Lompat ke isi

Amos Yong: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
62Debora (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
62Debora (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 8: Baris 8:
==Pemikirannya==
==Pemikirannya==
[[Teologi]] menurut Yong merupakan sebuah proses pencarian [[intelektual]] untuk memahami Allah dan relasi antara Allah dan dunia, dan sejauh fenomena agama adalah satu dimensi dari pengalaman hidup manusia.<ref name="Beyond"></ref> Allah adalah pencipta dan penopang dunia ini, dan manusia sendiri menerima dan mengalami bagaimana Allah berelasi dengan mereka dan dunia.<ref name="Spirit">{{en}} Amos Yong. 2002. ''Spirit-Word-Community''. Burlington, USA: Ashgate.</ref> Teologi agama-agama menjadi salah satu usaha iman [[Kristen]] untuk merefleksikan relasi antara Allah dan fenomena agama-agama yang lain.<ref name="Beyond"></ref>
[[Teologi]] menurut Yong merupakan sebuah proses pencarian [[intelektual]] untuk memahami Allah dan relasi antara Allah dan dunia, dan sejauh fenomena agama adalah satu dimensi dari pengalaman hidup manusia.<ref name="Beyond"></ref> Allah adalah pencipta dan penopang dunia ini, dan manusia sendiri menerima dan mengalami bagaimana Allah berelasi dengan mereka dan dunia.<ref name="Spirit">{{en}} Amos Yong. 2002. ''Spirit-Word-Community''. Burlington, USA: Ashgate.</ref> Teologi agama-agama menjadi salah satu usaha iman [[Kristen]] untuk merefleksikan relasi antara Allah dan fenomena agama-agama yang lain.<ref name="Beyond"></ref>
Yong mempopulerkan pendekatan ‘’[[pneumatological]]’’ atau melalui peran [[Roh Kudus]] dalam kerangka [[trinitarian]] untuk membangun relasi dan pemahaman agama Kristen terhadap agama-agama lain.<ref name="the Other"></ref> Pendekatan ''[[pneumatology]]'' ini juga dipakai oleh Yong dalam mengeksplorasi teologi ''hospitality'' atau teologi keramah-tamahan.<ref name="the Other"></ref> Baginya Roh Allah menggambarkan tentang keramah-tamahan Allah, yang perlu diperluas oleh gereja kepada dunia, termasuk dunia dari agama-agama lain melalui sebuah interaksi yang penuh dengan keramah-tamahan.<ref name="the Other"></ref> Ia melihat Yesus sebagai paradigma dari keramah-tamahan karena Ia merepresentasikan keramah-tamahan Allah.<ref name="the Other"></ref> Yong, melalui lensa keramah-tamahan itu mencoba melihat hubungan antara umat Allah dan orang asing/pendatang yang terdapat pada cerita narasi [[Alkitab]].<ref name="the Other"></ref> Sebelum ia mempopulerkan pendekatan ''[[penumatological]]'' dalam teologi keramah-tamahan, ia terlebih dahulu membangun sebuah teologi tafsir yang trinitarian dan metodenya yang berangkat dari pendekatan ''[[pneumatological]]''.<ref name="Spirit"></ref>
Yong mempopulerkan pendekatan ‘’[[pneumatological]]’’ atau melalui peran [[Roh Kudus]] dalam kerangka [[trinitarian]] untuk membangun relasi dan pemahaman agama Kristen terhadap agama-agama lain.<ref name="the Other"></ref> Pendekatan ''[[pneumatology]]'' ini juga dipakai oleh Yong dalam mengeksplorasi teologi ''hospitality'' atau teologi keramahtamahan.<ref name="the Other"></ref> Baginya Roh Allah menggambarkan tentang keramah-tamahan Allah, yang perlu diperluas oleh gereja kepada dunia, termasuk dunia dari agama-agama lain melalui sebuah interaksi yang penuh dengan keramahtamahan.<ref name="the Other"></ref> Ia melihat Yesus sebagai paradigma dari keramahtamahan karena Ia merepresentasikan keramahtamahan Allah.<ref name="the Other"></ref> Yong, melalui lensa keramahtamahan itu mencoba melihat hubungan antara umat Allah dan orang asing/pendatang yang terdapat pada cerita narasi [[Alkitab]].<ref name="the Other"></ref> Menurutnya, agama lain bukanlah sebuah objek untuk [[konversi]], tetapi tetangga yang kepadanya keramahtamahan atau ''[[hospitality]]'' harus diberikan dan diterima.<ref name="the Other"></ref> Sebelum ia mempopulerkan pendekatan ''[[penumatological]]'' dalam teologi keramahtamahan, ia terlebih dahulu membangun sebuah teologi tafsir yang trinitarian dan metodenya yang berangkat dari pendekatan ''[[pneumatological]]''.<ref name="Spirit"></ref>





Revisi per 10 Februari 2011 16.56

Berkas:Amos yong.jpg
Amos Yong

Amos Yong adalah seorang profesor teologi dalam bidang sistematika yang saat ini mengajar di Universitas Regent.[1] Ia menjadi seorang teolog Pantekosta yang mendalami studi teologi agama-agama.[2] Pada tahun 2003-2004, Yong menjadi anggota dari proses konsultasi mengenai pluralitas agama yang diadakan oleh Dewan Gereja-gereja se-Dunia.[1]Saat ini Yong menjabat sebagai pendeta di Pentecostal Assemblies of God Church.[1]

Riwayat Hidup

Yong lahir dalam sebuah keluarga Kristen di Malaysia yang kemudian berimigrasi ke Amerika Serikat.[2] Orangtua Yong bernama Joseph dan Irene Yong.[2] Ia menikah dengan seorang perempuan bernama Alma dan memiliki tiga orang anak yang bernama: Annalisa, Alyssa, dan Aizaiah.[2] Gelar sarjana ia dapatkan di Bethany College dan ia melanjutkan pendidikan masternya di dua tempat, yaitu di Western Evangelical Seminary dan Portland State University.[2] Pendidikan terakhir dijalaninya di Universitas Boston untuk meraih gelar doctornya.[2]

Pemikirannya

Teologi menurut Yong merupakan sebuah proses pencarian intelektual untuk memahami Allah dan relasi antara Allah dan dunia, dan sejauh fenomena agama adalah satu dimensi dari pengalaman hidup manusia.[2] Allah adalah pencipta dan penopang dunia ini, dan manusia sendiri menerima dan mengalami bagaimana Allah berelasi dengan mereka dan dunia.[3] Teologi agama-agama menjadi salah satu usaha iman Kristen untuk merefleksikan relasi antara Allah dan fenomena agama-agama yang lain.[2] Yong mempopulerkan pendekatan ‘’pneumatological’’ atau melalui peran Roh Kudus dalam kerangka trinitarian untuk membangun relasi dan pemahaman agama Kristen terhadap agama-agama lain.[1] Pendekatan pneumatology ini juga dipakai oleh Yong dalam mengeksplorasi teologi hospitality atau teologi keramahtamahan.[1] Baginya Roh Allah menggambarkan tentang keramah-tamahan Allah, yang perlu diperluas oleh gereja kepada dunia, termasuk dunia dari agama-agama lain melalui sebuah interaksi yang penuh dengan keramahtamahan.[1] Ia melihat Yesus sebagai paradigma dari keramahtamahan karena Ia merepresentasikan keramahtamahan Allah.[1] Yong, melalui lensa keramahtamahan itu mencoba melihat hubungan antara umat Allah dan orang asing/pendatang yang terdapat pada cerita narasi Alkitab.[1] Menurutnya, agama lain bukanlah sebuah objek untuk konversi, tetapi tetangga yang kepadanya keramahtamahan atau hospitality harus diberikan dan diterima.[1] Sebelum ia mempopulerkan pendekatan penumatological dalam teologi keramahtamahan, ia terlebih dahulu membangun sebuah teologi tafsir yang trinitarian dan metodenya yang berangkat dari pendekatan pneumatological.[3]


Publikasi

  • Hospitality & The Other, 2008
  • Spirit-Word-Community, 2002
  • Beyond the Impasse, 2003
  • Discerning the Spirit(s), 2000

Referensi

  1. ^ a b c d e f g h i (Inggris) Amos Yong. 2008. Hospitality & the Other. Maryknoll, NY: Orbis Books.
  2. ^ a b c d e f g h (Inggris) Amos Yong. 2003. Beyond the Impasse. Grand Rapids, Michigan: BAker Academic.
  3. ^ a b (Inggris) Amos Yong. 2002. Spirit-Word-Community. Burlington, USA: Ashgate.