Kemiosmosis: Perbedaan antara revisi
kTidak ada ringkasan suntingan |
kTidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 9: | Baris 9: | ||
| work = National Jewish Hospital and Research Center and Department of Microbiology, University of Colorado Medical Center, ; F. M. Harold |
| work = National Jewish Hospital and Research Center and Department of Microbiology, University of Colorado Medical Center, ; F. M. Harold |
||
| page = 174 |
| page = 174 |
||
| format = pdf |
|||
}}</ref> Perpindahan bak menentang arus |
}}</ref> Perpindahan bak menentang arus gradien potensial elektrokimiawi ini, memerlukan asupan [[energi]] dan mekanisme kopling agar asupan energi tersebut dapat menggerakkan perpindahan substansi. |
||
Kloroplas menggunakan kemiosmosis untuk menghasilkan ATP selama [[fotosintesis]] dalam organel ini, cahaya (dan bukannya energi kimiawi) menggerakkan aliran elektron menuruni [[rantai transpor elektron]] dan pembentukan gradien H<sup>+</sup>. [[Prokariot]] yang tidak memiliki [[mitkondria]] dan [[kloroplas]] menghasilkan fradien H<sup>+</sup> melintasi [[membran plasma]]nya.<ref name="Campbell"/> Gradien ini kemudian menangkap gaya gerak [[proton]] tidak saja untuk membuat [[ATP]] tetapi juga memompakan nutrien dan produk limbah menlintasi membran dan untuk memutar [[flagela]].<ref name="Campbell"/> |
Kloroplas menggunakan kemiosmosis untuk menghasilkan ATP selama [[fotosintesis]] dalam organel ini, cahaya (dan bukannya energi kimiawi) menggerakkan aliran elektron menuruni [[rantai transpor elektron]] dan pembentukan gradien H<sup>+</sup>. [[Prokariot]] yang tidak memiliki [[mitkondria]] dan [[kloroplas]] menghasilkan fradien H<sup>+</sup> melintasi [[membran plasma]]nya.<ref name="Campbell"/> Gradien ini kemudian menangkap gaya gerak [[proton]] tidak saja untuk membuat [[ATP]] tetapi juga memompakan nutrien dan produk limbah menlintasi membran dan untuk memutar [[flagela]].<ref name="Campbell"/> |
Revisi per 18 Juli 2010 04.21
Kemiosmosis merupakan suatu mekanisme pengkopelan energi dengan menggunakan energi yang tersimpan dalam bentuk gradien H+ untuk menggerakkan kerja seluler.[1][2] Pada mitokondria, energi untuk pembentukan gradien berasal dari reaksi redoks eksergonik dan sintesis ATP merupakan kerja yang dilakukan.[1] Tetapi kemiosmosis juga terjadi di tempat lain, dan beraneka ragam.[1]
Sebelumnya, Rosenberg mendefisinikan sebuah proses yang menyebabkan perpindahan suatu substansi dari sebuah area yang mempunyai energi potensial elektrokimiawi lebih rendah menuju ke tempat dengan energi potensial yang lebih tinggi, sebagai transpor aktif.[3] Perpindahan bak menentang arus gradien potensial elektrokimiawi ini, memerlukan asupan energi dan mekanisme kopling agar asupan energi tersebut dapat menggerakkan perpindahan substansi.
Kloroplas menggunakan kemiosmosis untuk menghasilkan ATP selama fotosintesis dalam organel ini, cahaya (dan bukannya energi kimiawi) menggerakkan aliran elektron menuruni rantai transpor elektron dan pembentukan gradien H+. Prokariot yang tidak memiliki mitkondria dan kloroplas menghasilkan fradien H+ melintasi membran plasmanya.[1] Gradien ini kemudian menangkap gaya gerak proton tidak saja untuk membuat ATP tetapi juga memompakan nutrien dan produk limbah menlintasi membran dan untuk memutar flagela.[1]
Lihat Pula
Referensi
- ^ a b c d e Campbell NA, Reece JB, Mitchell LG. 2002. Biologi, Edisi Kelima, Jilid I. Jakarta: Erlangga. Hal:171-173, 126 ISBN 979-688-468-2
- ^ Madigan MT, Martinko JM, Dunlap PV, Clark DP. 2008. Biology of Microorganisms 12th edition. San Francisco: Pearson. Hal:123-124 ISBN 0-13-196893-9
- ^ (Inggris)"Conservation and Transformation of Energy by Bacterial Membranes - A NOTE ON TERMINOLOGY" (pdf). National Jewish Hospital and Research Center and Department of Microbiology, University of Colorado Medical Center, ; F. M. Harold. hlm. 174. Diakses tanggal 2010-07-18. line feed character di
|title=
pada posisi 45 (bantuan)