Suku Tolaki: Perbedaan antara revisi
k ←Suntingan 114.125.134.118 (bicara) dikembalikan ke versi terakhir oleh Spartanica |
kTidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{rapikan}} |
{{rapikan}} |
||
{{disambig info|Tolaki|Tolaki}} |
{{disambig info|Tolaki|Tolaki}} |
||
'''Tolaki''' adalah salah satu suku yang ada di [[Sulawesi Tenggara]].mendiami daerah yang berada di sekitar [[kabupaten Kendari]] dan Konawe. Suku Tolaki berasal dari kerajaan ''Konawe''. masyarakat Tolaki umumnya merupakan |
'''Tolaki''' adalah salah satu suku yang ada di [[Sulawesi Tenggara]].mendiami daerah yang berada di sekitar [[kabupaten Kendari]] dan Konawe. Suku Tolaki berasal dari kerajaan ''Konawe''. masyarakat Tolaki umumnya merupakan masyarakat nomaden yang handal, hidup dari hasil berburu dan meramu yang di laksanakan secara gotong-royong. Hal ini ditandai dengan bukti sejarah dalam bentuk kebudayaan memakan sagu (sinonggi/papeda), yang hingga kini belum dibudidayakan atau dengan kata lain masih diperoleh asli dari alam. Raja Konawe yang terkenal adalah ''Haluoleo'' (delapan hari). Masyarakat Kendari percaya bahwa garis keturunan mereka berasal dari daerah Yunan Selatan yang sudah berasimilasi dengan penduduk setempat, walaupun sampai saat ini belum ada penelitian atau penelusuran ilmiah tentang hal tersebut. Karena masyarakat tolaki hidup berladang dan bersawah, maka ketergantungan terhadap air sangat penting untuk kelangsungan pertanian mereka. untunglah mereka memiliki sungai terbesar dan terpanjang di provinsi ini. Sungai ini dinamai sungai ''Konawe''. yang membelah daerah ini dari barat ke selatan menuju [[Selat Kendari]]. |
||
{{suku-stub}} |
{{suku-stub}} |
Revisi per 24 Maret 2011 17.09
artikel ini perlu dirapikan agar memenuhi standar Wikipedia. |
Tolaki adalah salah satu suku yang ada di Sulawesi Tenggara.mendiami daerah yang berada di sekitar kabupaten Kendari dan Konawe. Suku Tolaki berasal dari kerajaan Konawe. masyarakat Tolaki umumnya merupakan masyarakat nomaden yang handal, hidup dari hasil berburu dan meramu yang di laksanakan secara gotong-royong. Hal ini ditandai dengan bukti sejarah dalam bentuk kebudayaan memakan sagu (sinonggi/papeda), yang hingga kini belum dibudidayakan atau dengan kata lain masih diperoleh asli dari alam. Raja Konawe yang terkenal adalah Haluoleo (delapan hari). Masyarakat Kendari percaya bahwa garis keturunan mereka berasal dari daerah Yunan Selatan yang sudah berasimilasi dengan penduduk setempat, walaupun sampai saat ini belum ada penelitian atau penelusuran ilmiah tentang hal tersebut. Karena masyarakat tolaki hidup berladang dan bersawah, maka ketergantungan terhadap air sangat penting untuk kelangsungan pertanian mereka. untunglah mereka memiliki sungai terbesar dan terpanjang di provinsi ini. Sungai ini dinamai sungai Konawe. yang membelah daerah ini dari barat ke selatan menuju Selat Kendari.