Lompat ke isi

Hipertrigliseridemia: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
ESCa (bicara | kontrib)
dev
ESCa (bicara | kontrib)
Baris 13: Baris 13:


== Trigliseridemia primer ==
== Trigliseridemia primer ==
Silomikron yang menjadi pengusung trigliserida, umumnya akan terdegradasi dengan cepat dari dalam [[plasma darah]] oleh [[lipoprotein lipase]] dengan [[apolipoprotein C]] tipe 2 sebagai [[koenzim|kofaktor]], namun silomikron dapat bertahan hingga 12-14 jam setelah [[puasa]] seperti pada [[simtoma]] [[silomikronemia]] familial atau [[hiperlipoproteinemia]] tipe 1 dan [[hiperlipidemia]] tipe 5, dan menyebabkan fitur klinis yang dapat diamati seperti ''eruptive xanthomata'', [[lipemia retinalis]], [[hepatosplenomegali]], simtoma neurologis fokal dan [[konstipasi|epigastrik]] dengan peningkatan risiko terjadi [[pankreatitis]]. Pada [[diagnosis]] [[biokimia]] sejauh ini, silomikronemia familial menunjukkan hilangnya aktivitas lipoprotein lipase di dalam plasma darah yang diobeservasi setelah pemberian [[heparin]] intravenus. Sedangkan hiperlipidemia tipe 5 lebih menunjukkan peningkatan plasma [[kolesterol]].

Sedangkan hiperlipoproteinemia tipe 2B, yang masih dapat digolongkan sebagai trigliseridemia primer, merupakan tipe [[otosomal]] dengan peningkatan VLDL dan [[lipoprotein densitas rendah|LDL]], serta penurunan HDL. Sebuah [[gen]] [[USF1]] disebut-sebut sebagai penyebab simtoma ini, meskipun beberapa gen lain seperti [[APOA5]], [[LPL]] dan [[APOC3]] telah mendapat klaim yang serupa.

[[Disbetalipoproteinemia]] familial atau hiperliproteinemia tipe 3, merupakan trigliseridemia yang ditandai dengan peningkatan residu lipoprotein yang masih mengandung trigliserida, yang disebut [[Senyawa organik|senyawa]] [[lipoprotein densitas intermediat]] atau β-VLDL, dan penurunan LDL. Penderita simtoma ini umumnya mempunyai [[homozigot]], namun dengan ekspresi [[fenotipe]] yang biasanya memerlukan faktor induksi lain seperti obesitas, [[diabetes mellitus#diabetes mellitus tipe 2|NIDDM]] dan [[hipotiroidisme]].

Sedangkan hipertrigliseridemia familial, disebut juga hiperlipoproteinemia tipe 4, terjadi karena peningkatan VLDL yang tidak dapat mengusung trigliserida, meskipun terdapat silomikron yang berfungsi dengan baik. Penderita kelainan ini mengalami peningkatan moderat plasma trigliserida, dan sering disertai dengan rasio plasma [[lipoprotein densitas tinggi|HDL]]-[[kolesterol|C]] yang rendah. Tipe ini terkait dengan peningkatan penyakit kardiovaskular, [[obesitas]], [[sindrom resistansi insulin|resistansi insulin]], [[diabetes]], [[hipertensi]] dan [[hiperurisemia]].

== Trigliseridemia sekunder ==
== Trigliseridemia sekunder ==



Revisi per 4 Mei 2011 10.50

Hipertrigliseridemia merupakan simtoma tingginya plasma trigliserida.[1] Peningkatan plasma trigliserida memberikan kontribusi terhadap peningkatan risiko penyakit kardiovaskular, dan sering kali menyertai faktor risiko yang lain seperti obesitas, sindrom metabolisme dan NIDDM. Pada konsentrasi di atas 10 mmol/L, simtoma ini dianggap meningkatkan risiko pankreatitis akut.

Plasma trigliserida berasal dari dua sumber, yaitu sumber eksogenus dari nutrisi yang mengandung lemak yang dibawa oleh silomikron dari saluran pencernaan, dan sumber endogenus dari hati yang kemudian dibawa di dalam partikel VLDL. Di dalam pembuluh darah kapiler pada jaringan adiposa dan jaringan otot, VLDL dan silomikron mengalami reaksi hidrolisis oleh enzim lipoprotein lipase dan menjadi asam lemak bebas. Oleh sebab itu pada mulanya, hipertrigliseridemia terbagai menjadi tipe primer dan sekunder, namun pada era saat ini yang telah mengenal genom dan klasifikasi kelainan trigliserida berdasarkan diagnosa molekular, telah diketahui bahwa penderita hipertrigliseridemia primer umumnya juga memiliki paling tidak satu faktor sekunder, dan sebaliknya. Adult Treatment Panel III of the National Cholesterol Education Program kemudian mengusulkan 4 strata rasio plasma trigliserida dengan konteks risiko penyakit kardiovaskular:

  • normal (< 1.7 mmol/L)
  • batas atas (1.7–2.3 mmol/L)
  • tinggi (2.3–5.6 mmol/L)
  • sangat tinggi (> 5.6 mmol/L).

Trigliseridemia primer

Silomikron yang menjadi pengusung trigliserida, umumnya akan terdegradasi dengan cepat dari dalam plasma darah oleh lipoprotein lipase dengan apolipoprotein C tipe 2 sebagai kofaktor, namun silomikron dapat bertahan hingga 12-14 jam setelah puasa seperti pada simtoma silomikronemia familial atau hiperlipoproteinemia tipe 1 dan hiperlipidemia tipe 5, dan menyebabkan fitur klinis yang dapat diamati seperti eruptive xanthomata, lipemia retinalis, hepatosplenomegali, simtoma neurologis fokal dan epigastrik dengan peningkatan risiko terjadi pankreatitis. Pada diagnosis biokimia sejauh ini, silomikronemia familial menunjukkan hilangnya aktivitas lipoprotein lipase di dalam plasma darah yang diobeservasi setelah pemberian heparin intravenus. Sedangkan hiperlipidemia tipe 5 lebih menunjukkan peningkatan plasma kolesterol.

Sedangkan hiperlipoproteinemia tipe 2B, yang masih dapat digolongkan sebagai trigliseridemia primer, merupakan tipe otosomal dengan peningkatan VLDL dan LDL, serta penurunan HDL. Sebuah gen USF1 disebut-sebut sebagai penyebab simtoma ini, meskipun beberapa gen lain seperti APOA5, LPL dan APOC3 telah mendapat klaim yang serupa.

Disbetalipoproteinemia familial atau hiperliproteinemia tipe 3, merupakan trigliseridemia yang ditandai dengan peningkatan residu lipoprotein yang masih mengandung trigliserida, yang disebut senyawa lipoprotein densitas intermediat atau β-VLDL, dan penurunan LDL. Penderita simtoma ini umumnya mempunyai homozigot, namun dengan ekspresi fenotipe yang biasanya memerlukan faktor induksi lain seperti obesitas, NIDDM dan hipotiroidisme.

Sedangkan hipertrigliseridemia familial, disebut juga hiperlipoproteinemia tipe 4, terjadi karena peningkatan VLDL yang tidak dapat mengusung trigliserida, meskipun terdapat silomikron yang berfungsi dengan baik. Penderita kelainan ini mengalami peningkatan moderat plasma trigliserida, dan sering disertai dengan rasio plasma HDL-C yang rendah. Tipe ini terkait dengan peningkatan penyakit kardiovaskular, obesitas, resistansi insulin, diabetes, hipertensi dan hiperurisemia.

Trigliseridemia sekunder

Rujukan

  1. ^ (Inggris)"Hypertriglyceridemia: its etiology, effects and treatment". Schulich School of Medicine and Dentistry, University of Western Ontario; George Yuan, Khalid Z. Al-Shali, and Robert A. Hegele. Diakses tanggal 2011-05-03.