Lompat ke isi

Kitab Maleakhi: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k bot kosmetik perubahan
Tjmoel (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 1: Baris 1:
{{Kitab-kitab Perjanjian Lama}}
'''Kitab Malekahi''' merupakan kitab yang diletakkan terakhir dalam [[Alkitab]] [[Perjanjian Lama]] dan ditulis oleh nabi Maleakhi sekitar abad kelima Sebelum Masehi, sesudah [[Bait Allah]] di [[Yerusalem]] dibangun kembali. Buku ini terutama dimaksudkan untuk mendorong para imam dan rakyat supaya membaharui kesetiaan mereka kepada perjanjian dengan Tuhan.
'''Kitab Malekahi''' merupakan kitab yang diletakkan terakhir dalam [[Alkitab]] [[Perjanjian Lama]] dan ditulis oleh nabi Maleakhi sekitar abad kelima Sebelum Masehi, sesudah [[Bait Allah]] di [[Yerusalem]] dibangun kembali. Buku ini terutama dimaksudkan untuk mendorong para imam dan rakyat supaya membaharui kesetiaan mereka kepada perjanjian dengan Tuhan.
Sudah jelas bahwa ada kemerosotan dalam kehidupan dan cara beribadat umat Tuhan. Para imam dan rakyat menipu Tuhan: mereka tidak memberikan kepada Tuhan apa yang harus mereka persembahkan kepada-Nya dan tidak hidup sesuai dengan ajaran-Nya.
Sudah jelas bahwa ada kemerosotan dalam kehidupan dan cara beribadat umat Tuhan. Para imam dan rakyat menipu Tuhan: mereka tidak memberikan kepada Tuhan apa yang harus mereka persembahkan kepada-Nya dan tidak hidup sesuai dengan ajaran-Nya.
Baris 7: Baris 6:
''Berdasarkan Pengantar [[Alkitab]] [[Lembaga Alkitab Indonesia]], 2002''
''Berdasarkan Pengantar [[Alkitab]] [[Lembaga Alkitab Indonesia]], 2002''


==Lihat pula==
----
Lihat pula:
* [[Perjanjian Lama]]
* [[Perjanjian Lama]]

{{Kitab-kitab Perjanjian Lama}}
{{Books of Nevi'im}}


{{Link FA|he}}
{{Link FA|he}}

Revisi per 26 Februari 2011 21.17

Kitab Malekahi merupakan kitab yang diletakkan terakhir dalam Alkitab Perjanjian Lama dan ditulis oleh nabi Maleakhi sekitar abad kelima Sebelum Masehi, sesudah Bait Allah di Yerusalem dibangun kembali. Buku ini terutama dimaksudkan untuk mendorong para imam dan rakyat supaya membaharui kesetiaan mereka kepada perjanjian dengan Tuhan. Sudah jelas bahwa ada kemerosotan dalam kehidupan dan cara beribadat umat Tuhan. Para imam dan rakyat menipu Tuhan: mereka tidak memberikan kepada Tuhan apa yang harus mereka persembahkan kepada-Nya dan tidak hidup sesuai dengan ajaran-Nya.

Tetapi Tuhan akan datang untuk mengadili dan menyucikan umat-Nya. Ia akan mengirim utusan-Nya untuk menyiapkan jalan dan mewartakan perjanjian Tuhan.

Berdasarkan Pengantar Alkitab Lembaga Alkitab Indonesia, 2002

Lihat pula


Templat:Link FA