Lompat ke isi

Attila: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k perbaikan istilah, kateg
MSBOT (bicara | kontrib)
k robot Adding: ca, el, eu, fa, ur
Baris 13: Baris 13:
[[ar:أتيلا الهوني]]
[[ar:أتيلا الهوني]]
[[bg:Атила]]
[[bg:Атила]]
[[ca:Àtila]]
[[cs:Attila]]
[[cs:Attila]]
[[da:Attila]]
[[da:Attila]]
[[de:Attila]]
[[de:Attila]]
[[el:Αττίλας]]
[[en:Attila the Hun]]
[[en:Attila the Hun]]
[[eo:Atilo la Huno]]
[[eo:Atilo la Huno]]
[[es:Atila]]
[[es:Atila]]
[[eu:Atila]]
[[fa:آتیلا]]
[[fi:Attila]]
[[fi:Attila]]
[[fr:Attila]]
[[fr:Attila]]
Baris 41: Baris 45:
[[tr:Attila]]
[[tr:Attila]]
[[uk:Аттіла]]
[[uk:Аттіла]]
[[ur:ایٹلا]]
[[zh:阿提拉]]
[[zh:阿提拉]]

Revisi per 4 September 2006 19.28

Orang-orang Hun, diketuai oleh Attila (kanan, depan), menunggang masuk ke Italia.

Attila sang Hun (bahasa Islandia Atle, Atli; bahasa Jerman Etzel; sekitar 406453) merupakan raja Hun terakhir dan paling berkuasa di Eropa. Dia memerintah kekaisaran terbesar di Eropa masa itu, sejak tahun 434 hingga kematiannya. Kekaisarannya membentang dari Eropa Tengah ke Laut Hitam dan dari sungai Danube ke Laut Baltik.

Semasa pemerintahannya dia merupakan musuh ketat bagi Kekaisaran Romawi Timur dan Barat: dia menyerang Balkan sebanyak dua kali dan mengepung Konstantinopel dalam penyerangan kedua. Dia bergerak melalui Perancis sejauh Orleans sebelum diundurkan dalam Pertempuran Chalons; dan dia mengusir maharaja barat Valentinian III dari ibu kotanya di Ravenna pada tahun 452.

Walaupun kekaisarannya berkubur dengan kematiannya, dan dia tidak meninggalkan warisan apapun, dia menjadi legenda dalam sejarah Eropa. Di kebanyakan Eropa Barat, dia diperingati sebagai lambang kemuncak (epitome) kerakusan dan kekejaman. Beberapa sejarawan menonjolkannya sebagai raja agung yang bangsawan, dan dia memainkan peranan penting sebagai salah satu dalam tiga saga Skandinavia.