Johannes Ludwig Chrisostomus Abineno: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan |
PT22Fially (bicara | kontrib) |
||
Baris 10: | Baris 10: | ||
Menurut Abineno, hubungan antara [[Allah]] dengan [[manusia]] sangatlah dekat sehingga kita tidak dapat berkata-kata mengenai [[wahyu|penyataan]] Allah tanpa membicarakan mengenai manusia, dan juga tidak dapat berkata-kata tentang manusia tanpa berkata-kata juga mengenai penyataan Allah.<ref name="Pokok-Pokok Penting Dari Iman Kristen">{{id}}J. L. Ch. Abineno. 2008. ''Pokok-Pokok Penting Dari Iman Kristen''. Jakarta:PT. BPK Gunung Mulia.</ref> Lebih lanjut, ia juga menyatakan bahwa Allah juga ada bersama-sama dengan kita dalam dunia di mana kita hidup.<ref name="Pokok-Pokok Penting Dari Iman Kristen"/> Walaupun demikian, ia menjelaskan bahwa hal itu tidak berarti bahwa Allah selalu berada di dunia dengan manusia dan dapat datang apabila Allah berkehendak untuk datang di dalam dunia ini.<ref name="Pokok-Pokok Penting Dari Iman Kristen"/> |
Menurut Abineno, hubungan antara [[Allah]] dengan [[manusia]] sangatlah dekat sehingga kita tidak dapat berkata-kata mengenai [[wahyu|penyataan]] Allah tanpa membicarakan mengenai manusia, dan juga tidak dapat berkata-kata tentang manusia tanpa berkata-kata juga mengenai penyataan Allah.<ref name="Pokok-Pokok Penting Dari Iman Kristen">{{id}}J. L. Ch. Abineno. 2008. ''Pokok-Pokok Penting Dari Iman Kristen''. Jakarta:PT. BPK Gunung Mulia.</ref> Lebih lanjut, ia juga menyatakan bahwa Allah juga ada bersama-sama dengan kita dalam dunia di mana kita hidup.<ref name="Pokok-Pokok Penting Dari Iman Kristen"/> Walaupun demikian, ia menjelaskan bahwa hal itu tidak berarti bahwa Allah selalu berada di dunia dengan manusia dan dapat datang apabila Allah berkehendak untuk datang di dalam dunia ini.<ref name="Pokok-Pokok Penting Dari Iman Kristen"/> |
||
Salah satu bentuk hubungan antara Allah dengan manusia dalam [[Alkitab]] adalah dengan perjanjian.<ref name="Pokok-Pokok Penting Dari Iman Kristen"/> Abineno melihat di dalam perjanjian tersebut ada inisiatif Allah.<ref name="Pokok-Pokok Penting Dari Iman Kristen"/> Contoh : dalam Kej 17:2 dikatakan ''"Aku akan mengadakan perjanjian antara Aku dan engkau"''(Dalam bahasa aslinya, kalimat tersebut berbunyi ''""Aku akan memberikan perjanjianKu kepadamu"'').<ref name="Pokok-Pokok Penting Dari Iman Kristen"/> Lebih lanjut, Abineno berpendapat bahwa kata "perjanjianKu" tersebut menyatakan bahwa Allah adalah yang terpenting dari perjanjian tersebut.<ref name="Pokok-Pokok Penting Dari Iman Kristen"/> |
Salah satu bentuk hubungan antara Allah dengan manusia dalam [[Alkitab]] adalah dengan perjanjian.<ref name="Pokok-Pokok Penting Dari Iman Kristen"/> Abineno melihat di dalam perjanjian tersebut ada inisiatif Allah.<ref name="Pokok-Pokok Penting Dari Iman Kristen"/> Contoh : dalam [[Kej 17:2]] dikatakan ''"Aku akan mengadakan perjanjian antara Aku dan engkau"''(Dalam bahasa aslinya, kalimat tersebut berbunyi ''""Aku akan memberikan perjanjianKu kepadamu"'').<ref name="Pokok-Pokok Penting Dari Iman Kristen"/> Lebih lanjut, Abineno berpendapat bahwa kata "perjanjianKu" tersebut menyatakan bahwa Allah adalah yang terpenting dari perjanjian tersebut.<ref name="Pokok-Pokok Penting Dari Iman Kristen"/> |
||
====Penciptaan==== |
====Penciptaan==== |
Revisi per 19 Maret 2011 04.16
J. L. Ch. Abineno adalah seorang teolog Indonesia.
Riwayat Hidup
Pandangan Abineno
Dogmatika
Allah
Menurut Abineno, hubungan antara Allah dengan manusia sangatlah dekat sehingga kita tidak dapat berkata-kata mengenai penyataan Allah tanpa membicarakan mengenai manusia, dan juga tidak dapat berkata-kata tentang manusia tanpa berkata-kata juga mengenai penyataan Allah.[1] Lebih lanjut, ia juga menyatakan bahwa Allah juga ada bersama-sama dengan kita dalam dunia di mana kita hidup.[1] Walaupun demikian, ia menjelaskan bahwa hal itu tidak berarti bahwa Allah selalu berada di dunia dengan manusia dan dapat datang apabila Allah berkehendak untuk datang di dalam dunia ini.[1]
Salah satu bentuk hubungan antara Allah dengan manusia dalam Alkitab adalah dengan perjanjian.[1] Abineno melihat di dalam perjanjian tersebut ada inisiatif Allah.[1] Contoh : dalam Kej 17:2 dikatakan "Aku akan mengadakan perjanjian antara Aku dan engkau"(Dalam bahasa aslinya, kalimat tersebut berbunyi ""Aku akan memberikan perjanjianKu kepadamu").[1] Lebih lanjut, Abineno berpendapat bahwa kata "perjanjianKu" tersebut menyatakan bahwa Allah adalah yang terpenting dari perjanjian tersebut.[1]
Penciptaan
Manusia
Predestinasi dan Pemilihan
Yesus
Roh Kudus
Gereja
Pastoral
Karya-Karya Abineno (Buku)
- Pokok-Pokok Penting Dari Iman Kristen