Tradisionalisme: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 2: | Baris 2: | ||
'''Tradisionalisme''' berasal dari kata [[Latin]], ''tradere'' yang artinya menyerahkan, memberikan, meninggalkan. Dari kata ini terbentuk kata benda ''traditio'' yang berarti penyerahan, pemberian, peninggalan, warisan tradisi. Kata traditio inilah yang menjadi asal istilah ''tradisionalisme''. |
'''Tradisionalisme''' berasal dari kata [[Latin]], ''tradere'' yang artinya menyerahkan, memberikan, meninggalkan. Dari kata ini terbentuk kata benda ''traditio'' yang berarti penyerahan, pemberian, peninggalan, warisan tradisi. Kata traditio inilah yang menjadi asal istilah ''tradisionalisme''. |
||
Tradisionalisme adalah ajaran yang mementingkan tradisi yang diterima dari generasi-generasi sebelumnya sebagai pegangan hidup. Tradisi dapat berasal dari praktek hidup yang sudah berjalan lama, ini disebut tradisi kultural. Dapat pula berasal dari keyakinan keagamaan yang berpangkal pada wahyu, ini disebut tradisi keagamaan. |
Tradisionalisme adalah [[ajaran]] yang mementingkan tradisi yang diterima dari generasi-generasi sebelumnya sebagai pegangan hidup. Tradisi dapat berasal dari praktek hidup yang sudah berjalan lama, ini disebut tradisi kultural. Dapat pula berasal dari keyakinan keagamaan yang berpangkal pada [[wahyu]], ini disebut tradisi keagamaan. |
||
Sebagai aliran etis, tradisionalisme dapat berpegang pada tradisi budaya atau kultural yang ada dalam masyarakat sebagai warisan nenek moyang, atau pada tradisi keagamaan yang bersumber pada wahyu keagamaan. Tradisi etis itu tampak juga dalam bahasa, seperti petuah, nasihat, pepatah, norma dan prinsip, dalam perilaku, seperti cara hidup, bergaul, bekerja, dan berbuat, serta dalam pandangan dan sikap hidup secara keseluruhan. Bentuk bahasa, perilaku, pandangan, dan sikap hidup merupakan tempat menyimpan nilai-nilai etis, wahana pengungkapan, dan sarana mewujudkannya. |
Sebagai aliran [[etis]], tradisionalisme dapat berpegang pada tradisi budaya atau kultural yang ada dalam masyarakat sebagai warisan nenek moyang, atau pada [[tradisi]] keagamaan yang bersumber pada wahyu keagamaan. Tradisi etis itu tampak juga dalam bahasa, seperti petuah, nasihat, pepatah, norma dan prinsip, dalam perilaku, seperti cara hidup, bergaul, bekerja, dan berbuat, serta dalam pandangan dan sikap hidup secara keseluruhan. Bentuk [[bahasa]], perilaku, pandangan, dan sikap hidup merupakan tempat menyimpan [[nilai]]-nilai [[etis]], wahana pengungkapan, dan sarana mewujudkannya. |
||
{{stub}} |
{{stub}} |
||
Baris 29: | Baris 29: | ||
[[ko:전통]] |
[[ko:전통]] |
||
[[hr:Tradicija]] |
[[hr:Tradicija]] |
||
[[id:Tradisi]] |
|||
[[ia:Tradition]] |
[[ia:Tradition]] |
||
[[it:Tradizione]] |
[[it:Tradizione]] |
Revisi per 7 Mei 2011 16.02
Tradisionalisme berasal dari kata Latin, tradere yang artinya menyerahkan, memberikan, meninggalkan. Dari kata ini terbentuk kata benda traditio yang berarti penyerahan, pemberian, peninggalan, warisan tradisi. Kata traditio inilah yang menjadi asal istilah tradisionalisme.
Tradisionalisme adalah ajaran yang mementingkan tradisi yang diterima dari generasi-generasi sebelumnya sebagai pegangan hidup. Tradisi dapat berasal dari praktek hidup yang sudah berjalan lama, ini disebut tradisi kultural. Dapat pula berasal dari keyakinan keagamaan yang berpangkal pada wahyu, ini disebut tradisi keagamaan.
Sebagai aliran etis, tradisionalisme dapat berpegang pada tradisi budaya atau kultural yang ada dalam masyarakat sebagai warisan nenek moyang, atau pada tradisi keagamaan yang bersumber pada wahyu keagamaan. Tradisi etis itu tampak juga dalam bahasa, seperti petuah, nasihat, pepatah, norma dan prinsip, dalam perilaku, seperti cara hidup, bergaul, bekerja, dan berbuat, serta dalam pandangan dan sikap hidup secara keseluruhan. Bentuk bahasa, perilaku, pandangan, dan sikap hidup merupakan tempat menyimpan nilai-nilai etis, wahana pengungkapan, dan sarana mewujudkannya.