Lompat ke isi

Bunga Nasional Indonesia: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Kembangraps (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
 
HarisX (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1: Baris 1:
{{wikify}}
Dalam usaha meningkatkan kesadaran bangsa [[Indonesia]] terhadap warisan kekayaan [[sumber daya hayati]], melalui Keputusan Presiden no. 4 tahun [[1983]], [[Presiden Republik Indonesia]] (waktu itu [[Soeharto]]) memutuskan tiga spesies [[hewan]] sebagai [[Satwa nasional Indonesia]] dan tiga spesies [[tumbuhan]] sebagai '''[[Bunga]] nasional Indonesia'''. Dalam keputusan itu terpilih
Dalam usaha meningkatkan kesadaran bangsa [[Indonesia]] terhadap warisan kekayaan [[sumber daya hayati]], melalui Keputusan Presiden no. 4 tahun [[1983]], [[Presiden Republik Indonesia]] (waktu itu [[Soeharto]]) memutuskan tiga spesies [[hewan]] sebagai [[Satwa nasional Indonesia]] dan tiga spesies [[tumbuhan]] sebagai '''[[Bunga]] nasional Indonesia'''. Dalam keputusan itu terpilih


Baris 9: Baris 10:
[http://www.profauna.or.id/Indo/regulasi/kepres04th1993.html Naskah Keputusan Presiden no. 4 tahun 1993]
[http://www.profauna.or.id/Indo/regulasi/kepres04th1993.html Naskah Keputusan Presiden no. 4 tahun 1993]


{{stub-tumbuhan}}
{{Tumbuhan-stub}}

Revisi per 28 Agustus 2006 21.06

Dalam usaha meningkatkan kesadaran bangsa Indonesia terhadap warisan kekayaan sumber daya hayati, melalui Keputusan Presiden no. 4 tahun 1983, Presiden Republik Indonesia (waktu itu Soeharto) memutuskan tiga spesies hewan sebagai Satwa nasional Indonesia dan tiga spesies tumbuhan sebagai Bunga nasional Indonesia. Dalam keputusan itu terpilih

  • Bunga melati (Jasminum sambac) sebagai puspa bangsa
  • Bunga anggrek bulan (Phalaenopsis amabilis) sebagai puspa pesona dan
  • Bunga padma raksasa (Rafflesia arnoldii) sebagai puspa langka.


Pranala luar

Naskah Keputusan Presiden no. 4 tahun 1993