Lompat ke isi

Schakelschool: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Borgxbot (bicara | kontrib)
k Robot: Cosmetic changes
Humboldt (bicara | kontrib)
foto
Baris 1: Baris 1:
{{rapikan}}
{{rapikan}}
[[File:COLLECTIE TROPENMUSEUM Spreekles in de eerste klas van de Schakelschool te Poerworedjo Midden-Java TMnr 10002279.jpg|thumb|300px|Pelajaran bahasa di kelas pertama Schakelschool [[Purworejo]] di masa [[Hindia Belanda]]]]
''Schakel School'' adalah Sekolah Rakyat untuk persamaan dengan murid yang berasal dari ''Tweede Inlandsche School'' dan masa pendidikan adalah selama 5 tahun, sehingga lulusannya dipersamakam dengan lulusan [[HIS]]. Selain itu juga ada yang dinamakan Vervolg School atau ''Sekolah Sambungan'' terutama untuk melanjutkan dari ''Volk School'' atau Sekolah Rakyat [http://pakguruonline.pendidikan.net/sjh_pdd_sumbar_bab3a.html].
''Schakel School'' adalah Sekolah Rakyat untuk persamaan dengan murid yang berasal dari ''Tweede Inlandsche School'' dan masa pendidikan adalah selama 5 tahun, sehingga lulusannya dipersamakam dengan lulusan [[HIS]]. Selain itu juga ada yang dinamakan Vervolg School atau ''Sekolah Sambungan'' terutama untuk melanjutkan dari ''Volk School'' atau Sekolah Rakyat [http://pakguruonline.pendidikan.net/sjh_pdd_sumbar_bab3a.html].



Revisi per 17 September 2010 05.17

Pelajaran bahasa di kelas pertama Schakelschool Purworejo di masa Hindia Belanda

Schakel School adalah Sekolah Rakyat untuk persamaan dengan murid yang berasal dari Tweede Inlandsche School dan masa pendidikan adalah selama 5 tahun, sehingga lulusannya dipersamakam dengan lulusan HIS. Selain itu juga ada yang dinamakan Vervolg School atau Sekolah Sambungan terutama untuk melanjutkan dari Volk School atau Sekolah Rakyat [1].

Peraturan Pendidikan 1848, 1892 dan Politik Etis 1901

Peraturan pendidikan dasar untuk masyarakat pada waktu Hindia Belanda pertama kali dikeluarkan pada tahun 1848, dan disempurnakan pada tahun 1892 di mana pendidikan dasar harus ada pada setiap Karesidenan, Kabupaten, Kawedanaan, atau pusat-pusat kerajinan, perdagangan, atau tempat yang dianggap perlu [2]. Peraturan yang terakhir (1898) diterapkan pada tahun 1901 setelah adanya Politik Etis atau Politik Balas Budi dari Kerajaian Belanda, yang diucapkan pada pidato penobatan Ratu Belanda Wilhelmina pada 17 September 1901, yang intinya ada 3 hal penting: irigrasi, transmigrasi, pendidikan.