Katarisme: Perbedaan antara revisi
PT22Fially (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
PT22Fially (bicara | kontrib) |
||
Baris 15: | Baris 15: | ||
# [[Doketis]], pandangan ini mengenai Yesus adalah sosok [[ilahi]] yang seolah-olah menjadi manusia.<ref name="Robert Walton"/><ref name="Browning">Browning ''Kamus Alkitab''. Jakarta: BPK Gunung Mulia. hlm.83</ref> |
# [[Doketis]], pandangan ini mengenai Yesus adalah sosok [[ilahi]] yang seolah-olah menjadi manusia.<ref name="Robert Walton"/><ref name="Browning">Browning ''Kamus Alkitab''. Jakarta: BPK Gunung Mulia. hlm.83</ref> |
||
# Menolak [[Sakramen]],mereka menolak sakramen yang ditetapkan oleh gereja.<ref name="Robert Walton"/> |
# Menolak [[Sakramen]],mereka menolak sakramen yang ditetapkan oleh gereja.<ref name="Robert Walton"/> |
||
# Sangat menekankan kehidupan [[asketis]], menentang [[perkawinan]], maksudnya adalah mereka menekankan gaya hidup yang sederhana seperti pada zaman rasul.<ref name="Robert Walton"/> Hidup asketis itu termasuk puasa, [[vegetarian]] atau memakan sayur-sayuran, dan tidak berhubungan intim serta berpakian sederhana.<ref name="Joseph Lynch"/> |
# Sangat menekankan kehidupan [[asketis]], menentang [[perkawinan]], maksudnya adalah mereka menekankan gaya hidup yang sederhana seperti pada zaman para [[rasul]].<ref name="Robert Walton"/> Hidup asketis itu termasuk puasa, [[vegetarian]] atau memakan sayur-sayuran, dan tidak berhubungan intim serta berpakian sederhana.<ref name="Joseph Lynch"/> |
||
# Mereka mempercayai bahwa [[gereja]] mereka adalah yang paling benar, mereka menganggap bahwa hanya kelompok mrekalah yang benar<ref name="Robert Walton"/> |
# Mereka mempercayai bahwa [[gereja]] mereka adalah yang paling benar, mereka menganggap bahwa hanya kelompok mrekalah yang benar<ref name="Robert Walton"/> |
||
# Mempercayai [[reinkarnasi]], mereka mempercayai kelahiran baru atau kelhiran lagi<ref name="Robert Walton"/> |
# Mempercayai [[reinkarnasi]], mereka mempercayai kelahiran baru atau kelhiran lagi<ref name="Robert Walton"/> |
||
# Menolak [[Purgatory]], |
# Menolak [[Purgatory]], Surat [[Indulgensia]], dan praktek bunuh diri oleh kelaparan, mereka menolak pandangan-pandangan gereja <ref name="Robert Walton"/> |
||
# Menyukai damai. mereka menyukai perdamian<ref name="Robert Walton"/> |
# Menyukai damai. mereka menyukai perdamian<ref name="Robert Walton"/> |
||
Revisi per 15 April 2011 17.00
Katarisme adalah sebuah gerakan yang muncul sekitar awal abad ke 11 atau abad ke 12 (abad pertengahan). [1] Gerakan ini di muncul pertama kali di Prancis, kemudian meluas ke Italia dan Jerman serta Spanyol.[2][3] Di Jerman dan Italia, pengikut kelompok ini dikenal dengan nama Kaum Katari, sedangkan di Prancis dikenal dengan nama Albigensis. Oleh Gereja Katolik, kelompok ini dianggap sebagai aliran sesat atau bidaah.
Arti Katarisme
Istilah Katarisme berasal dari bahasa Yunani, yakni Katharos, yang berarti murni, sejati, tanpa ada campuran.[4][2] Oleh Karena itu, mereka dijuluki dengan orang-orang yang Murni.[2] istilah itu biasanya ditujukan kepada orang-orang di Itali, Spanyol, dan Jerman, sedangkan di Prancis berbeda, mereka biasa dijuluki dengan Albigensis.[3]selain julukan-julukan itu, mereka juga dijuluki sebagai Manikeisme baru.[4]
Latar Belakang
Asal-usul Katarisme kurang jelas. Akan tetapi, ajaran-ajaran mereka sama dengan ajaran-ajaran gerakan Bogomils dari Bulgaria.
Ajaran Katarisme
Selain itu Katarisme juga memiliki beberapa ajaran yang menjadi ciri mereka yang menonojol.[1] Berikut adalah ajaran-ajaran Katarisme:[1]
- Dualistik, Kaum Katar mengannggap bahwa ada dua kekuatan abadi di dunia yaitu kekuatan Tuhan dan kekuatan iblis. [5][1][6]
- Doketis, pandangan ini mengenai Yesus adalah sosok ilahi yang seolah-olah menjadi manusia.[1][7]
- Menolak Sakramen,mereka menolak sakramen yang ditetapkan oleh gereja.[1]
- Sangat menekankan kehidupan asketis, menentang perkawinan, maksudnya adalah mereka menekankan gaya hidup yang sederhana seperti pada zaman para rasul.[1] Hidup asketis itu termasuk puasa, vegetarian atau memakan sayur-sayuran, dan tidak berhubungan intim serta berpakian sederhana.[5]
- Mereka mempercayai bahwa gereja mereka adalah yang paling benar, mereka menganggap bahwa hanya kelompok mrekalah yang benar[1]
- Mempercayai reinkarnasi, mereka mempercayai kelahiran baru atau kelhiran lagi[1]
- Menolak Purgatory, Surat Indulgensia, dan praktek bunuh diri oleh kelaparan, mereka menolak pandangan-pandangan gereja [1]
- Menyukai damai. mereka menyukai perdamian[1]
Sikap Gereja Katolik
Referensi
- ^ a b c d e f g h i j k Robert Walton Cronological And Background Charts Of Church History. Grand Rapids, MI: Zondervan Publishing House. hlm. 28
- ^ a b c F D Wellem Kamus Sejarah Gereja.Jakarta: BPK Gunung Mulia. hlm. 210
- ^ a b Williston Walker A History Of Christian Church.Edinburgh: Charles Scribner'S Sons. hlm. 228
- ^ a b Edy Kristiyanto OFM Selilit Sang Nabi.Jogjakarta: Kanisius. hlm. 44
- ^ a b Joseph Lynch The Medieval Church. London: Longman 22. hlm. 28
- ^ Kenneth Latourette A History Of Christianity.New York: Harper And Row Publishers hlm. 454
- ^ Browning Kamus Alkitab. Jakarta: BPK Gunung Mulia. hlm.83