Baptisan: Perbedaan antara revisi
Baris 31: | Baris 31: | ||
Baptisan Roh ini, bisa dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan Baptisan air itu sendiri dan dapat juga sesudahnya. Tegsanya kapan baptisan Roh itu terjadi tidak dapat dilihat/disaksikan oleh siapa pun karena pelaksanaanya bukan dilakukan oleh [[Pendeta]] melainkan oleh [[Allah]] sendiri yang roh itu. |
Baptisan Roh ini, bisa dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan Baptisan air itu sendiri dan dapat juga sesudahnya. Tegsanya kapan baptisan Roh itu terjadi tidak dapat dilihat/disaksikan oleh siapa pun karena pelaksanaanya bukan dilakukan oleh [[Pendeta]] melainkan oleh [[Allah]] sendiri yang roh itu. |
||
Dari penjabaran di atas, dapat disimpulkan bahwa baptisan air saja tidak menjamin keselamatan Sorgawi, melainkan harus kedua-duanya dengan rumus: Baptisan Air + Baptisan Roh = Keselamatan. |
Dari penjabaran di atas, dapat disimpulkan bahwa baptisan air saja tidak menjamin keselamatan Sorgawi, melainkan harus kedua-duanya dengan rumus: Baptisan Air + Baptisan Roh = [[Keselamatan]]. |
||
== Lihat pula == |
== Lihat pula == |
Revisi per 7 April 2011 06.41
Dalam agama tertentu seperti Kristen, Mandaeanisme, Sikhisme, dan beberapa sekte kuno agama Yahudi, baptisan adalah ritual pemurnian dengan menggunakan air. Kata baptis berasal dari bahasa Yunani, βάπτειν, yang berarti "berendam atau mandi". Namun, lebih tepatnya kata tersebut berarti "berendam di air seluruhnya, sampai air menutupnya."
Baptisan dikenal sebagai ritual inisiasi Kristen yang melambangkan pembersihan dosa. Baptisan juga melambangkan kematian bersama Yesus. Dengan masuk ke dalam air, orang yang dibaptiskan itu dilambangkan telah mati. Ketika ia keluar lagi dari air, hal itu digambarkan sebagai kebangkitannya kembali. Rasul Paulus dalam Surat Roma melukiskannya demikian: "Atau tidak tahukah kamu, bahwa kita semua yang telah dibaptis dalam Kristus, telah dibaptis dalam kematian-Nya? Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru." (Roma 6:3-4)
Ritual Kristen ini dimulai oleh Yohanes Pembaptis, yang menurut Alkitab membaptis Yesus di Sungai Yordan.
Cara baptisan
Pembaptisan dilakukan dengan air. Namun, ada bermacam cara pembaptisan, tergantung pada denominasi gerejanya.
Cara pembaptisan yang paling umum dilakukan ialah dengan memercikkan air di kepala oleh seorang pastor (romo) atau imam, yang mengucapkan formula, "Dalam nama Bapa, dan Putera, dan Roh Kudus, Amin."
Gereja Katolik Roma dan banyak aliran di kalangan Gereja Protestan mempraktekkan baptisan anak karena mereka meyakini bahwa Yesus mengundang anak-anak untuk datang kepadanya (lih. Injil Markus 10:13-16, dll.).
Namun, ada pula gereja-gereja yang hanya membaptiskan orang dewasa yang telah mengaku percaya, misalnya gereja-gereja Pentakosta dan Gereja Baptis. Biasanya, gereja-gereja ini mempraktekkan baptisan selam. Dalam hal ini, pendeta bersama calon baptisan masuk ke dalam sebuah kolam dan orang yang dibaptiskan itu diselamkan ke dalam air.
Arti dan Makna Baptisan Kristen
Baptisan itu mempunyai dua arti dan makna, yaitu:
1. Baptisan Air
Baptisan dengan air yang dilaksanakan oleh Yohanes Pembaptis di sungai Yordan dan seturut katanya sendiri dalam Matius 3:11a, baptisan tersebut adalah tanda pertobatan dari yang bersangkutan dalam artian yang bersangkutan telah menyesal atas semua dosa-dosa dan kesalahan-kesalahan yang telah diperbuatnya. Dan sejak ia dibaptiskan, ia berikrar dan bertekad tidak mengulanginya lagi dan memulai hidup baru dengan melaksanakan semua kehendak ALLAH (Matius 7:21). Baptisan air secara umum dilakukan dan disaksikan oleh banyak orang pada waktu pelaksanaannya.
2. Baptisan Roh
Baptisan Roh yang disinggung oleh Yohanes Pembaptis dalam Matius 3:11b dengan kata-kata "Baptisan roh kudus dan api" baru diberikan kepada yang bersangkutan oleh Yesus bilamana dia setelah pertobatannya itu benar-benar melaksanakan Kehendak ALLAH yaitu:
a) Dengan segenap hati dan jiwanya mengaku percaya bahwa Yesus adalah Tuhan (Yohanes 13:13), Mesias, Anak ALLAH yang hidup (Matius 16:16), karena yang mampu menyelamatkan umat manusia adalah Yesus seorang (Kisah Para Rasul 4:12, Yohanes 14:6)
b) Dengan segenap hati, jiwa, kekuatan dan akal budinya mengasihi ALLAH (Markus 12:30)
c) Mengasihi sesama manusia seperti dirinya sendiri (matius 22:39)
Baptisan Roh ini, bisa dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan Baptisan air itu sendiri dan dapat juga sesudahnya. Tegsanya kapan baptisan Roh itu terjadi tidak dapat dilihat/disaksikan oleh siapa pun karena pelaksanaanya bukan dilakukan oleh Pendeta melainkan oleh Allah sendiri yang roh itu.
Dari penjabaran di atas, dapat disimpulkan bahwa baptisan air saja tidak menjamin keselamatan Sorgawi, melainkan harus kedua-duanya dengan rumus: Baptisan Air + Baptisan Roh = Keselamatan.