Lompat ke isi

Pendeteksi partikel: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
TjBot (bicara | kontrib)
k bot kosmetik perubahan
MerlIwBot (bicara | kontrib)
Baris 8: Baris 8:
[[cs:Detektor ionizujícího záření]]
[[cs:Detektor ionizujícího záření]]
[[de:Teilchendetektor]]
[[de:Teilchendetektor]]
[[en:Particel detector]]
[[es:Detector de partículas]]
[[es:Detector de partículas]]
[[fa:آشکارساز]]
[[fa:آشکارساز]]
Baris 20: Baris 19:
[[sk:Časticový detektor]]
[[sk:Časticový detektor]]
[[uk:Детектор частинок]]
[[uk:Детектор частинок]]
[[zh:粒子探测器]]

Revisi per 26 Maret 2011 05.43

Berkas:CMScollaborationPoster.png
Compact Muon Solenoid (CMS) adalah salah satu contoh detektor partikel. Perhatikan skala besarnya dibandingkan dengan manusia (warna jingga).

Dalam fisika partikel dan fisika nuklir eksperimental, detektor partikel, juga dikenal sebagai detektor radiasi adalah suatu peralatan yang digunakan untuk mendeteksi, melacak, dan mengidentifikasi partikel-partikel berenergi tinggi yang dihasilkan dari peluruhan beta, radiasi kosmis, ataupun reaksi dalam pemercepat partikel. Detektor modern juga digunakan sebagai kalorimeter untuk mengukur energi radiasi yang dideteksi. Detektor ini juga dapat digunakan untuk mengukur sifat-sifat fisika partikel seperti momentum, spin, dan muatan partikel.