Lompat ke isi

Abdoel Halim: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Teddy s (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Alexbot (bicara | kontrib)
Baris 72: Baris 72:
[[en:Abdul Halim (Indonesia)]]
[[en:Abdul Halim (Indonesia)]]
[[ms:Abdul Halim]]
[[ms:Abdul Halim]]
[[ru:Халим, Абдул]]

Revisi per 16 November 2010 13.45

Abdoel Halim
Berkas:A halim.jpg
Perdana Menteri Indonesia 4
Masa jabatan
16 Januari 1950 – 5 September 1950
PresidenSoekarno
Menteri Pertahanan Republik Indonesia 6
Masa jabatan
6 September 1950 – 27 April 1951
PresidenSoekarno
Informasi pribadi
Lahir(1911-12-27)27 Desember 1911
Belanda Bukittinggi, Sumatra Barat, Hindia Belanda
Meninggal4 Juli 1987(1987-07-04) (umur 75)
Indonesia Jakarta, Indonesia
KebangsaanIndonesia
Partai politikNon Partai
ProfesiPolitikus, Dokter
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Abdul Halim (ejaan lama: Abdoel Halim) (27 Desember 1911 – 4 Juli 1987) adalah Perdana Menteri Indonesia pada Kabinet Halim (1949) yang memerintah ketika Republik Indonesia merupakan bagian dari Republik Indonesia Serikat dengan Acting Presiden RI Mr. Assaat. Dikukuhkan sebagai Pahlawan Nasional berdasarkan SK Presiden no /TK/2008 (6 November 2008)

Latar belakang dan pendidikan

Abdul Halim lahir dari ayah yang bernama Achmad St. Mangkoeto dan ibu yang bernama H. Darama. Ia mengecap pendidikan di HIS, MULO dan AMS B di Jakarta, dan merupakan lulusan GHS (Geneeskundige Hooge School - didirikan tahun 1924 - atau Sekolah Kedokteran, sekarang Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia) di Jakarta.

Masa perjuangan 1945-1949

Sejak Proklamasi 1945 beliau duduk sebagai Wakil Ketua BP-KNIP bersama Mr. Assaat yang menjabat Ketua BP-KNIP. Seperti diketahui, Badan Pekerja (BP) yang beranggauta 28 orang adalah badan pelaksana yang melakukan pekerjaan sehari-hari dari Komite Nasional Indonesia Pusat yang beranggautakan 137 orang.

Pada masa revolusi fisik 1945-1949 beliau tidak pernah praktek dokter, selain sebagai politisi dan mempunyai hobi memelihara mobil kesayangannya, sehingga oleh kawan-kawannya dijuluki sebagai dokter mobil alias sebagai montir mobil kesayangannya.

Masa RI dan setelah RIS 1950

Pada Masa RI beliau dipercaya menjabat sebagai Perdana Menteri di mana Mr. Assaat sebagai Acting Presiden. Kemudian setelah RIS beliau duduk dalam Kabinat Natsir. Setelah melepaskan jabatan sebagai menteri pertahanan (ad interim) di Kabinet Natsir, Abdul Halim kembali menekuni bidangnya sebagai dokter dan pernah menjabat sebagai direktur Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta. Abdul Halim terakhir menjabat sebagai Inspektur Jenderal RSCM dan meninggal di Jakarta.

Kehidupan pribadi

Ia yang tetap membujang selama hayatnya

Didahului oleh:
Mohammad Hatta
Perdana Menteri Indonesia
1950
Diteruskan oleh:
Muhammad Natsir