Lompat ke isi

Boethius: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
EmausBot (bicara | kontrib)
k r2.6.4) (bot Mengubah: de:Boethius
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (-mempengaruhi +memengaruhi)
Baris 2: Baris 2:
'''Anicius Manlius Severinus Boethius''' adalah seorang [[filsuf]] [[Romawi]].<ref name="Audi">{{en}} Scott MacDonald. 1999. "Boethius, Anicius Manlius Severinus". In ''The Cambridge Dictionary of Philosophy. Robert Audi, ed. 878-879. London: Cambridge University Press.</ref> Ia lahir di kota [[Roma]] sekitar tahun 480.<ref name="Audi"></ref> Boethius pernah menjabat sebagai seorang pejabat tinggi di bawah pemerintahan [[Kaisar]] [[Theodorik]].<ref name="Weij"></ref> Ia dituduh sebagai pengkhianat lalu dibuang ke tempat pengasingan.<ref name="Weij">{{id}} P.A. van der Weij. 2000. ''Filsuf-Filsuf Besar tentang Manusia''. Yogyakarta: Kanisius. Hal. 71-76.</ref> Akhirnya, Boethius dihukum mati pada tahun 525.<ref name="Audi"></ref><ref name="Weij"></ref>
'''Anicius Manlius Severinus Boethius''' adalah seorang [[filsuf]] [[Romawi]].<ref name="Audi">{{en}} Scott MacDonald. 1999. "Boethius, Anicius Manlius Severinus". In ''The Cambridge Dictionary of Philosophy. Robert Audi, ed. 878-879. London: Cambridge University Press.</ref> Ia lahir di kota [[Roma]] sekitar tahun 480.<ref name="Audi"></ref> Boethius pernah menjabat sebagai seorang pejabat tinggi di bawah pemerintahan [[Kaisar]] [[Theodorik]].<ref name="Weij"></ref> Ia dituduh sebagai pengkhianat lalu dibuang ke tempat pengasingan.<ref name="Weij">{{id}} P.A. van der Weij. 2000. ''Filsuf-Filsuf Besar tentang Manusia''. Yogyakarta: Kanisius. Hal. 71-76.</ref> Akhirnya, Boethius dihukum mati pada tahun 525.<ref name="Audi"></ref><ref name="Weij"></ref>


Pemikiran Boethius memiliki pengaruh penting terhadap [[filsafat]] pada akhir era [[Filsafat Klasik]] dan juga awal masa [[Abad Pertengahan]].<ref name="Audi"></ref> Selain itu, terjemahan dan komentar Boethius terhadap karya-karya Aristotels juga amat mempengaruhi seluruh sejarah filsafat setelahnya.<ref name="Audi"></ref> Karya Boethius yang paling terkenal berjudul "Tentang Penghiburan dari Filsafat" yang ditulis sewaktu ia dalam pembuangan.<ref name="Weij"></ref> Isi karya tersebut adalah refleksi terhadap hakikat kebahagiaan manusia, serta mengenai masalah kejahatan.<ref name="Audi"></ref> Selain itu, karya itu juga mendiskusikan tema-tema seperti takdir, kesempatan, kehendak bebas manusia, dan sebagainya.<ref name="Audi"></ref>
Pemikiran Boethius memiliki pengaruh penting terhadap [[filsafat]] pada akhir era [[Filsafat Klasik]] dan juga awal masa [[Abad Pertengahan]].<ref name="Audi"></ref> Selain itu, terjemahan dan komentar Boethius terhadap karya-karya Aristotels juga amat memengaruhi seluruh sejarah filsafat setelahnya.<ref name="Audi"></ref> Karya Boethius yang paling terkenal berjudul "Tentang Penghiburan dari Filsafat" yang ditulis sewaktu ia dalam pembuangan.<ref name="Weij"></ref> Isi karya tersebut adalah refleksi terhadap hakikat kebahagiaan manusia, serta mengenai masalah kejahatan.<ref name="Audi"></ref> Selain itu, karya itu juga mendiskusikan tema-tema seperti takdir, kesempatan, kehendak bebas manusia, dan sebagainya.<ref name="Audi"></ref>


== Referensi ==
== Referensi ==

Revisi per 17 Februari 2011 14.08

Boethius

Anicius Manlius Severinus Boethius adalah seorang filsuf Romawi.[1] Ia lahir di kota Roma sekitar tahun 480.[1] Boethius pernah menjabat sebagai seorang pejabat tinggi di bawah pemerintahan Kaisar Theodorik.[2] Ia dituduh sebagai pengkhianat lalu dibuang ke tempat pengasingan.[2] Akhirnya, Boethius dihukum mati pada tahun 525.[1][2]

Pemikiran Boethius memiliki pengaruh penting terhadap filsafat pada akhir era Filsafat Klasik dan juga awal masa Abad Pertengahan.[1] Selain itu, terjemahan dan komentar Boethius terhadap karya-karya Aristotels juga amat memengaruhi seluruh sejarah filsafat setelahnya.[1] Karya Boethius yang paling terkenal berjudul "Tentang Penghiburan dari Filsafat" yang ditulis sewaktu ia dalam pembuangan.[2] Isi karya tersebut adalah refleksi terhadap hakikat kebahagiaan manusia, serta mengenai masalah kejahatan.[1] Selain itu, karya itu juga mendiskusikan tema-tema seperti takdir, kesempatan, kehendak bebas manusia, dan sebagainya.[1]

Referensi

  1. ^ a b c d e f g (Inggris) Scott MacDonald. 1999. "Boethius, Anicius Manlius Severinus". In The Cambridge Dictionary of Philosophy. Robert Audi, ed. 878-879. London: Cambridge University Press.
  2. ^ a b c d (Indonesia) P.A. van der Weij. 2000. Filsuf-Filsuf Besar tentang Manusia. Yogyakarta: Kanisius. Hal. 71-76.