Lompat ke isi

Mengejar Mas Mas: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
perbaikan kecil
Baris 5: Baris 5:
| director = [[Rudi Soedjarwo]]
| director = [[Rudi Soedjarwo]]
| producer = [[Lala Hamid]]
| producer = [[Lala Hamid]]
| eproducer =
| eproducer = [[W. Hardianto]]<br>[[Hani Firman Gani]]
| aproducer =
| aproducer =
| writer = [[Monty Tiwa]]
| writer = [[Monty Tiwa]]
| starring = [[Dinna Olivia]]<br />[[Dwi Sasono]]<br />[[Poppy Sovia]]<br />[[Renia|Elmayana Sabrenia]]<br />[[Ira Wibowo]]<br />[[Roy Marten]]
| starring = [[Dinna Olivia]]<br />[[Dwi Sasono]]<br />[[Poppy Sovia]]<br />[[Elmayana Sabrenia]]<br />[[Ira Wibowo]]<br />[[Roy Marten]]
| music = [[Andi Rianto]]<br>[[Monty Tiwa]]
| music = [[Andi Rianto]]<br>[[Monty Tiwa]]
| cinematography =
| cinematography = [[Edi Michael Santoso]]
| editing =
| editing = [[Monty Tiwa]]<br>[[Cindy R.A. Biere]]
| distributor = [[DePIC Production]]<br>[[Sinemart Indonesia]]
| distributor = [[DePIC Production]]
| release_date = [[24 Mei]] [[2007]]
| release_date = [[24 Mei]] [[2007]]
| runtime = 94 menit
| runtime = 94 menit
Baris 32: Baris 32:
== Sinopsis ==
== Sinopsis ==
{{spoiler}}
{{spoiler}}
Shanaz ([[Poppy Sovia]]) adalah seorang gadis belia putri seorang kaya di [[Jakarta]]. Suatu hari, ayahnya ([[Roy Marten]]) yang sangat disayanginya meninggal setelah terkena [[serangan jantung]]. Delapan bulan kemudian, Ibunya ([[Ira Wibowo]]) di tengah himpitan ekonomi, memutuskan untuk menikah lagi dengan seorang lelaki kaya lain. Shanaz sangat terpukul dengan keputusan Ibunya tersebut dan mulai tertekan dengan kehidupannya. Ketidaksetujuan Shanaz pada keputusan Ibunya ditambah dengan karakternya yang blak-blakan akhirnya menyebabkan pertengkaran dengan Ibunya. Shanaz beranggapan bahwa Ibunya hanyalah seorang pelacur yang hanya memikirkan kondisi ekonominya sendiri. Shanaz memutuskan untuk kabur ke [[Yogyakarta]] menyusul [[pacar]]nya yang sedang mendaki gunung di dekat "''kota gudeg''" tersebut.
Shanaz ([[Poppy Sovia]]) adalah seorang gadis belia putri seorang kaya di [[Jakarta]]. Suatu hari, ayahnya ([[Roy Marten]]) yang sangat disayanginya meninggal setelah terkena [[serangan jantung]]. Delapan bulan kemudian, Ibunya ([[Ira Wibowo]]) di tengah himpitan ekonomi, memutuskan untuk menikah lagi dengan seorang lelaki kaya lain. Shanaz sangat terpukul dengan keputusan Ibunya tersebut dan menjadi kecewa dengan kehidupannya. Ketidaksetujuan Shanaz pada keputusan Ibunya ditambah dengan karakternya yang blak-blakan akhirnya menyebabkan pertengkaran dengan Ibunya. Shanaz beranggapan bahwa Ibunya hanyalah seorang pelacur yang hanya memikirkan kondisi ekonominya sendiri. Shanaz memutuskan untuk kabur ke [[Yogyakarta]] menyusul Mika ([[Marcell Anthony]]), [[pacar]]nya yang sedang [[mendaki gunung]] di dekat "''kota gudeg''" tersebut.


Tanpa bekal uang cukup dan pacarnya yang terlanjur naik gunung lebih cepat dari jadwal, Shanaz mendapati dirinya tersesat di Yogyakarta, hingga ia sampai di daerah [[lokalisasi]] (pelacuran) [[Pasar Kembang]] Yogyakarta. Di situ Shanaz digoda oleh [[preman]] setempat sampai ia diselamatkan seorang ''nggé nggé'' (istilah bahasa Jawa tradisional untuk pelacur) baik hati dari [[Madiun]] yang bernama Ningsih ([[Dinna Olivia]]), yang tidak hanya menyelamatkannya, namun juga bersedia menampungnya di kamar [[kos]]nya selama beberapa hari. Mendekati gambaran Shanaz tentang Ibunya, diceritakan bahwa Ningsih adalah seorang [[janda]] yang terpaksa melacur setelah [[suami]]nya meninggal dan himpitan ekonomi yang dialaminya. Ningsih terpaksa menyembunyikan profesinya di kampung tempat tinggalnya dan mengaku sebagai seorang [[dosen]], karena profesi pelacur dianggap sangat memalukan oleh penduduk tradisional setempat dan akan membuatnya diusir bila diketahui. Shanaz mulai menjalin hubungan persahabatan erat dengan Ningsih yang pemberani dan juga sangat penyabar. Ningsih juga menganggap Shanaz seperti adik kandungnya sendiri.
Tanpa bekal uang cukup dan pacarnya yang terlanjur naik gunung lebih cepat dari jadwal, Shanaz mendapati dirinya tersesat di Yogyakarta, hingga ia sampai di daerah [[lokalisasi]] (pelacuran) [[Pasar Kembang]] Yogyakarta. Di situ Shanaz digoda oleh [[preman]] setempat sampai ia diselamatkan seorang ''nggé nggé'' (istilah bahasa Jawa tradisional untuk pelacur) baik hati dari [[Madiun]] yang bernama Ningsih ([[Dinna Olivia]]), yang tidak hanya menyelamatkannya, namun juga bersedia menampungnya di kamar [[kos]]nya selama beberapa hari. Mendekati gambaran Shanaz tentang Ibunya, diceritakan bahwa Ningsih adalah seorang [[janda]] yang terpaksa melacur setelah [[suami]]nya meninggal dan himpitan ekonomi yang dialaminya. Ningsih terpaksa menyembunyikan profesinya di kampung tempat tinggalnya dan mengaku sebagai seorang [[dosen]] dengan nama "Norma", karena profesi pelacur dianggap sangat memalukan oleh penduduk tradisional setempat dan akan membuatnya diusir bila diketahui. Shanaz mulai menjalin hubungan persahabatan erat dengan Ningsih yang pemberani dan juga sangat penyabar. Ningsih juga menganggap Shanaz seperti adik kandungnya sendiri.


Konflik mulai muncul ketika sosok unik Mas Parno ([[Dwi Sasono]]) muncul di antara kedua gadis berbeda budaya itu. Parno adalah seorang pemuda [[suku Jawa|Jawa]] lugu yang selalu mengenakan pakaian tradisional rakyat Jawa dan mengendarai sebuah ''[[sepeda ontel]]'' butut dengan [[rem]] yang blong. Shanaz mulai tertarik dengan sosok Parno yang lugu dan sopan, begitu pula Parno kepada Shanaz yang di matanya adalah seorang gadis metropolitan yang unik, walaupun sebenarnya Parno masih memendam cinta kepada Ningsih, mantan kekasihnya.
Konflik mulai muncul ketika sosok unik Mas Parno ([[Dwi Sasono]]) muncul di antara kedua gadis berbeda budaya itu. Parno adalah seorang pemuda [[suku Jawa|Jawa]] lugu yang selalu mengenakan pakaian tradisional rakyat Jawa dan mengendarai sebuah ''[[sepeda ontél]]'' butut dengan [[rem]] yang blong. Shanaz mulai tertarik dengan sosok Parno yang lugu dan sopan, begitu pula Parno kepada Shanaz yang di matanya adalah seorang gadis metropolitan yang unik, walaupun sebenarnya Parno masih memendam cinta kepada Ningsih, mantan kekasihnya.


Hubungan Shanaz dengan kedua karakter tersebut mulai terjalin unik. Shanaz yang masih benci dengan Ibunya, ditambah karakter metropolitannya blak-blakan, baik disengaja atau tidak, seringkali mengkritik Ningsih cukup keras karena profesi Ningsih yang dianggap tidak baik oleh kebanyakan orang, walaupun sebenarnya Shanaz sangat menyayangi Ningsih seperti kakaknya sendiri. Di lain sisi, Parno yang dewasa, jujur dan lugu muncul bagaikan karakter pacar yang selama ini didambakannya. Shanaz sendiri bagaikan menjadi "orang ketiga" dalam hubungan cinta-benci yang dialami Ningsih dan Parno, sehingga api cinta lama mereka juga mulai bersemi kembali.
Hubungan Shanaz dengan kedua karakter tersebut mulai terjalin unik. Shanaz yang masih benci dengan Ibunya, ditambah karakter metropolitannya yang blak-blakan, baik disengaja atau tidak, seringkali mengkritik Ningsih cukup keras karena profesi Ningsih yang dianggap tidak baik oleh kebanyakan orang, walaupun sebenarnya Shanaz sangat menyayangi Ningsih seperti kakaknya sendiri. Di lain sisi, Parno yang dewasa, jujur dan lugu dengan sepeda ontélnya yang unik muncul bagaikan karakter pacar yang selama ini didambakannya. Shanaz sendiri bagaikan menjadi "orang ketiga" dalam hubungan cinta-benci yang dialami Ningsih dan Parno, sehingga api cinta lama mereka juga mulai bersemi kembali.


Di tengah-tengah pesona keindahan pedesaan Yogyakarta, jalinan asmara Shanaz dengan Parno, dan kecemburuan Ningsih pada hubungan mereka, ketiga karakter ini mulai mendapat pelajaran hidup mereka masing-masing. Ningsih mulai menyadari bahwa cinta tidak hanya ditentukan oleh uang, begitu pula Parno mulai menyadari bahwa cinta tidak diputuskan oleh profesi seseorang. Shanaz sendiri akhirnya sadar bahwa dunianya selama ini hanya diselimuti oleh kesedihannya sendiri, sedangkan penderitaan manusia, terutama wanita, seperti yang dialami wanita janda seperti Ningsih yang mirip dengan nasib Ibunya, ternyata jauh lebih berat dari yang dia dan Ibunya alami selama ini. Jalinan persahabatan platonik dan percintaan tiga karakter unik ini disajikan dengan suasana dramatis yang terkadang diwarnai komedi, dibalut dengan situasi masyarakat tradisional Yogyakarta dan adat istiadatnya yang jarang dilihat dalam perfilman Indonesia saat film ini dirilis.
Di tengah-tengah pesona keindahan pedesaan Yogyakarta, jalinan asmara Shanaz dengan Parno, dan kecemburuan Ningsih pada hubungan mereka, ketiga karakter ini mulai mendapat pelajaran hidup mereka masing-masing. Ningsih mulai menyadari bahwa cinta tidak hanya ditentukan oleh uang, begitu pula Parno mulai menyadari bahwa cinta tidak diputuskan oleh profesi seseorang. Shanaz sendiri akhirnya sadar bahwa dunianya selama ini hanya diselimuti oleh kesedihannya sendiri, sedangkan penderitaan manusia, terutama wanita, seperti yang dialami wanita janda seperti Ningsih yang mirip dengan nasib Ibunya, ternyata jauh lebih berat dari yang dia dan Ibunya alami selama ini. Jalinan persahabatan platonik dan percintaan tiga karakter unik ini disajikan dengan suasana dramatis yang terkadang diwarnai komedi, dibalut dengan situasi masyarakat tradisional Yogyakarta dan adat istiadatnya yang jarang dilihat dalam perfilman Indonesia saat film ini dirilis.


Film diakhiri dalam adegan perpisahan antara Shanaz dengan kedua sahabatnya kembali ke Jakarta dan pertemuannya kembali dengan Ibunya yang telah sangat merindukannya. Hubungan asmara Parno dan Ningsih ditutup dengan berboncengannya mereka di atas ''[[sepeda ontel]]'' sambil berpelukan mesra di tengah damainya lahan [[sawah]] hijau di pedesaan Yogyakarta.
Film diakhiri dalam adegan perpisahan antara Shanaz dengan kedua sahabatnya kembali ke Jakarta dan pertemuannya kembali dengan Ibunya yang telah sangat merindukannya. Hubungan asmara Parno dan Ningsih ditutup dengan berboncengannya mereka di atas ''[[sepeda ontél]]'' sambil berpelukan mesra di tengah damainya lahan [[sawah]] hijau di pedesaan Yogyakarta.

== Pemeran ==
* [[Dinna Olivia]] sebagai Ningsih / "Norma"
* [[Dwi Sasono]] sebagai Suparno / Mas Parno
* [[Poppy Sovia]] sebagai Shanaz
* [[Marcell Anthony]] sebagai Mika
* [[Eddie Karsito]] sebagai Pak Toyo
* [[Elmayana Sabrenia]] sebagai Mpok Warda
* [[Ira Wibowo]] sebagai Linda, Ibu Shanaz
* [[Roy Marten]] sebagai Ayah Shanaz


== Catatan produksi ==
== Catatan produksi ==
Gedung yang ada di latar belakang gambar poster rilis film ''Mengejar Mas Mas'' adalah [[Stasiun Tugu]], salah satu stasiun [[kereta api]] peninggalan [[zaman kolonial Belanda]] yang masih berdiri di Yogyakarta. <ref>[http://mycityblogging.com/yogyakarta/2007/08/27/selamat-datang-di-stasiun-ka-tugu-yogyakarta/ Blog dengan foto Stasiun Tugu Yogyakarta]</ref>
Gedung yang ada di latar belakang gambar poster rilis film ''Mengejar Mas Mas'' adalah [[Stasiun Tugu]], salah satu stasiun [[kereta api]] peninggalan [[zaman kolonial Belanda]] yang masih berdiri di Yogyakarta. <ref>[http://mycityblogging.com/yogyakarta/2007/08/27/selamat-datang-di-stasiun-ka-tugu-yogyakarta/ Blog dengan foto Stasiun Tugu Yogyakarta]</ref>

== Album lagu tema ==
{{Infobox Album
| Name = OST. Mengejar Mas Mas
| Type = Album
| Artist = Kompilasi
| Cover = Ost Mengejar Mas Mas.jpg
| Released = [[2007]]
| Recorded = [[2007]]
| Genre = [[Pop]], [[Album lagu tema]]
| Length =
| Language =
| Label = [[Sony BMG Indonesia]]
| Producer =
| Reviews =
|Last album =
|This album =
|Next album =
}}
'''OST. Mengejar Mas Mas''' adalah album kompilasi tahun 2007 dari [[Indonesia]] untuk lagu-lagu yang digunakan untuk mengiringi film ''Mengejar Mas Mas'', film drama komedi romantis tahun 2007.

=== Daftar lagu ===
# "''Kosong''" ([[Monty Tiwa]])
# "''Menanti''" ([[December (grup musik)|December]] Ft. Happy)
# "''Caramu''" (December)
# "''This Place''" ([[Dinna Olivia]] Ft Monty Tiwa)
# "''Ngajokjakarta''" ([[Genk Cobra]])
# "''Karna Kita''" (Monty Tiwa)
# "''Aku Mencintaimu''" (Monty Tiwa)
# "''Aman Terkendali''" (Monty Tiwa)
# "''Kosong''" ''Extended Version'' (Monty Tiwa)

[[Kategori:Album Indonesia tahun 2003]]
[[Kategori:Album kompilasi Indonesia]]
[[Kategori:Album lagu tema film Indonesia]]


== Pranala luar ==
== Pranala luar ==

Revisi per 2 Agustus 2010 15.25

Mengejar Mas Mas
SutradaraRudi Soedjarwo
ProduserLala Hamid
Ditulis olehMonty Tiwa
PemeranDinna Olivia
Dwi Sasono
Poppy Sovia
Elmayana Sabrenia
Ira Wibowo
Roy Marten
Penata musikAndi Rianto
Monty Tiwa
SinematograferEdi Michael Santoso
PenyuntingMonty Tiwa
Cindy R.A. Biere
DistributorDePIC Production
Tanggal rilis
24 Mei 2007
Durasi94 menit
NegaraIndonesia Indonesia

Mengejar Mas Mas adalah film drama komedi romantis tahun 2007 dari Indonesia. Film yang disutradarai oleh Rudy Soedjarwo ini dibintangi antara lain oleh Dinna Olivia, Dwi Sasono dan Poppy Sovia. Film ini mengisahkan petualangan seorang gadis metropolitan muda yang kabur dari rumahnya di Jakarta ke kota tradisional Yogyakarta dan keterlibatannya dalam percintaan segitiga dengan seorang Mas Mas (sebutan untuk pemuda Jawa) yang lugu dan ramah, dengan seorang pelacur yang baik hati dan pemberani.

Film ini dirilis dengan bersemboyan "Karena matahari tak perlu dikejar", sebagai permainan kata untuk salah satu judul film Rudy Soedjarwo sebelumnya, Mengejar Matahari (2004). Monty Tiwa mengakui bahwa menulis tentang benturan kebudayaan sangat menantang karena menyadari bahwa Indonesia terdiri atas ribuan pulau dan adat istiadat berbeda.

Sinopsis

Templat:Spoiler Shanaz (Poppy Sovia) adalah seorang gadis belia putri seorang kaya di Jakarta. Suatu hari, ayahnya (Roy Marten) yang sangat disayanginya meninggal setelah terkena serangan jantung. Delapan bulan kemudian, Ibunya (Ira Wibowo) di tengah himpitan ekonomi, memutuskan untuk menikah lagi dengan seorang lelaki kaya lain. Shanaz sangat terpukul dengan keputusan Ibunya tersebut dan menjadi kecewa dengan kehidupannya. Ketidaksetujuan Shanaz pada keputusan Ibunya ditambah dengan karakternya yang blak-blakan akhirnya menyebabkan pertengkaran dengan Ibunya. Shanaz beranggapan bahwa Ibunya hanyalah seorang pelacur yang hanya memikirkan kondisi ekonominya sendiri. Shanaz memutuskan untuk kabur ke Yogyakarta menyusul Mika (Marcell Anthony), pacarnya yang sedang mendaki gunung di dekat "kota gudeg" tersebut.

Tanpa bekal uang cukup dan pacarnya yang terlanjur naik gunung lebih cepat dari jadwal, Shanaz mendapati dirinya tersesat di Yogyakarta, hingga ia sampai di daerah lokalisasi (pelacuran) Pasar Kembang Yogyakarta. Di situ Shanaz digoda oleh preman setempat sampai ia diselamatkan seorang nggé nggé (istilah bahasa Jawa tradisional untuk pelacur) baik hati dari Madiun yang bernama Ningsih (Dinna Olivia), yang tidak hanya menyelamatkannya, namun juga bersedia menampungnya di kamar kosnya selama beberapa hari. Mendekati gambaran Shanaz tentang Ibunya, diceritakan bahwa Ningsih adalah seorang janda yang terpaksa melacur setelah suaminya meninggal dan himpitan ekonomi yang dialaminya. Ningsih terpaksa menyembunyikan profesinya di kampung tempat tinggalnya dan mengaku sebagai seorang dosen dengan nama "Norma", karena profesi pelacur dianggap sangat memalukan oleh penduduk tradisional setempat dan akan membuatnya diusir bila diketahui. Shanaz mulai menjalin hubungan persahabatan erat dengan Ningsih yang pemberani dan juga sangat penyabar. Ningsih juga menganggap Shanaz seperti adik kandungnya sendiri.

Konflik mulai muncul ketika sosok unik Mas Parno (Dwi Sasono) muncul di antara kedua gadis berbeda budaya itu. Parno adalah seorang pemuda Jawa lugu yang selalu mengenakan pakaian tradisional rakyat Jawa dan mengendarai sebuah sepeda ontél butut dengan rem yang blong. Shanaz mulai tertarik dengan sosok Parno yang lugu dan sopan, begitu pula Parno kepada Shanaz yang di matanya adalah seorang gadis metropolitan yang unik, walaupun sebenarnya Parno masih memendam cinta kepada Ningsih, mantan kekasihnya.

Hubungan Shanaz dengan kedua karakter tersebut mulai terjalin unik. Shanaz yang masih benci dengan Ibunya, ditambah karakter metropolitannya yang blak-blakan, baik disengaja atau tidak, seringkali mengkritik Ningsih cukup keras karena profesi Ningsih yang dianggap tidak baik oleh kebanyakan orang, walaupun sebenarnya Shanaz sangat menyayangi Ningsih seperti kakaknya sendiri. Di lain sisi, Parno yang dewasa, jujur dan lugu dengan sepeda ontélnya yang unik muncul bagaikan karakter pacar yang selama ini didambakannya. Shanaz sendiri bagaikan menjadi "orang ketiga" dalam hubungan cinta-benci yang dialami Ningsih dan Parno, sehingga api cinta lama mereka juga mulai bersemi kembali.

Di tengah-tengah pesona keindahan pedesaan Yogyakarta, jalinan asmara Shanaz dengan Parno, dan kecemburuan Ningsih pada hubungan mereka, ketiga karakter ini mulai mendapat pelajaran hidup mereka masing-masing. Ningsih mulai menyadari bahwa cinta tidak hanya ditentukan oleh uang, begitu pula Parno mulai menyadari bahwa cinta tidak diputuskan oleh profesi seseorang. Shanaz sendiri akhirnya sadar bahwa dunianya selama ini hanya diselimuti oleh kesedihannya sendiri, sedangkan penderitaan manusia, terutama wanita, seperti yang dialami wanita janda seperti Ningsih yang mirip dengan nasib Ibunya, ternyata jauh lebih berat dari yang dia dan Ibunya alami selama ini. Jalinan persahabatan platonik dan percintaan tiga karakter unik ini disajikan dengan suasana dramatis yang terkadang diwarnai komedi, dibalut dengan situasi masyarakat tradisional Yogyakarta dan adat istiadatnya yang jarang dilihat dalam perfilman Indonesia saat film ini dirilis.

Film diakhiri dalam adegan perpisahan antara Shanaz dengan kedua sahabatnya kembali ke Jakarta dan pertemuannya kembali dengan Ibunya yang telah sangat merindukannya. Hubungan asmara Parno dan Ningsih ditutup dengan berboncengannya mereka di atas sepeda ontél sambil berpelukan mesra di tengah damainya lahan sawah hijau di pedesaan Yogyakarta.

Pemeran

Catatan produksi

Gedung yang ada di latar belakang gambar poster rilis film Mengejar Mas Mas adalah Stasiun Tugu, salah satu stasiun kereta api peninggalan zaman kolonial Belanda yang masih berdiri di Yogyakarta. [1]

Album lagu tema

OST. Mengejar Mas Mas
Album studio karya Kompilasi
Dirilis2007
Direkam2007
GenrePop, Album lagu tema
LabelSony BMG Indonesia

OST. Mengejar Mas Mas adalah album kompilasi tahun 2007 dari Indonesia untuk lagu-lagu yang digunakan untuk mengiringi film Mengejar Mas Mas, film drama komedi romantis tahun 2007.

Daftar lagu

  1. "Kosong" (Monty Tiwa)
  2. "Menanti" (December Ft. Happy)
  3. "Caramu" (December)
  4. "This Place" (Dinna Olivia Ft Monty Tiwa)
  5. "Ngajokjakarta" (Genk Cobra)
  6. "Karna Kita" (Monty Tiwa)
  7. "Aku Mencintaimu" (Monty Tiwa)
  8. "Aman Terkendali" (Monty Tiwa)
  9. "Kosong" Extended Version (Monty Tiwa)

Pranala luar

Referensi