Lompat ke isi

Bilis: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Relly Komaruzaman (bicara | kontrib)
k menambah Kategori:Ikan (HotCat)
Ben haryoyuda (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1: Baris 1:
{{Taxobox
{{rapikan}}
| regnum = [[Animal]]ia
| phylum = [[Chordate|Chordata]]
| regnum = [[Animal]]ia
| phylum = [[Chordate|Chordata]]
| classis = [[Ikan bersirip kipas|Actinopterygii ]]
| ordo = [[Cypriniformes]]
| subordo = [[Cryptodira]]
| familia = [[ Cyprinoidea ]]
| genus = ''''' Mystacoleucus'''''
| binomial = '' Mystacoleucus padangensis''
| binomial_authority = Bleeker, 1852
}}


Bilih (Mystacoleuseus Padangensis) adalah nama ikan yang hidup endemik di danau Singkarak Sumatera Barat. Berukuran dari 4 hingga 6 centimeter dan memiliki bentuk badan yang pipih dan lonjong. Tidak begitu jelas mengapa dinamakan bilih, karena menurut bahasa Minangkabau sendiri bilih sendiri berarti iblis atau setan.
[[Berkas:Ikan Bilih.jpg]]


Bilih (Mystacoleuseus Padangensis) adalah nama ikan yang hidup di danau Singkarak (Sumatera Barat), ukurannya sedikit lebih besar dari ikan teri hanya saja memiliki bentuk badan yang pipih dan lonjong. Sebenarnya masih ada dua spesies bilih yang lain, yakni yang berada di daerah Danau Maninjau (Sumatera Barat) dan sekitar Sungai Amazon (Brazil). Tidak begitu jelas mengapa dinamakan bilih, karena menurut bahasa Minangkabau sendiri bilih sendiri berarti iblis atau setan. Ikan bilih ini tidak dapat hidup selain di danau Singkarak yang merupakan habitatnya, kalaupun keberadaannya ditemukan di sungai-sungai kecil sekitarnya itu merupakan terusan dari danau. Bahkan pernah suatu kali ilmuwan Amerika berkunjung dan membawa bibit bilih ini ke negaranya untuk dikembangkan, namun hasilnya nihil, meski menggunakan teknologi dan peralatan canggih jenis apapun ikan bilih tetap tak bisa hidup. Hal ini dikarenakan oleh adaptasi ikan yang luar biasa terhadap susunan kimia air Danau Singkarak yang unik.
Ikan bilih ini tidak dapat hidup selain di danau Singkarak yang merupakan habitatnya, kalaupun keberadaannya ditemukan di sungai-sungai kecil sekitarnya itu merupakan terusan dari danau. Bahkan pernah suatu kali ilmuwan Amerika berkunjung dan membawa bibit bilih ini ke negaranya untuk dikembangkan, namun hasilnya nihil, meski menggunakan teknologi dan peralatan canggih jenis apapun ikan bilih tetap tak bisa hidup. Hal ini dikarenakan oleh adaptasi ikan yang luar biasa terhadap susunan kimia air Danau Singkarak yang unik.


Saat ini, ikan bilih sudah mulai menyusut jumlahnya akibat endemiknya spesies ini dan kurangnya perhatian dari para penduduk di sekitar danau dan pemerintah wilayah Sumatera barat umumnya. Dan bila hal ini terus dibiarkan, dikhawatirkan dalam waktu sepuluh tahun lagi bilih akan punah dari bumi.
Saat ini, ikan bilih sudah mulai menyusut jumlahnya akibat endemiknya spesies ini dan kurangnya perhatian dari para penduduk di sekitar danau dan pemerintah. Dan bila hal ini terus dibiarkan, dikhawatirkan dalam waktu sepuluh tahun lagi bilih akan punah.

Sejak tahun 2003, ikan bilih mulai dicoba untuk diperkenalkan untuk dibudidayakan di danau di luar danau singkarak. Melalui penelitian IPB dihasilkan bahwa ikan bilih dengan penanganan tertentu dapat diperkenalkan ke habitat danau lain. Hingga saat ini danau lain sebagai tempat budidaya baru ikan bilah adalah danau Toba di Sumatera Utara.


[[Kategori:Hewan]]
[[Kategori:Hewan]]

Revisi per 20 Mei 2011 13.00

Bilis
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Filum:
Kelas:
Ordo:
Subordo:
Famili:
[[ Cyprinoidea ]]
Genus:
Mystacoleucus
Nama binomial
Mystacoleucus padangensis
Bleeker, 1852

Bilih (Mystacoleuseus Padangensis) adalah nama ikan yang hidup endemik di danau Singkarak Sumatera Barat. Berukuran dari 4 hingga 6 centimeter dan memiliki bentuk badan yang pipih dan lonjong. Tidak begitu jelas mengapa dinamakan bilih, karena menurut bahasa Minangkabau sendiri bilih sendiri berarti iblis atau setan.

Ikan bilih ini tidak dapat hidup selain di danau Singkarak yang merupakan habitatnya, kalaupun keberadaannya ditemukan di sungai-sungai kecil sekitarnya itu merupakan terusan dari danau. Bahkan pernah suatu kali ilmuwan Amerika berkunjung dan membawa bibit bilih ini ke negaranya untuk dikembangkan, namun hasilnya nihil, meski menggunakan teknologi dan peralatan canggih jenis apapun ikan bilih tetap tak bisa hidup. Hal ini dikarenakan oleh adaptasi ikan yang luar biasa terhadap susunan kimia air Danau Singkarak yang unik.

Saat ini, ikan bilih sudah mulai menyusut jumlahnya akibat endemiknya spesies ini dan kurangnya perhatian dari para penduduk di sekitar danau dan pemerintah. Dan bila hal ini terus dibiarkan, dikhawatirkan dalam waktu sepuluh tahun lagi bilih akan punah.

Sejak tahun 2003, ikan bilih mulai dicoba untuk diperkenalkan untuk dibudidayakan di danau di luar danau singkarak. Melalui penelitian IPB dihasilkan bahwa ikan bilih dengan penanganan tertentu dapat diperkenalkan ke habitat danau lain. Hingga saat ini danau lain sebagai tempat budidaya baru ikan bilah adalah danau Toba di Sumatera Utara.