Fourier Transform),
  • DCT (Discrete Cosine Transform),
  • Wavelet Transform, dsb.

Selain digunakan untuk proteksi kepemilikan serta untuk memonitor distribusi material digital ataupun untuk otentikasi, ada beberapa skenario aplikasi lainnya. Pada industri broadcasting, digital watermarking bisa dimanfaatkan untuk memonitor iklan yang ditayangkan. Si pemasang iklan akan bisa mendeteksi dan menghitung apakah iklannya sudah ditayangkan sebanyak yang diinginkan. Produser atau pemegang hak milik dari suatu film misalnya, akan bisa memonitor distribusi dan penayangan filmnya. Penayangan ulang yang tidak sesuai kontrak akan terdeteksi. Selain itu, survey terhadap minat penonton juga bisa memanfaatkan teknologi ini. Tanpa menggunakan kertas kuisioner atau wawancara, pada pesawat penerima para responden dipasang detektor watermarketing yang akan mencatat program apa saja yang ditonton.

Referensi

  • J. Cox, J. Kilian, F.T. Leighton, T. Shamoon, Secure Spread Spectrum Watermarking for Multimedia, IEEE Transaction on Image Processing, December 1997.

Pranala luar