Asy-Syafi'i: Perbedaan antara revisi
Tampilan
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 1: | Baris 1: | ||
Imam Syafi'i (lengkapnya: Muhammad bin Idris bin al-`Abbas, al-Imam asy-Syafi'i, Abu `Abdillah asy-Syafi`i al-Hijazi al-Qurasyi al-Hasyimi al-Muththalibi(Gaza, [[Palestina]], 150H - 204H/[[819]]M) adalah seorang mufti besar Islam dan juga pendiri [[mazhab Syafi'i]]. Imam Syafi'i juga tergolong saudara dari Rasulullah, yaitu keturunan dari al-Muththalib, saudara dari Hasyim, yang merupakan kakek Rasulullah. |
Imam Syafi'i (lengkapnya: Muhammad bin Idris bin al-`Abbas, al-Imam asy-Syafi'i, Abu `Abdillah asy-Syafi`i al-Hijazi al-Qurasyi al-Hasyimi al-Muththalibi(Gaza, [[Palestina]], 150H - 204H / [[819]]M) adalah seorang mufti besar Islam dan juga pendiri [[mazhab Syafi'i]]. Imam Syafi'i juga tergolong saudara dari Rasulullah, yaitu keturunan dari al-Muththalib, saudara dari Hasyim, yang merupakan kakek Rasulullah. |
||
Saat usia 20 tahun, Imam Syafi'i pergi ke [[Madinah]] untuk berguru kepada ulama besar saat itu, [[Malik ibn Anas|Imam Malik]]. Dua tahun kemudian, ia juga pergi ke [[Irak]], untuk berguru pada murid-murid [[Abu Hanifah|Imam Hanafi]] di sana. |
Saat usia 20 tahun, Imam Syafi'i pergi ke [[Madinah]] untuk berguru kepada ulama besar saat itu, [[Malik ibn Anas|Imam Malik]]. Dua tahun kemudian, ia juga pergi ke [[Irak]], untuk berguru pada murid-murid [[Abu Hanifah|Imam Hanafi]] di sana. |
Revisi per 9 November 2006 04.17
Imam Syafi'i (lengkapnya: Muhammad bin Idris bin al-`Abbas, al-Imam asy-Syafi'i, Abu `Abdillah asy-Syafi`i al-Hijazi al-Qurasyi al-Hasyimi al-Muththalibi(Gaza, Palestina, 150H - 204H / 819M) adalah seorang mufti besar Islam dan juga pendiri mazhab Syafi'i. Imam Syafi'i juga tergolong saudara dari Rasulullah, yaitu keturunan dari al-Muththalib, saudara dari Hasyim, yang merupakan kakek Rasulullah.
Saat usia 20 tahun, Imam Syafi'i pergi ke Madinah untuk berguru kepada ulama besar saat itu, Imam Malik. Dua tahun kemudian, ia juga pergi ke Irak, untuk berguru pada murid-murid Imam Hanafi di sana.