Lompat ke isi

Abjad Pegon: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
wikifikasi
Baris 21: Baris 21:
{{msg:stub}}
{{msg:stub}}


==Bacaan Selanjutnya==
==Bacaan selanjutnya==
*Th. Pigeaud, ''Literature of Java'', volume III, 1970, 76 - 80
*Th. Pigeaud, ''Literature of Java'', volume III, 1970, 76 - 80
*B. Arps, ''Tembang in Two Traditions'', 1992
*B. Arps, ''Tembang in Two Traditions'', 1992
*Titik Pudjiastuti, ''Sadjarah Banten'', 2000, 94 - 111
*Titik Pudjiastuti, ''Sadjarah Banten'', 2000, 94 - 111



-----
Lihat pula:
==Lihat pula==
* [[Aksara Nusantara]]
* [[Aksara Nusantara]]
* [[Huruf Jawi]]
* [[Huruf Jawi]]


[[Category:Aksara]]
[[kategori:Aksara]]

Revisi per 24 Maret 2005 14.15


Pengantar

Huruf Pegon adalah huruf Arab atau lebih tepat: Huruf Jawi yang dimodifikasi untuk menuliskan bahasa Jawa. Kata Pegon konon berasal dari bahasa Jawa pégo yang berarti menyimpang. Sebab bahasa Jawa yang ditulis dalam huruf Arab dianggap sesuatu yang tidak lazim.

Berbeda dengan huruf Jawi, yang ditulis gundul, pegon hampir selalu dibubuhi tanda vokal. Jika tidak, maka tidak disebut pegon lagi melainkan gundhul. Bahasa Jawa memiliki kosakata vokal (aksara swara) yang lebih banyak daripada bahasa Melayu sehingga vokal perlu ditulis untuk menghindari kerancuan.

Di bawah ini adalah daftar huruf-huruf pegon. Huruf-huruf yang tidak ada dalam huruf Arab yang sejati, diberi lingkaran.


Huruf-Huruf Pegon


Harkat(Jawa: Sandhangan) Huruf Pegon

Huruf pegon di Jawa terutama dipergunakan oleh kalangan umat Muslim yang taat, terutama di pesantren-pesantren. Biasanya ini hanya dipergunakan untuk menulis komentar pada Al-Qur'an, tetapi banyak pula naskah-naskah manuskrip cerita yang secara keseluruhan ditulis dalam pegon. Misalkan naskah-naskah Serat Yusup.

Bacaan selanjutnya

  • Th. Pigeaud, Literature of Java, volume III, 1970, 76 - 80
  • B. Arps, Tembang in Two Traditions, 1992
  • Titik Pudjiastuti, Sadjarah Banten, 2000, 94 - 111


Lihat pula