Samyeongdang: Perbedaan antara revisi
+cite, nama korea, kat, stub |
k +cite |
||
Baris 13: | Baris 13: | ||
| format = |
| format = |
||
| accessdate = 25 Agustus 2010 |
| accessdate = 25 Agustus 2010 |
||
}}</ref> Ia dikenal karena perlawanannya terhadap para penginvasi Jepang pada masa [[Perang Imjin]] di tahun 1590-an.<ref name="samyong"/> Setelah penyerbu dari Jepang mendarat di Korea pada tahun 1592, Samyeong segera mengambil pedangnya dan menggerakkan 3000 orang biksu untuk berperang.<ref name="samyong"/> Ia dan pasukkannya bergabung dengan [[Biksu Seosan]] dan memenangkan beberapa pertempuran.<ref name="samyong"/> Ia berhasil menembus garis [[musuh]] dan menemui komandan [[Kato Kiyomasa]].<ref name="samyong"/> Kato bertanya kepada Samyeong "Katanya Joseon memiliki banyak harta karun, apa saja itu?" Samyeong menjawab "Negara kami tidak punya harta apapun.<ref name="samyong"/> Bagi kami, harta yang paling berharga adalah kepala anda.<ref name="samyong"/> Dengan harga seperti itu di kepala anda, apa lagi harta yang yang paling berharga?".<ref name="samyong"/> |
}}</ref><ref name="pyochung">{{en}}[http://eng.koreatemple.net/travel/view_temple.asp?temple_id=55 Pyochungsa Temple], ''koreatemple.net''. Diakses pada 25 Agustus 2010.</ref> Ia dikenal karena perlawanannya terhadap para penginvasi Jepang pada masa [[Perang Imjin]] di tahun 1590-an.<ref name="samyong"/> Setelah penyerbu dari Jepang mendarat di Korea pada tahun 1592, Samyeong segera mengambil pedangnya dan menggerakkan 3000 orang biksu untuk berperang.<ref name="samyong"/> Ia dan pasukkannya bergabung dengan [[Biksu Seosan]] dan memenangkan beberapa pertempuran.<ref name="samyong"/> Ia berhasil menembus garis [[musuh]] dan menemui komandan [[Kato Kiyomasa]].<ref name="samyong"/> Kato bertanya kepada Samyeong "Katanya Joseon memiliki banyak harta karun, apa saja itu?" Samyeong menjawab "Negara kami tidak punya harta apapun.<ref name="samyong"/> Bagi kami, harta yang paling berharga adalah kepala anda.<ref name="samyong"/> Dengan harga seperti itu di kepala anda, apa lagi harta yang yang paling berharga?".<ref name="samyong"/> |
||
==Referensi== |
|||
{{reflist}} |
|||
[[Kategori:Tokoh Dinasti Joseon]] |
[[Kategori:Tokoh Dinasti Joseon]] |
||
[[Kategori:Kelahiran 1544]] |
[[Kategori:Kelahiran 1544]] |
Revisi per 25 Agustus 2010 08.47
Biksu Samyeong (1544 - 1610;사명당;泗溟堂), dikenal juga dengan nama Pendeta Samyeong (사명대사;泗溟大師), Song-un (송운) atau Yujeong (유정) adalah seorang biksu yang hidup pada masa pemerintahan Dinasti Joseon di Korea.[1][2] Ia dikenal karena perlawanannya terhadap para penginvasi Jepang pada masa Perang Imjin di tahun 1590-an.[1] Setelah penyerbu dari Jepang mendarat di Korea pada tahun 1592, Samyeong segera mengambil pedangnya dan menggerakkan 3000 orang biksu untuk berperang.[1] Ia dan pasukkannya bergabung dengan Biksu Seosan dan memenangkan beberapa pertempuran.[1] Ia berhasil menembus garis musuh dan menemui komandan Kato Kiyomasa.[1] Kato bertanya kepada Samyeong "Katanya Joseon memiliki banyak harta karun, apa saja itu?" Samyeong menjawab "Negara kami tidak punya harta apapun.[1] Bagi kami, harta yang paling berharga adalah kepala anda.[1] Dengan harga seperti itu di kepala anda, apa lagi harta yang yang paling berharga?".[1]