Lompat ke isi

Budaya Jerman: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Flohsuchtliebe (bicara | kontrib)
penambahan gambar
Baris 1: Baris 1:
[[Berkas:Goethecut.png|thumb|right|[[Johann Wolfgang von Goethe]], seorang sastrawan Jerman]]
'''Budaya Jerman''' telah dimulai jauh sebelum [[Jerman]] menjadi negara kebangsaaan. Oleh karena kekayaan akan sejarah budayanya itulah, Jerman dikenal sebagai ''das Land der Dichter und Denker ''(tanah penyair dan pemikir). <ref>(de)[http://www.spiegel.de/international/0,1518,410135,00.html Spätzle Westerns] Spiegel Online International. 6 Apr. 2006. Retrieved 2006-12-06 </ref>
'''Budaya Jerman''' telah dimulai jauh sebelum [[Jerman]] menjadi negara kebangsaaan. Oleh karena kekayaan akan sejarah budayanya itulah, Jerman dikenal sebagai ''das Land der Dichter und Denker ''(tanah penyair dan pemikir). <ref>(de)[http://www.spiegel.de/international/0,1518,410135,00.html Spätzle Westerns] Spiegel Online International. 6 Apr. 2006. Retrieved 2006-12-06 </ref>



Revisi per 11 Januari 2011 16.16

Johann Wolfgang von Goethe, seorang sastrawan Jerman

Budaya Jerman telah dimulai jauh sebelum Jerman menjadi negara kebangsaaan. Oleh karena kekayaan akan sejarah budayanya itulah, Jerman dikenal sebagai das Land der Dichter und Denker (tanah penyair dan pemikir). [1]

Jerman, setelah berabad-abad, telah menghasilkan sejumlah besar orang-orang genius dan orang-orang terkemuka, seperti Albert Einstein, Ludwig van Beethoven, Johannes Kepler, Johann Wolfgang von Goethe, Immanuel Kant, Johann Sebastian Bach, Karl Marx,Richard Wagner, Martin Luther, Friedrich Nietzsche, Karl Benz, Georg Ohm, Rudolf Diesel, Gottfried Leibniz, Johannes Gutenberg dan Richard Strauss.

Referesi

  1. ^ (de)Spätzle Westerns Spiegel Online International. 6 Apr. 2006. Retrieved 2006-12-06