Kota Makassar: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 96: Baris 96:
[[en:Makassar]]
[[en:Makassar]]
[[de:Makassar]]
[[de:Makassar]]
[[ms:Makassar]]
[[no:Makassar]]
[[no:Makassar]]
[[pl:Ujung Pandang]]
[[pl:Ujung Pandang]]

Revisi per 20 Juni 2005 20.57


Kota Makassar
Daerah tingkat II
Peta
Peta
Kota Makassar di Sulawesi
Kota Makassar
Kota Makassar
Peta
Kota Makassar di Indonesia
Kota Makassar
Kota Makassar
Kota Makassar (Indonesia)
Koordinat: 5°07′59″S 119°24′49″E / 5.1331°S 119.4136°E / -5.1331; 119.4136
Negara Indonesia
ProvinsiSulawesi Selatan
Tanggal berdiri?
Jumlah satuan pemerintahanDaftar
Pemerintahan
 • Bupati?
Luas
 • Total175,77 km² km2 (Formatting error: invalid input when rounding sq mi)
Populasi
 • Total1,130,384
Demografi
 • AgamaIslam, Kristen, Buddha, Hindu
 • BahasaIndonesia, Makassar
Zona waktuUTC+08:00 (WITA)
Kode BPS
7371
Kode area telepon0411
Kode Kemendagri73.71
Situs webhttp://www.makassar.go.id

Kota Makassar (kotamadya) (dari 1971 hingga 1999 secara resmi dikenal sebagai Ujungpandang atau Ujung Pandang) adalah sebuah kotamadya dan sekaligus ibukota provinsi Sulawesi Selatan. Kotamadya ini adalah kota terbesar di pulau Sulawesi dan sekaligus di daerah Indonesia Timur. Kota pelabuhan ini terletak pada 5°8′S 119°25′E / 5.133°S 119.417°E / -5.133; 119.417, di pesisir barat daya pulau Sulawesi, menghadap Selat Makassar.

Makasasar berbatasan Selat Makassar di sebelah barat, Kabupaten Pangkajene Kepulauan di sebelah utara, Kabupaten Maros di sbeelah timur dan Kabupaten Gowa di sebelah selatan.

Kota ini termasuk kota kosmopolis, banyak suku bangsa tinggal di sini. Di kota ini ada pula komunitas Tionghoa yang cukup besar. Makanan khas Makassar adalah coto Makassar dan sop konro.

Makassar memiliki wilayah seluas 175,77 km² dan penduduk sebesar kurang lebih 1,25 juta jiwa.

Sejarah

Sejak abad ke-16, Makassar merupakan pusat perdagangan yang dominan di Indonesia Timur, dan kemudian menjadi salah satu kota terbesar di Asia Tenggara. Raja-raja Makassar menerapkan kebijakan perdagangan bebas yang ketat, di mana seluruh pengunjung ke Makassar berhak melakukan perniagaan di sana, dan menolak upaya VOC (Belanda) untuk memperoleh hak monopoli di kota tersebut.

Selain itu, sikap yang toleran terhadap agama berarti bahwa meskipun Islam semakin menjadi agama yang utama di wilayah tersebut, pemeluk agama Kristen dan kepercayaan lainnya masih tetap dapat berdagang di Makassar. Hal ini menyebabkan Makassar menjadi pusat yang penting bagi orang-orang Melayu yang bekerja dalam perdagangan di kepulauan Maluku, dan juga menjadi markas yang penting bagi pedagang-pedagang dari Eropa dan Arab.

Kepentingan Makassar menurun seiring semakin kuatnya Belanda di wilayah tersebut, dan semakin mampunya mereka menerapkan monopoli perdagangan rempah-rempah seperi keinginan mereka. Pada tahun 1667, Belanda, bersama dengan pangeran Bugis Arung Palakka, menginvasi dan merebut Makassar, sehingga menghapus statusnya sebagai pusat perdagangan yang independen.

Pemerintahan

Kota Makassar dibagi kepada 14 kecamatan dan 143 kelurahan. Kecamatan-kecamatan tersebut adalah:

Transportasi

Kota Makassar mempunyai sebuah bandara inetrnasional, Bandara Hasanuddin.

Lainnya

Tujuan wisata

Tokoh-tokoh dari Makassar

Perguruan tinggi

Klub olahraga

Referensi

  • (Inggris) Reid, Anthony. 1999. Charting the shape of early modern Southeast Asia. Chiang Mai: Silkworm Books. ISBN 974-7551-06-3. pp. 100-154. (sejarah awal Makassar)

Lihat pula

Pranala luar