Lompat ke isi

Sosiologi perkotaan: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Farras (bicara | kontrib)
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (-observasi +pengamatan)
Baris 3: Baris 3:
'''Sosiologi perkotaan''' adalah studi [[sosiologi]] tentang kehidupan sosial dan interaksi manusia di [[wilayah metropolitan]]. Studi ini adalah disiplin sosiologi norma yang mempelajari struktur, proses, perubahan dan masalah di sebuah wilayah urban dan memberi masukan untuk perencanaan dan pembuatan kebijakan.
'''Sosiologi perkotaan''' adalah studi [[sosiologi]] tentang kehidupan sosial dan interaksi manusia di [[wilayah metropolitan]]. Studi ini adalah disiplin sosiologi norma yang mempelajari struktur, proses, perubahan dan masalah di sebuah wilayah urban dan memberi masukan untuk perencanaan dan pembuatan kebijakan.


Seperti bidang sosiologi yang lain, sosiolog perkotaan menggunakan analisis [[statistika|statistik]], observasi, [[teori sosial]], wawancara, dan metode lain untuk mempelajari berbagai topik, termasuk migrasi dan [[demografi|tren demografi]], [[ekonomi]], [[kemiskinan]], hubungan ras, [[ekonomi|tren ekonomi]], dan lainnya.
Seperti bidang sosiologi yang lain, sosiolog perkotaan menggunakan analisis [[statistika|statistik]], pengamatan, [[teori sosial]], wawancara, dan metode lain untuk mempelajari berbagai topik, termasuk migrasi dan [[demografi|tren demografi]], [[ekonomi]], [[kemiskinan]], hubungan ras, [[ekonomi|tren ekonomi]], dan lainnya.


Setelah [[revolusi industri]], sosiolog seperti [[Max Weber]] dan [[Georg Simmel]] dalam karya ''The Metropolis and Mental life'' (1903), berfokus pada proses [[urbanisasi]] yang meningkat dan dampaknya terhadap perasaan [[pengasingan sosial]] dan anonimitas.
Setelah [[revolusi industri]], sosiolog seperti [[Max Weber]] dan [[Georg Simmel]] dalam karya ''The Metropolis and Mental life'' (1903), berfokus pada proses [[urbanisasi]] yang meningkat dan dampaknya terhadap perasaan [[pengasingan sosial]] dan anonimitas.

Revisi per 20 Februari 2011 08.36

Sosiologi perkotaan adalah studi sosiologi tentang kehidupan sosial dan interaksi manusia di wilayah metropolitan. Studi ini adalah disiplin sosiologi norma yang mempelajari struktur, proses, perubahan dan masalah di sebuah wilayah urban dan memberi masukan untuk perencanaan dan pembuatan kebijakan.

Seperti bidang sosiologi yang lain, sosiolog perkotaan menggunakan analisis statistik, pengamatan, teori sosial, wawancara, dan metode lain untuk mempelajari berbagai topik, termasuk migrasi dan tren demografi, ekonomi, kemiskinan, hubungan ras, tren ekonomi, dan lainnya.

Setelah revolusi industri, sosiolog seperti Max Weber dan Georg Simmel dalam karya The Metropolis and Mental life (1903), berfokus pada proses urbanisasi yang meningkat dan dampaknya terhadap perasaan pengasingan sosial dan anonimitas.

Sekolah Chicago adalah pengaruh besar dalam studi sosiologi perkotaan. Banyak dari penemuan mereka diperbaikiatau ditolak, tetapi dampak dari sekolah Chicago masih bisa ditemukan di dalam pengajaran hari ini.

Lihat pula