Kamardi Rais: Perbedaan antara revisi
Tampilan
Konten dihapus Konten ditambahkan
YUFINTANet (bicara | kontrib) ←Membuat halaman berisi '{{Infobox Officeholder |name = {{PAGENAME}} |image = Kamardi_Rais.jpg |imagesize = |birth_date = {{Birth date and age|1933|3|1...' |
Aldo samulo (bicara | kontrib) kTidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 23: | Baris 23: | ||
Kamardi Rais adalah Manusia Multi dimensi dikarenakan beliau adalah wartawan, penulis, tokoh adat, cendekiawan, sekaligus politikus. Pengetahuannya yang luas dan kebiasaannya mencatat berbagai peristiwa penting, khususnya tentang [[Sumatera Barat]] dan [[Minangkabau]], membuatnya dijuluki “ensiklopedi berjalan”. Lewat buku Mesin Ketik Tua, ia mencatat kekayaan sejarah bangsa yang jarang ditemukan. di buku-buku sejarah lain. Sejumlah catatan sejarah yang tercecer ia ungkap di buku tersebut. |
Kamardi Rais adalah Manusia Multi dimensi dikarenakan beliau adalah wartawan, penulis, tokoh adat, cendekiawan, sekaligus politikus. Pengetahuannya yang luas dan kebiasaannya mencatat berbagai peristiwa penting, khususnya tentang [[Sumatera Barat]] dan [[Minangkabau]], membuatnya dijuluki “ensiklopedi berjalan”. Lewat buku Mesin Ketik Tua, ia mencatat kekayaan sejarah bangsa yang jarang ditemukan. di buku-buku sejarah lain. Sejumlah catatan sejarah yang tercecer ia ungkap di buku tersebut. |
||
{{indo-bio-stub}} |
|||
{{lifetime|1933|2008|}} |
|||
{{DEFAULTSORT:Rais, Kamardi}} |
Revisi per 10 Juli 2010 10.09
Kamardi Rais | |
---|---|
Informasi pribadi | |
Lahir | 12 Maret 1933 Payakumbuh, Sumatera Barat, Indonesia |
Kebangsaan | Indonesia |
Sunting kotak info • L • B |
Kamardi Rais Dt. P. Simulie (12 Maret 1933 – 25 Oktober 2008) dikenal sebagai pemangku adat Minang yang disegani ini karena kedalaman ilmu dan pengetahuannya.
Kamardi Rais adalah Manusia Multi dimensi dikarenakan beliau adalah wartawan, penulis, tokoh adat, cendekiawan, sekaligus politikus. Pengetahuannya yang luas dan kebiasaannya mencatat berbagai peristiwa penting, khususnya tentang Sumatera Barat dan Minangkabau, membuatnya dijuluki “ensiklopedi berjalan”. Lewat buku Mesin Ketik Tua, ia mencatat kekayaan sejarah bangsa yang jarang ditemukan. di buku-buku sejarah lain. Sejumlah catatan sejarah yang tercecer ia ungkap di buku tersebut.