Lompat ke isi

Gagok: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Cun Cun (bicara | kontrib)
Cun Cun (bicara | kontrib)
+referensi
Baris 1: Baris 1:
'''Gagok''' adalah seni [[musik|menyanyi]] lagu tradisional khas [[Korea]]. Seni ini dikategorikan sebagai ''jeongak'' (''musik pantas'') yang umum dipentaskan di kalangan [[bangsawan]] pada masa [[Dinasti Joseon]] (1392-1910) oleh [[pria]] atau [[wanita]]. Saat ini, masih tersisa 41 buah lagu gagok, yang mana 26 buah lagu untuk suara pria dan 15 untuk suara wanita. Awalnya terdapat 3 buah kategori gagok, ''mandeyeop'' (lambat), ''jungdaeyeop'' (sedang), dan ''sakdaeyeop'' (cepat), namun saat ini hanya sakdaeyeop yang dinyanyikan.
'''Gagok''' (makna harfiah:"lagu syair") adalah seni [[musik|menyanyi]] lagu tradisional khas [[Korea]]. Seni ini dikategorikan sebagai ''jeongga'' ("lagu pantas") yang umum dipentaskan di kalangan [[bangsawan]] pada masa [[Dinasti Joseon]] (1392-1910) oleh [[pria]] atau [[wanita]].<ref name="gagok-unesco-KBS">{{en}}[http://rki.kbs.co.kr/indonesian/news/news_issue_detail.htm?No=20270 Tiga Aset Budaya Non-bendawi Korea Terdaftar Dalam Warisan Dunia UNESCO], ''kbs.co.kr''. Diakses pada 8 Januari 2011.</ref><ref name="gagok-unesco-2">{{en}}[http://www.unesco.org/culture/ich/en/RL/00444 Gagok, lyric song cycles accompanied by an orchestra], ''unesco.org''. Diakses pada 8 Januari 2011.</ref><ref name=" Kagok:a traditional Korean vocal form">{{cite book
|last =Rockwell
|first =Von Coralie
|authorlink = Von Coralie Rockwell
|title =Kagok:a traditional Korean vocal form
|publisher =Asian Music Publication, Providence, Rhode Island
|series =
|year =1972
|doi =
|isbn = 0-913360-05-8
|pages=}}</ref> Saat ini, masih tersisa 41 buah lagu gagok, yang mana 26 buah lagu untuk suara pria dan 15 untuk suara wanita.<ref name=" Kagok:a traditional Korean vocal form"/> Awalnya terdapat 3 buah kategori gagok, ''mandeyeop'' (lambat), ''jungdaeyeop'' (sedang), dan ''sakdaeyeop'' (cepat), namun saat ini hanya sakdaeyeop yang dinyanyikan.<ref name=" Kagok:a traditional Korean vocal form"/> Pada tahun 2010, kesenian ini dimasukkan dalam [[Daftar Representatif Budaya Takbenda Warisan Manusia]] [[UNESCO]].<ref name="gagok-unesco-KBS"/>


Lirik gagok didasarkan pada 3 baris sajak ''sijo'' dan dinyanyikan dalam dua buah [[nada]], ''pyeongjo'' (atau ujo) dan ''gyemyeonjo'' yang menyerupai mayor dan minor di musik barat. Repertoarnya dapat dibagi berdasarkan ketukan (''jangdan''). Beberapa lagu dinyanyikan dalam 16 ketukan dan lainnya 10 ketukan. Saat dinyanyikan, 3 baris sajak sijo berubah menjadi lagu dengan 5 [[stanza]]. Awal pertunjukkan ditandai dengan permainan [[musik]] pembuka, lalu 3 stanza pertama dinyanyikan. Pada saat jeda, penyanyi akan istirahat sejenak sementara musik dimainkan. Setelah itu penyanyi akan menyanyikan 2 buah stanza terakhir dan diakhiri dengan permainan musik penutup.
Lirik gagok didasarkan pada 3 baris sajak ''sijo'' dan dinyanyikan dalam dua buah [[nada]], ''pyeongjo'' (atau ujo) dan ''gyemyeonjo'' yang menyerupai mayor dan minor di musik barat.<ref name=" Kagok:a traditional Korean vocal form"/> Repertoarnya dapat dibagi berdasarkan ketukan (''jangdan'').<ref name=" Kagok:a traditional Korean vocal form"/> Beberapa lagu dinyanyikan dalam 16 ketukan dan lainnya 10 ketukan. Saat dinyanyikan, 3 baris sajak sijo berubah menjadi lagu dengan 5 [[stanza]].<ref name=" Kagok:a traditional Korean vocal form"/> Awal pertunjukkan ditandai dengan permainan [[musik]] pembuka, lalu 3 stanza pertama dinyanyikan.<ref name=" Kagok:a traditional Korean vocal form"/> Pada saat jeda, penyanyi akan istirahat sejenak sementara musik dimainkan. Setelah itu penyanyi akan menyanyikan 2 buah stanza terakhir dan diakhiri dengan permainan musik penutup.<ref name=" Kagok:a traditional Korean vocal form"/>


Musik yang mengiringi nyanyian gagok dimainkan dari alat musik tiup dan petik oleh pemusik yang duduk di bagian belakang penyanyi. Alat musik yang dimainkan antara lain [[geomungo]] (kecapi 6 senar), [[gayageum]] (kecapi 12 senar), [[yangqin|yanggeum]] (kecapi barat), ''sepiri'' (suling buluh kecil), [[daegeum]] (suling besar), ''danso'' (suling vertikal), [[haegeum]] (rebab 2 senar), dan [[janggu]] (gendang jam pasir).
Musik yang mengiringi nyanyian gagok dimainkan dari alat musik tiup dan petik oleh pemusik yang duduk di bagian belakang penyanyi. Alat musik yang dimainkan antara lain [[geomungo]] (kecapi 6 senar), [[gayageum]] (kecapi 12 senar), [[yangqin|yanggeum]] (kecapi barat), ''sepiri'' (suling buluh kecil), [[daegeum]] (suling besar), ''danso'' (suling vertikal), [[haegeum]] (rebab 2 senar), dan [[janggu]] (gendang jam pasir).
Baris 9: Baris 19:


{{Karya Agung Warisan Budaya Lisan dan Nonbendawi Manusia Korea Selatan}}
{{Karya Agung Warisan Budaya Lisan dan Nonbendawi Manusia Korea Selatan}}
[[Kategori:Seni di Korea]]
[[Kategori:Musik di Korea]]
[[Kategori:Karya Agung Warisan Budaya Oral serta Nonbendawi Manusia]]
[[Kategori:Karya Agung Warisan Budaya Oral serta Nonbendawi Manusia]]

[[en:Gagok]]
[[de:Gagok]]
[[ko:가곡 (한국 음악)]]

Revisi per 8 Januari 2011 03.16

Gagok (makna harfiah:"lagu syair") adalah seni menyanyi lagu tradisional khas Korea. Seni ini dikategorikan sebagai jeongga ("lagu pantas") yang umum dipentaskan di kalangan bangsawan pada masa Dinasti Joseon (1392-1910) oleh pria atau wanita.[1][2][3] Saat ini, masih tersisa 41 buah lagu gagok, yang mana 26 buah lagu untuk suara pria dan 15 untuk suara wanita.[3] Awalnya terdapat 3 buah kategori gagok, mandeyeop (lambat), jungdaeyeop (sedang), dan sakdaeyeop (cepat), namun saat ini hanya sakdaeyeop yang dinyanyikan.[3] Pada tahun 2010, kesenian ini dimasukkan dalam Daftar Representatif Budaya Takbenda Warisan Manusia UNESCO.[1]

Lirik gagok didasarkan pada 3 baris sajak sijo dan dinyanyikan dalam dua buah nada, pyeongjo (atau ujo) dan gyemyeonjo yang menyerupai mayor dan minor di musik barat.[3] Repertoarnya dapat dibagi berdasarkan ketukan (jangdan).[3] Beberapa lagu dinyanyikan dalam 16 ketukan dan lainnya 10 ketukan. Saat dinyanyikan, 3 baris sajak sijo berubah menjadi lagu dengan 5 stanza.[3] Awal pertunjukkan ditandai dengan permainan musik pembuka, lalu 3 stanza pertama dinyanyikan.[3] Pada saat jeda, penyanyi akan istirahat sejenak sementara musik dimainkan. Setelah itu penyanyi akan menyanyikan 2 buah stanza terakhir dan diakhiri dengan permainan musik penutup.[3]

Musik yang mengiringi nyanyian gagok dimainkan dari alat musik tiup dan petik oleh pemusik yang duduk di bagian belakang penyanyi. Alat musik yang dimainkan antara lain geomungo (kecapi 6 senar), gayageum (kecapi 12 senar), yanggeum (kecapi barat), sepiri (suling buluh kecil), daegeum (suling besar), danso (suling vertikal), haegeum (rebab 2 senar), dan janggu (gendang jam pasir).

Referensi

  1. ^ a b (Inggris)Tiga Aset Budaya Non-bendawi Korea Terdaftar Dalam Warisan Dunia UNESCO, kbs.co.kr. Diakses pada 8 Januari 2011.
  2. ^ (Inggris)Gagok, lyric song cycles accompanied by an orchestra, unesco.org. Diakses pada 8 Januari 2011.
  3. ^ a b c d e f g h Rockwell, Von Coralie (1972). Kagok:a traditional Korean vocal form. Asian Music Publication, Providence, Rhode Island. ISBN 0-913360-05-8.