Cukir, Diwek, Jombang: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 11: | Baris 11: | ||
|kepadatan =±1.800 /km² |
|kepadatan =±1.800 /km² |
||
}} |
}} |
||
'''Cukir''' adalah sebuah desa di wilayah Kecamatan [[Diwek, Jombang|Diwek]], [[Kabupaten Jombang]], Provinsi [[Jawa Timur]]. |
'''Cukir''' adalah sebuah desa di wilayah Kecamatan [[Diwek, Jombang|Diwek]], [[Kabupaten Jombang]], Provinsi [[Jawa Timur]]. Sebuah jalan raya yang menghubungkan [[Jombang]]-[[Batu, Jawa Timur|Batu]]/[[Malang]] sekaligus juga merupakan penghubung [[Jombang]]-[[Pare, Kediri|Pare]] tepat membelah desa ini di tengah-tengah membujur dari arah utara-selatan menjadikan desa ini "hampir" tidak pernah tidur. |
||
Di sebelah utara, desa ini berbatasan dengan desa Kwaron dan Jatirejo. Sedangkan di sebelah selatan berbatasan dengan desa Kayangan dan Bendet. Desa Grogol membatasi desa ini di sebelah timur dan desa Keras di sebelah baratnya. |
|||
Kepadatan penduduk terkonsentrasi di sepanjang ruas jalan raya, sedangkan wilayah yang agak jauh dari jalan raya lebih banyak digunakan untuk lahan pertanian tarutama padi dan tebu. Ditambah dengan beberapa tempat bersejarah membuat desa ini lebih ramai jika dibandingkan dengan desa-desa lain di kecamatan Diwek. |
|||
Wilayah yang paling ramai adalah wilayah Dusun Tebuireng karena di sini terdapat beberapa pondok pesantren, di antaranya yang paling terkenal adalah [[Pondok Pesantren Tebuireng]] yang didirikan oleh K.H.M. [[Hasyim Asy'ari]]. Di dalam pesantren terdapat kompleks makam keluarga keturunan K.H.M. [[Hasyim Asy'ari]]. Selain K.H.M. [[Hasyim Asy'ari]], di kompleks ini juga terdapat makam putra dan cucu beliau yaitu K.H.A. [[Wahid Hasyim]] dan K.H. [[Abdurrahman Wahid]] (Gus Dur). Kompleks makam ini selalu ramai dikunjungi oleh para peziarah terutama pada hari libur. |
Wilayah yang paling ramai adalah wilayah Dusun Tebuireng karena di sini terdapat beberapa pondok pesantren, di antaranya yang paling terkenal adalah [[Pondok Pesantren Tebuireng]] yang didirikan oleh K.H.M. [[Hasyim Asy'ari]]. Di dalam pesantren terdapat kompleks makam keluarga keturunan K.H.M. [[Hasyim Asy'ari]]. Selain K.H.M. [[Hasyim Asy'ari]], di kompleks ini juga terdapat makam putra dan cucu beliau yaitu K.H.A. [[Wahid Hasyim]] dan K.H. [[Abdurrahman Wahid]] (Gus Dur). Kompleks makam ini selalu ramai dikunjungi oleh para peziarah terutama pada hari libur. |
Revisi per 28 Desember 2010 17.13
Cukir | |||||
---|---|---|---|---|---|
[butuh rujukan] | |||||
Negara | Indonesia | ||||
Provinsi | Jawa Timur | ||||
Kabupaten | Jombang | ||||
Kecamatan | Diwek | ||||
Kode Kemendagri | 35.17.08.2007 | ||||
Luas | 3,7 km² | ||||
Jumlah penduduk | 6.714 (sensus 2005) | ||||
Kepadatan | ±1.800 /km² | ||||
|
Cukir adalah sebuah desa di wilayah Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, Provinsi Jawa Timur. Sebuah jalan raya yang menghubungkan Jombang-Batu/Malang sekaligus juga merupakan penghubung Jombang-Pare tepat membelah desa ini di tengah-tengah membujur dari arah utara-selatan menjadikan desa ini "hampir" tidak pernah tidur.
Di sebelah utara, desa ini berbatasan dengan desa Kwaron dan Jatirejo. Sedangkan di sebelah selatan berbatasan dengan desa Kayangan dan Bendet. Desa Grogol membatasi desa ini di sebelah timur dan desa Keras di sebelah baratnya.
Kepadatan penduduk terkonsentrasi di sepanjang ruas jalan raya, sedangkan wilayah yang agak jauh dari jalan raya lebih banyak digunakan untuk lahan pertanian tarutama padi dan tebu. Ditambah dengan beberapa tempat bersejarah membuat desa ini lebih ramai jika dibandingkan dengan desa-desa lain di kecamatan Diwek.
Wilayah yang paling ramai adalah wilayah Dusun Tebuireng karena di sini terdapat beberapa pondok pesantren, di antaranya yang paling terkenal adalah Pondok Pesantren Tebuireng yang didirikan oleh K.H.M. Hasyim Asy'ari. Di dalam pesantren terdapat kompleks makam keluarga keturunan K.H.M. Hasyim Asy'ari. Selain K.H.M. Hasyim Asy'ari, di kompleks ini juga terdapat makam putra dan cucu beliau yaitu K.H.A. Wahid Hasyim dan K.H. Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Kompleks makam ini selalu ramai dikunjungi oleh para peziarah terutama pada hari libur.
Selain pesantren Tebuireng, di desa ini (masih merupakan wilayah Dusun Tebuireng) juga terdapat sebuah pabrik gula warisan zaman Belanda yang sekarang dikelola oleh PT Perkebunan Nusantara X (Persero) Tbk. bernama Pabrik Gula Tjoekir.
Fasilitas pendidikan di desa ini bisa dibilang cukup maju jika dibandingkan dengan desa-desa sekecamatan Diwek bahkan untuk tingkat sekabupaten Jombang sekalipun. Dari tingkat TK sampai perguruan tinggi semuanya ada di desa ini baik untuk pendidikan umum maupun keagamaan.
Sedangkan untuk fasilitas kesehatan, di desa ini telah berdiri puskesmas yang pelayanan kesehatannya mendekati standar rumah sakit karena selain terdapat perawat dan dokter umum juga terdapat pula beberapa dokter spesialis.