Lompat ke isi

Henry II dari Inggris: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Adesio2010 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Adesio2010 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 11: Baris 11:
| reg-type = Raja muda
| reg-type = Raja muda
| successor = [[Richard I dari Inggris|Richard I]]
| successor = [[Richard I dari Inggris|Richard I]]
| spouse = [[Eleanor dari Aquitania]]
| spouse = [[Eleanor dari Aquitaine]]
| issue = [[William IX, Count Poitiers]]<br />[[Henry sang Raja Muda]]<br />[[Richard I dari Inggris]]<br />[[Geoffrey II, Adipati Bretagne]]<br />[[Matilda dari Inggris, Istri Adipati Saxony]]<br />[[Eleanor dari Inggris, Ratu Kastilia]]<br />[[Joan dari Inggris, Ratu Sisilia]]<br />[[John dari Inggris]]
| issue = [[William IX, Count Poitiers]]<br />[[Henry sang Raja Muda]]<br />[[Richard I dari Inggris]]<br />[[Geoffrey II, Adipati Bretagne]]<br />[[Matilda dari Inggris, Istri Adipati Saxony]]<br />[[Eleanor dari Inggris, Ratu Kastilia]]<br />[[Joan dari Inggris, Ratu Sisilia]]<br />[[John dari Inggris]]
| house = [[Wangsa Plantagenet]]
| house = [[Wangsa Plantagenet]]

Revisi per 3 Januari 2011 09.45

Henry II
Raja Inggris
Berkuasa25 Oktober 1154 – 6 Juli 1189
Penobatan19 Desember 1154
PendahuluStephen
PenerusRichard I
Raja mudaHenry sang Raja Muda
Pemakaman
PasanganEleanor dari Aquitaine
KeturunanWilliam IX, Count Poitiers
Henry sang Raja Muda
Richard I dari Inggris
Geoffrey II, Adipati Bretagne
Matilda dari Inggris, Istri Adipati Saxony
Eleanor dari Inggris, Ratu Kastilia
Joan dari Inggris, Ratu Sisilia
John dari Inggris
WangsaWangsa Plantagenet
AyahGeoffrey V, Adipati Anjou
IbuMatilda dari Inggris

Henry II (5 Maret 1133 – 6 Juli 1189) adalah seorang Raja Inggris (1154–1189), Adipati Anjou, Adipati Maine, Adipati Normandia, Adipati Aquitaine, Adipati Gascony, Adipati Nantes, Penguasa Irlandia, dan dalam waktu yang berbeda-beda menguasai berbagai daerah di Wales, Skotlandia dan Perancis barat. Henry II, cucu buyut dari William sang Penakluk, adalah orang pertama dari Wangsa Plantagenet yang memimpin Inggris. Henry II adalah orang pertama pula yang menggunakan gelar King of England, sedangkan sebelumnya gelar yang umumnya digunakan ialah King of the English.

Ia dikenal juga dengan nama-nama julukan Henry Curtmantel ("Henry Bermantel Pendek") karena jubah pendek praktis yang sering dikenakannya, dan Henry Fitz-Empress ("Henry Anak Ratu") karena ia adalah anak dari Ratu Matilda.

Konsolidasi kekuasaan

Segera setelah Henry II naik tahta, ia membuat beberapa perbaikan konstitusional yang paling penting untuk sistem hukum Inggris.

Henry II adalah pengelola keuangan dan pembukuan negara yang teliti dan berhati-hati. Ia menyelenggarakan survei tanah seperti yang dilakukan oleh William sang Penakluk dengan Buku Domesday, serta memastikan kesetiaan dan penghormatan dari para bangsawan feodal yang menguasai tanahnya sebagai bawahan langsung dari raja.

Dengan mengeluarkan undang-undang Assize of Arms, yaitu kewajiban bagi kelas masyarakat tertentu untuk memiliki senjata, Henry II berhasil membangun tentara reguler, dimana pada masa sebelumnya para raja Inggris banyak bergantung pada pasukan tentara bayaran. Ia juga berhasil menyatukan para bangsawan Anglo-Saxon dan Normandia untuk bersama-sama berada di bawah otoritas kerajaan.

Henry II juga meningkatkan efisiensi kerja Curia Regis ("pengadilan raja") dengan membaginya menjadi tiga bagian, yaitu Court of King's Bench ("pengadilan mahkamah raja"), Court of Common Pleas ("pengadilan permohonan umum"), dan Court of the Exchequer ("pengadilan bendahara negara").

Salah satu perubahan terpenting dalam reformasi hukum Henry II adalah peningkatan peran hakim keliling (itinerant justice). Jumlah hakim keliling ditingkatkan menjadi 21 orang, yang menjalani 6 rute yang berbeda sebanyak 3 kali setahun. Saat para hakim keliling berada di kota-kota yang dikunjungi, pengadilan lokal berubah menjadi pengadilan kerajaan, dengan demikian menguatkan gagasan bahwa raja adalah sumber hukum tertinggi. Hal tersebut mendorong meningkatnya loyalitas seluruh rakyat. Henry II juga membentuk Register of Writs, suatu badan pemerintah yang bertanggung-jawab mengumpulkan dan memelihara catatan yang berkaitan dengan kekayaan dan dokumen hukum lainnya, sehingga perundang-undangan dan parlemen berkembang pesat, demikian pula turut mendorong evolusi dalam hukum pidana maupun pidana ringan (petty and criminal law).

Perselisihan dengan gereja

Pada masa pemerintahan Henry II, Uskup Agung Canterbury Thomas Becket menentang beberapa kebijakan raja, antara lain dalam penggunaan harta gereja dan pelantikan putra mahkota tanpa persetujuan uskup agung sebagai wakil Tuhan. Thomas tewas dibunuh pada tanggal 29 Desember 1170 oleh beberapa orang bangsawan pengikut raja, dan oleh Gereja Katolik Roma dan Gereja Anglikan kemudian diangkat sebagai seorang santo dan martir.

Pranala luar

Didahului oleh:
Stephen
Raja Inggris
Wangsa Plantagenet

1154–1189
Diteruskan oleh:
Richard I