Lompat ke isi

Pesawat pencegat: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Reindra (bicara | kontrib)
k Rancangan
Reindra (bicara | kontrib)
k pertahanan titik
Baris 15: Baris 15:


Pesawat pencegat [[pertahanan titik]], biasanya berasal dari Eropa, dirancang untuk mempertahankan sasaran khusus. Mereka dirancang untuk dapat lepas landas dan mendaki secepat mungkin, menghancurkan segala ancaman yang datang, dan segera mendarat lagi. Contoh yang cukup ekstrem dari pesawat pencegat pertahanan titik adalah [[Bachem Ba 349]] yang dilengkapi oleh roket.
Pesawat pencegat [[pertahanan titik]], biasanya berasal dari Eropa, dirancang untuk mempertahankan sasaran khusus. Mereka dirancang untuk dapat lepas landas dan mendaki secepat mungkin, menghancurkan segala ancaman yang datang, dan segera mendarat lagi. Contoh yang cukup ekstrem dari pesawat pencegat pertahanan titik adalah [[Bachem Ba 349]] yang dilengkapi oleh roket.
<!--
At the start of the [[Second World War]], most single engine fighters were "short-legged", with limited internal fuel capacity. These were not designed specifically as interceptors, but the long-range bomber escort role had not been envisaged. This proved to be a critical problem for German single-engined fighters (essentially, only one design at that time, the [[Messerschmitt 109|Bf 109]]), during the [[Battle of Britain]], which could escort bombers across the channel, but only had sufficient fuel for a few minutes of combat if they were also to return to their airfields in France. At this stage, the similar limitation of British single-engined fighters was less of a problem for the defending [[Royal Air Force]] (RAF).


Pada permulaan [[Perang Dunia II]], sebagian besar pesawat tempur bermesin tunggal adalah "bertungkai pendek", dengan daya muat bahan bakar terbatas. Mereka tidak secara khusus dirancang sebagai pesawat pencegat, tetapi peran pengawal pesawat pengebom berjelajah-jauh tidaklah terbayangkan. Ini terbukti menjadi masalah yang kritis bagi pesawat tempur bermesin tunggal milik Jerman (pada intinya, hanya satu rancangan pada zaman itu, yakni [[Messerschmitt Bf 109]]), pada [[Pertempuran Britania]], yang mampu mengawal pesawat pengebom melintasi [[Selat Inggris]], tetapi bahan bakarnya hanya cukup untuk beberapa menit pertempuran jika mereka juga kembali ke pangkalan udaranya di [[Perancis]]. Pada tahap ini, keterbatasan yang sama dari pesawat tempur bermesin tunggal asal Inggris kemampuannya yang kurang mumpuni untuk mempertahankan [[Angkatan Udara Britania Raya]].
<!--
When [[RAF Bomber Command]] began its own bombing campaign over Germany, most of its missions were flown at night, unescorted, or escorted by larger, longer-ranged and twin-engined [[night fighter]]s. As the war progressed, however, Bomber Command flew increasing numbers of daylight missions. The [[Supermarine Spitfire|Spitfire]], designed several years before the war, was adapted to other roles – older machines were re-assigned to fighter-bomber squadrons, based nearer the front, while newer marks developed into more highly-focused interceptors. These later, [[Rolls-Royce Griffon|Griffon]]-engined Spitfires were primarily retained in Britain to defend against [[V1 flying bomb|V-1]]s and bombing raids by single, high-speed or high-altitude, German bombers. Newer designs, like the [[Hawker Aircraft|Hawker]] [[Hawker Tempest|Tempest]], and [[P-51 Mustang]]s bought under [[Lend-Lease]], would fill the conventional and long-range fighter gap.
When [[RAF Bomber Command]] began its own bombing campaign over Germany, most of its missions were flown at night, unescorted, or escorted by larger, longer-ranged and twin-engined [[night fighter]]s. As the war progressed, however, Bomber Command flew increasing numbers of daylight missions. The [[Supermarine Spitfire|Spitfire]], designed several years before the war, was adapted to other roles – older machines were re-assigned to fighter-bomber squadrons, based nearer the front, while newer marks developed into more highly-focused interceptors. These later, [[Rolls-Royce Griffon|Griffon]]-engined Spitfires were primarily retained in Britain to defend against [[V1 flying bomb|V-1]]s and bombing raids by single, high-speed or high-altitude, German bombers. Newer designs, like the [[Hawker Aircraft|Hawker]] [[Hawker Tempest|Tempest]], and [[P-51 Mustang]]s bought under [[Lend-Lease]], would fill the conventional and long-range fighter gap.



Revisi per 16 Januari 2011 06.22

F-14 Tomcat milik Angkatan Laut Amerika Serikat

Pesawat pencegat adalah jenis pesawat tempur yang dirancang khusus untuk mencegat dan menghancurkan pesawat terbang musuh, terutama pesawat pengebom, yang biasanya mengandalkan kecepatan tinggi. Pesawat jenis ini dibuat pada permulaan Perang Dunia II sampai penghujung dasawarsa 1960-an, ketika mereka menjadi tidak lagi penting karena bergesernya peran pengeboman strategis ke peluru kendali balistik antar benua.

Rancangan

English Electric Lightning milik Angkatan Udara Britania Raya.

Terdapat dua jenis pesawat pencegat, yang menekankan pada perbedaan aspek kinerja masing-masing. Pesawat pemintas pertahanan titik adalah jenis pertama, dirancang untuk lepas landas dan mendaki secepat mungkin untuk menyerang ketinggian pesawat terbang lain. Ini adalah kebutuhan pada zaman radar berdaya cakup relatif pendek, yang berarti pihak bertahan memiliki waktu peringatan yang sangat singkat sebelum mampu menandingi musuh. Pesawat pencegat pertahanan wilayah adalah rancangan yang lebih besar yang ditujukan untuk melindungi wilayah yang lebih luas dari serangan musuh. Pesawat jenis ini hanya penting ketika terjadinya Perang Dingin, ketika Amerika Serikat dan Uni Soviet merasa perlu untuk mengadakan pertahanan di masing-masing wilayahnya yang begitu luas.

Kedua-dua jenis pesawat terbang ini mengorbankan kinerja peran pesawat tempur superioritas udara (yaitu, memerangi pesawat tempur musuh) dengan lebih menitikberatkan kinerjanya pada kecepatan mendaki maupun kecepatan tinggi. Hasilnya adalah pesawat pencegat seringkali terlihat begitu mengesankan di atas kertas, biasanya bergerak lebih cepat, mendaki lebih cepat, dan melepaskan tembakan lebih cepat, sebuah rancangan pesawat tempur yang tidak begitu dikhususkan. Kelemahan pesawat pencegat adalah bergerak kurang lincah ketika memerangi pesawat "yang kurang berkemampuan" karena terbatasnya kemampuan bermanuver.

Pada dasawarsa 1970-an, penggunaan pesawat pencegat semakin berkurang karena perannya dikaburkan oleh peran pesawat tempur superioritas udara kelas berat, yang kian mendominasi pemikiran militer pada zaman itu. Terlebih lagi, dapat dijadikan alasan bahwa perubahan ancaman yang lebih besar pada zaman itu — persenjataan nuklir yang dapat diangkut oleh pesawat pengebom kian berkembang menjadi beraneka macam sistem peluru kendali — meninggalkan pesawat tempur bergaya-pencegat tanpa sasaran utamanya. Kini misi pencegatan pada umumnya diserahkan kepada pesawat tempur "barisan utama"; misalnya, Angkatan Udara Amerika Serikat mengandalkan pertahanannya pada pesawat tempur F-15 Eagle dan F-16 Fighting Falcon. Perkecualian adalah berlaku bagi Uni Soviet, yang masih memelihara sejumlah pesawat pencegat untuk dapat menjaga daya cakup wilayahnya yang teramat luas dan pesisir pantainya yang jarang berpenghuni, dan mungkin juga sebagai contoh lain adalah Britania Raya, yang memperkenalkan armada Panavia Tornado yang dimodifikasi pada dasawarsa 1980-an dan tetap menggunakannya sambil menunggu diluncurkannya Eurofighter Typhoon pada tahun 2005. Eurofighter Typhoon kini menggantikan peran pesawat pencegat, sedangkan Tornado kini digunakan sebagai pesawat tempur superioritas udara dan juga sebagai penyerang.

Pertahanan titik

Mikoyan-Gurevich MiG-25 adalah pesawat pencegat asal Rusia yang menjadi andalan pertahanan udara Uni Soviet.

Pesawat pencegat pertahanan titik, biasanya berasal dari Eropa, dirancang untuk mempertahankan sasaran khusus. Mereka dirancang untuk dapat lepas landas dan mendaki secepat mungkin, menghancurkan segala ancaman yang datang, dan segera mendarat lagi. Contoh yang cukup ekstrem dari pesawat pencegat pertahanan titik adalah Bachem Ba 349 yang dilengkapi oleh roket.

Pada permulaan Perang Dunia II, sebagian besar pesawat tempur bermesin tunggal adalah "bertungkai pendek", dengan daya muat bahan bakar terbatas. Mereka tidak secara khusus dirancang sebagai pesawat pencegat, tetapi peran pengawal pesawat pengebom berjelajah-jauh tidaklah terbayangkan. Ini terbukti menjadi masalah yang kritis bagi pesawat tempur bermesin tunggal milik Jerman (pada intinya, hanya satu rancangan pada zaman itu, yakni Messerschmitt Bf 109), pada Pertempuran Britania, yang mampu mengawal pesawat pengebom melintasi Selat Inggris, tetapi bahan bakarnya hanya cukup untuk beberapa menit pertempuran jika mereka juga kembali ke pangkalan udaranya di Perancis. Pada tahap ini, keterbatasan yang sama dari pesawat tempur bermesin tunggal asal Inggris kemampuannya yang kurang mumpuni untuk mempertahankan Angkatan Udara Britania Raya.

Contoh pesawat pencegat pertahanan titik

Pertahanan wilayah

Contoh lain pesawat pencegat pertahanan wilayah

Lihat pula