Kapar: Perbedaan antara revisi
k typo |
k bot kosmetik perubahan |
||
Baris 2: | Baris 2: | ||
| image = Belont_hasselt_100523-1755_sap.JPG |
| image = Belont_hasselt_100523-1755_sap.JPG |
||
| image_width = 250px |
| image_width = 250px |
||
| image_caption = Kapar, ''Belontia hasselti''<br>dari [[Toba, Sanggau]], [[Kalimantan Barat|Kalbar]] |
| image_caption = Kapar, ''Belontia hasselti''<br />dari [[Toba, Sanggau]], [[Kalimantan Barat|Kalbar]] |
||
| name = Kapar |
| name = Kapar |
||
| regnum = [[Animal]]ia |
| regnum = [[Animal]]ia |
||
Baris 13: | Baris 13: | ||
| binomial = ''Belontia hasselti'' |
| binomial = ''Belontia hasselti'' |
||
| binomial_authority = (Cuvier ''in'' Cuvier & Valenciennes, 1831) |
| binomial_authority = (Cuvier ''in'' Cuvier & Valenciennes, 1831) |
||
| synonyms = ''Polyacanthus einthovenii'',<br> |
| synonyms = ''Polyacanthus einthovenii'',<br /> |
||
''Polyacanthus hasselti'',<br> |
''Polyacanthus hasselti'',<br /> |
||
''Polyacanthus helfrichii'',<br> |
''Polyacanthus helfrichii'',<br /> |
||
''Polyacanthus kuhli'',<br> |
''Polyacanthus kuhli'',<br /> |
||
''Polyacanthus olivaceus'' |
''Polyacanthus olivaceus'' |
||
}} |
}} |
||
{{kegunaanlain|ketoprak}} |
{{kegunaanlain|ketoprak}} |
||
'''Kapar''', '''ketoprak''' atau '''beloncah''' (''Belontia hasselti'') adalah nama sejenis [[ikan]] dari [[familia|suku]] [[gurami|gurami-guramian]] (Osphronemidae). |
'''Kapar''', '''ketoprak''' atau '''beloncah''' (''Belontia hasselti'') adalah nama sejenis [[ikan]] dari [[familia|suku]] [[gurami|gurami-guramian]] (Osphronemidae). Ikan ini juga dikenal dengan nama-nama lain seperti ''kakapar, kopar, selincah'' ([[bahasa Melayu]] [[Sumatra]] dan [[Kalimantan]]), ''kumpang'' ([[Kalimantan Barat|Kalbar]]) atau ''ketoprak, tambakan'' ([[dialek Betawi]]). Terutama ditemukan dari perairan [[gambut]], ikan ini biasa dikonsumsi secara lokal dan belakangan juga diperdagangkan sebagai [[ikan hias]]. Dalam [[bahasa Inggris]] ikan ini dikenal sebagai ''Javan combtail'' atau ''Malay combtail''. |
||
==Pengenalan== |
== Pengenalan == |
||
Ikan yang bertubuh relatif pipih sedikit melebar, panjang total (termasuk ekor) hingga 19,5 [[sentimeter|cm]]; |
Ikan yang bertubuh relatif pipih sedikit melebar, panjang total (termasuk ekor) hingga 19,5 [[sentimeter|cm]]; sekira 2,5–3,5 × tinggi tubuhnya<ref name="weber">{{aut|[[Max Weber (biolog)|Weber, M.]] and L.F. de Beaufort}}. 1922. [http://www.archive.org/details/fishesofindoaust04weberich ''The Fishes of The Indo-Australian Archipelago'']. E.J. Brill. Leiden. '''IV''':338-339 ((sebagai ''Polyacanthus hasselti'')</ref>. Moncongnya meruncing seperti [[sepat rawa|sepat]], namun juntai ‘cambuk’ sirip perutnya tidak seberapa panjang. |
||
Sirip ''dorsal'' (punggung) terdiri dari XVI – XX jari-jari (duri) keras dan 10–13 jari-jari lunak; |
Sirip ''dorsal'' (punggung) terdiri dari XVI – XX jari-jari (duri) keras dan 10–13 jari-jari lunak; sirip [[anus|analnya]] XV – XVII dan 11–13. Badan berwarna kecoklatan, dengan pinggiran hitam pada tiap-tiap sisiknya. Ekor dengan pola jala berwarna hitam. Ikan remaja dengan bercak hitam pada pangkal sirip punggung bagian belakang.<ref name="kottelat">{{aut|Kottelat, M., A.J. Whitten, S.N. Kartikasari, S. Wirjoatmodjo}}. 1993. ''Ikan Air Tawar Indonesia Bagian Barat dan Sulawesi''. Periplus Edition (HK) Ltd. dan Proyek EMDI KMNKLH Jakarta. Hal. 223 dan Pl. 75.</ref> |
||
==Agihan dan pemanfaatan== |
== Agihan dan pemanfaatan == |
||
Ikan kapar menyebar secara alami di [[Semenanjung Malaya]], [[Singapura]], dan Kepulauan [[Sunda Besar]] (Sumatra, Kalimantan, dan [[Jawa]], khususnya di sekitar [[Jakarta]]). |
Ikan kapar menyebar secara alami di [[Semenanjung Malaya]], [[Singapura]], dan Kepulauan [[Sunda Besar]] (Sumatra, Kalimantan, dan [[Jawa]], khususnya di sekitar [[Jakarta]]). Ikan ini hidup di sungai dan telaga. |
||
Di pedalaman, umumnya ikan kapar ditangkap dengan jala atau dipancing untuk dikonsumsi. |
Di pedalaman, umumnya ikan kapar ditangkap dengan jala atau dipancing untuk dikonsumsi. Namun belakangan ikan ini juga digemari sebagai ikan hias. [[Eropa]] pertama kali mengimpor jenis ini pada tahun 1968 dari Singapura, yang dimasukkan ke negara [[Jerman]]<ref name="aqua">[http://aquaworld.netfirms.com/Labyrinthfish/Belontia/Belontia_hasselti.htm ''Belontia hasselti'' Cuvier & Valenciennes, 1831], AquaWorld</ref>. |
||
==Habitat dan kebiasaan== |
== Habitat dan kebiasaan == |
||
[[ |
[[Berkas:Belont_hasselt_100523-1767_sap.JPG|thumb|left|220px|''Belontia hasselti'', panjang total 95mm]] |
||
Kondisi lingkungan yang cocok untuk ''Belontia hasselti'' adalah air dengan temperatur 22–28 °C, dan [[pH]] 6,5 - 8,0.<ref name="aqua"/> |
Kondisi lingkungan yang cocok untuk ''Belontia hasselti'' adalah air dengan temperatur 22–28 °C, dan [[pH]] 6,5 - 8,0.<ref name="aqua"/> |
||
Jenis ikan ini memiliki kebiasaan tidur yang aneh yaitu diam tak bergerak pada dasar air tempat ia berada, bahkan kadang dalam posisi berbaring sehingga terlihat seperti mati.<ref name="aqua"/> |
Jenis ikan ini memiliki kebiasaan tidur yang aneh yaitu diam tak bergerak pada dasar air tempat ia berada, bahkan kadang dalam posisi berbaring sehingga terlihat seperti mati.<ref name="aqua"/> |
||
==Etimologi== |
== Etimologi == |
||
Ikan ini dideskripsi pertama kali oleh G. Cuvier dan A. Valenciennes pada tahun [[1831]], dengan nama ''Polyacanthus hasseltii''. |
Ikan ini dideskripsi pertama kali oleh G. Cuvier dan A. Valenciennes pada tahun [[1831]], dengan nama ''Polyacanthus hasseltii''. Nama spesiesnya diberikan untuk menghormati [[J.C. van Hasselt]], seorang ahli biologi dan naturalis yang bekerja di [[Hindia Belanda]]. |
||
Nama marga ''Belontia'' (Myers, 1923) dipungut dari ''belonca'' atau ''beloncah'', nama lokalnya di sekitar [[Palembang]]. |
Nama marga ''Belontia'' (Myers, 1923) dipungut dari ''belonca'' atau ''beloncah'', nama lokalnya di sekitar [[Palembang]]. |
||
Baris 56: | Baris 56: | ||
* {{en}} Ornamental Fish: [http://www.o-fish.com/DirektoriIkanTawar/Belontia_hasselti.htm ''Belontia hasselti''] |
* {{en}} Ornamental Fish: [http://www.o-fish.com/DirektoriIkanTawar/Belontia_hasselti.htm ''Belontia hasselti''] |
||
* {{en}} ITIS: [http://www.itis.gov/servlet/SingleRpt/SingleRpt?search_topic=TSN&search_value=172651 ''Belontia hasselti''] |
* {{en}} ITIS: [http://www.itis.gov/servlet/SingleRpt/SingleRpt?search_topic=TSN&search_value=172651 ''Belontia hasselti''] |
||
[[Kategori:Ikan hias]] |
[[Kategori:Ikan hias]] |
Revisi per 30 Juli 2010 14.00
Kapar | |
---|---|
Kapar, Belontia hasselti dari Toba, Sanggau, Kalbar | |
Klasifikasi ilmiah | |
Kerajaan: | |
Filum: | |
Kelas: | |
Ordo: | |
Famili: | |
Genus: | |
Spesies: | B. hasselti
|
Nama binomial | |
Belontia hasselti (Cuvier in Cuvier & Valenciennes, 1831)
| |
Sinonim | |
Polyacanthus einthovenii, |
Kapar, ketoprak atau beloncah (Belontia hasselti) adalah nama sejenis ikan dari suku gurami-guramian (Osphronemidae). Ikan ini juga dikenal dengan nama-nama lain seperti kakapar, kopar, selincah (bahasa Melayu Sumatra dan Kalimantan), kumpang (Kalbar) atau ketoprak, tambakan (dialek Betawi). Terutama ditemukan dari perairan gambut, ikan ini biasa dikonsumsi secara lokal dan belakangan juga diperdagangkan sebagai ikan hias. Dalam bahasa Inggris ikan ini dikenal sebagai Javan combtail atau Malay combtail.
Pengenalan
Ikan yang bertubuh relatif pipih sedikit melebar, panjang total (termasuk ekor) hingga 19,5 cm; sekira 2,5–3,5 × tinggi tubuhnya[1]. Moncongnya meruncing seperti sepat, namun juntai ‘cambuk’ sirip perutnya tidak seberapa panjang.
Sirip dorsal (punggung) terdiri dari XVI – XX jari-jari (duri) keras dan 10–13 jari-jari lunak; sirip analnya XV – XVII dan 11–13. Badan berwarna kecoklatan, dengan pinggiran hitam pada tiap-tiap sisiknya. Ekor dengan pola jala berwarna hitam. Ikan remaja dengan bercak hitam pada pangkal sirip punggung bagian belakang.[2]
Agihan dan pemanfaatan
Ikan kapar menyebar secara alami di Semenanjung Malaya, Singapura, dan Kepulauan Sunda Besar (Sumatra, Kalimantan, dan Jawa, khususnya di sekitar Jakarta). Ikan ini hidup di sungai dan telaga.
Di pedalaman, umumnya ikan kapar ditangkap dengan jala atau dipancing untuk dikonsumsi. Namun belakangan ikan ini juga digemari sebagai ikan hias. Eropa pertama kali mengimpor jenis ini pada tahun 1968 dari Singapura, yang dimasukkan ke negara Jerman[3].
Habitat dan kebiasaan
Kondisi lingkungan yang cocok untuk Belontia hasselti adalah air dengan temperatur 22–28 °C, dan pH 6,5 - 8,0.[3]
Jenis ikan ini memiliki kebiasaan tidur yang aneh yaitu diam tak bergerak pada dasar air tempat ia berada, bahkan kadang dalam posisi berbaring sehingga terlihat seperti mati.[3]
Etimologi
Ikan ini dideskripsi pertama kali oleh G. Cuvier dan A. Valenciennes pada tahun 1831, dengan nama Polyacanthus hasseltii. Nama spesiesnya diberikan untuk menghormati J.C. van Hasselt, seorang ahli biologi dan naturalis yang bekerja di Hindia Belanda.
Nama marga Belontia (Myers, 1923) dipungut dari belonca atau beloncah, nama lokalnya di sekitar Palembang.
Rujukan
- ^ Weber, M. and L.F. de Beaufort. 1922. The Fishes of The Indo-Australian Archipelago. E.J. Brill. Leiden. IV:338-339 ((sebagai Polyacanthus hasselti)
- ^ Kottelat, M., A.J. Whitten, S.N. Kartikasari, S. Wirjoatmodjo. 1993. Ikan Air Tawar Indonesia Bagian Barat dan Sulawesi. Periplus Edition (HK) Ltd. dan Proyek EMDI KMNKLH Jakarta. Hal. 223 dan Pl. 75.
- ^ a b c Belontia hasselti Cuvier & Valenciennes, 1831, AquaWorld
- (Jerman) Richter, H. J. (1979): Das Buch der Labyrinthfische. Verlag Neumann-Neudamm, Melsungen, Germany.
- (Inggris) Baensch, H. A., Riehl, R.(1982): Aquarien Atlas I. Mergus Verlag, Melle, Germany.
- (Jerman) Linke, H.(1980): Labyrinthfische - Farbe im Aquarium. Tetra Verlag, Melle, Germany.
Pranala luar
- (Inggris) FishBase: Belontia hasselti
- (Inggris) Ornamental Fish: Belontia hasselti
- (Inggris) ITIS: Belontia hasselti