Lompat ke isi

Injil Thomas: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
PT26Hendra (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
PT26Hendra (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1: Baris 1:
[[Image:NagHammadi 1.jpg|thumb|300px|right|Texts of the [[Nag Hammadi library]]]]
[[Image:NagHammadi 1.jpg|thumb|300px|right|Teks Injil Thomas]]]
Injil Thomas diperkirakan ditulis pada tahun 150 M. Injil ini merupakan teks yang lengkap: ada awal, akhir, dan isi. Teks ini berisi 114 perkataan Yesus. Tidak ada cerita tentang kelahiran, kematian, kebangkitan, atau cerita naratif lainnya tentang Yesus. Kebanyakan dari perkataan Yesus yang ada dalam teks ini berpola:”Yesus Berkata…”. Beberapa kali terdapat dialog antara Yesus dan para muridnya yang bertanya atau berkata sesuatu dan respon-respon Yesus terhadap hal itu dan sebaliknya. Terdapat juga beberapa persamaan dari teks ini dengan teks-teks yang terdapat dalam Injil-Injil di Perjanjian Baru. Oleh karena banyaknya persamaan itu maka seringkali Injil Thomas dianggap dapat dipercaya untuk memperoleh informasi tentang perkataan Yesus. Selama abad ketiga, terdapat lebih dari dua puluh keuskupan di wilayah Tigris-Euphrates termasuk Seleucia Ctesiphon dan wilayah Timur lainnya yaitu diantara Laut Caspian dan Teluk Persia. Komunitas Kristen sudah ada di Armenia (Kerajaan Kristen pertama), Arabia dan Khurasan (Persia Timurlaut) (England 1996, 17). Armenia adalah kerajaan pertama yang secara resmi mengakui agama Kristen sebagai agama kerajaan. Selain itu proses masuknya kekristenan di Asia juga ditandai dengan pengaruhnya dalam kehidupan orang Kristen tersebut. Misalnya Makam orang Kristen pada abad ketiga di Phrygia mirip dengan makam penganut ajaran lokal. Kuburan mereka biasanya diukir membentuk gambar orang yang meninggal dengan keluarganya namun perbedaannya dengan kuburan Kristen adalah terdapat tulisan “Ia adalah milik Allah”. Sedangkan kuburan penganut ajaran lokal di altarnya digunakan sebagai tempat pemberian sesajen bagi orang yang meninggal (Ehrman 2003, 55-56).
Injil Thomas diperkirakan ditulis pada tahun 150 M. Injil ini merupakan teks yang lengkap: ada awal, akhir, dan isi. Teks ini berisi 114 perkataan Yesus. Tidak ada cerita tentang kelahiran, kematian, kebangkitan, atau cerita naratif lainnya tentang Yesus. Kebanyakan dari perkataan Yesus yang ada dalam teks ini berpola:”Yesus Berkata…”. Beberapa kali terdapat dialog antara Yesus dan para muridnya yang bertanya atau berkata sesuatu dan respon-respon Yesus terhadap hal itu dan sebaliknya. Terdapat juga beberapa persamaan dari teks ini dengan teks-teks yang terdapat dalam Injil-Injil di Perjanjian Baru. Oleh karena banyaknya persamaan itu maka seringkali Injil Thomas dianggap dapat dipercaya untuk memperoleh informasi tentang perkataan Yesus. Selama abad ketiga, terdapat lebih dari dua puluh keuskupan di wilayah Tigris-Euphrates termasuk Seleucia Ctesiphon dan wilayah Timur lainnya yaitu diantara Laut Caspian dan Teluk Persia. Komunitas Kristen sudah ada di Armenia (Kerajaan Kristen pertama), Arabia dan Khurasan (Persia Timurlaut) (England 1996, 17). Armenia adalah kerajaan pertama yang secara resmi mengakui agama Kristen sebagai agama kerajaan. Selain itu proses masuknya kekristenan di Asia juga ditandai dengan pengaruhnya dalam kehidupan orang Kristen tersebut. Misalnya Makam orang Kristen pada abad ketiga di Phrygia mirip dengan makam penganut ajaran lokal. Kuburan mereka biasanya diukir membentuk gambar orang yang meninggal dengan keluarganya namun perbedaannya dengan kuburan Kristen adalah terdapat tulisan “Ia adalah milik Allah”. Sedangkan kuburan penganut ajaran lokal di altarnya digunakan sebagai tempat pemberian sesajen bagi orang yang meninggal (Ehrman 2003, 55-56).

Revisi per 7 Mei 2011 06.10

Berkas:NagHammadi 1.jpg
Teks Injil Thomas

]

Injil Thomas diperkirakan ditulis pada tahun 150 M. Injil ini merupakan teks yang lengkap: ada awal, akhir, dan isi. Teks ini berisi 114 perkataan Yesus. Tidak ada cerita tentang kelahiran, kematian, kebangkitan, atau cerita naratif lainnya tentang Yesus. Kebanyakan dari perkataan Yesus yang ada dalam teks ini berpola:”Yesus Berkata…”. Beberapa kali terdapat dialog antara Yesus dan para muridnya yang bertanya atau berkata sesuatu dan respon-respon Yesus terhadap hal itu dan sebaliknya. Terdapat juga beberapa persamaan dari teks ini dengan teks-teks yang terdapat dalam Injil-Injil di Perjanjian Baru. Oleh karena banyaknya persamaan itu maka seringkali Injil Thomas dianggap dapat dipercaya untuk memperoleh informasi tentang perkataan Yesus. Selama abad ketiga, terdapat lebih dari dua puluh keuskupan di wilayah Tigris-Euphrates termasuk Seleucia Ctesiphon dan wilayah Timur lainnya yaitu diantara Laut Caspian dan Teluk Persia. Komunitas Kristen sudah ada di Armenia (Kerajaan Kristen pertama), Arabia dan Khurasan (Persia Timurlaut) (England 1996, 17). Armenia adalah kerajaan pertama yang secara resmi mengakui agama Kristen sebagai agama kerajaan. Selain itu proses masuknya kekristenan di Asia juga ditandai dengan pengaruhnya dalam kehidupan orang Kristen tersebut. Misalnya Makam orang Kristen pada abad ketiga di Phrygia mirip dengan makam penganut ajaran lokal. Kuburan mereka biasanya diukir membentuk gambar orang yang meninggal dengan keluarganya namun perbedaannya dengan kuburan Kristen adalah terdapat tulisan “Ia adalah milik Allah”. Sedangkan kuburan penganut ajaran lokal di altarnya digunakan sebagai tempat pemberian sesajen bagi orang yang meninggal (Ehrman 2003, 55-56).