Lompat ke isi

Sitti Nurbaya: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Flohsuchtliebe (bicara | kontrib)
penambahan berkas gambar
Baris 1: Baris 1:
[[Berkas: Siti Nurbaya.jpg |thumb]]
'''Siti Nurbaya''' merupakan tokoh utama dalam [[novel]] berjudul asli '''Siti Noerbaja''' karangan [[Marah Roesli]] yang diterbitkan oleh [[Balai Pustaka]] di era 1920'an. Dengan latar belakang adat budaya Minangkabau, novel ini berkisah tentang percintaan sepasang kekasih, Siti Nurbaya dan [[Samsul Bahri]] yang gagal karena keadaan dan budaya pada masa itu. Dalam novel ini kita juga bisa melihat betapa unsur budaya [[paternalisme]] dan [[feodalisme]] memiliki peranan penting dalam menentukan nasib seseorang. Siti Nurbaya dipaksa kawin dengan seorang saudagar kaya bernama Datuk Meringgih.
'''Siti Nurbaya''' merupakan tokoh utama dalam [[novel]] berjudul asli '''Siti Noerbaja''' karangan [[Marah Roesli]] yang diterbitkan oleh [[Balai Pustaka]] di era 1920'an. Dengan latar belakang adat budaya Minangkabau, novel ini berkisah tentang percintaan sepasang kekasih, Siti Nurbaya dan [[Samsul Bahri]] yang gagal karena keadaan dan budaya pada masa itu. Dalam novel ini kita juga bisa melihat betapa unsur budaya [[paternalisme]] dan [[feodalisme]] memiliki peranan penting dalam menentukan nasib seseorang. Siti Nurbaya dipaksa kawin dengan seorang saudagar kaya bernama Datuk Meringgih.



Revisi per 6 Januari 2011 23.59

Berkas:Siti Nurbaya.jpg

Siti Nurbaya merupakan tokoh utama dalam novel berjudul asli Siti Noerbaja karangan Marah Roesli yang diterbitkan oleh Balai Pustaka di era 1920'an. Dengan latar belakang adat budaya Minangkabau, novel ini berkisah tentang percintaan sepasang kekasih, Siti Nurbaya dan Samsul Bahri yang gagal karena keadaan dan budaya pada masa itu. Dalam novel ini kita juga bisa melihat betapa unsur budaya paternalisme dan feodalisme memiliki peranan penting dalam menentukan nasib seseorang. Siti Nurbaya dipaksa kawin dengan seorang saudagar kaya bernama Datuk Meringgih.