Lompat ke isi

Pemusatan kepemilikan media: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Prasidya Puspa (bicara | kontrib)
Prasidya Puspa (bicara | kontrib)
Baris 40: Baris 40:
[[Kategori:Teknologi| ]]
[[Kategori:Teknologi| ]]


[[en:Media convergence]]
[[de:Medienkonzentration]]
[[fr:Convergence des médias]]
[[en:Concentration of media ownership]]
[[fr:Concentration des médias]]
[[he:ריכוזיות תקשורתית]]

Revisi per 5 Juni 2011 11.33

Berkas:IPad eBook reader.jpg
Konvergensi media konvensional menjadi digital

Konvergensi media adalah penggabungan atau pengintegrasian media-media yang ada untuk digunakan dan diarahkan kedalam satu titik tujuan.[1] Konvergensi media biasanya merujuk pada perkembangan teknologi komunikasi digital yang dimungkinkan dengan adanya konvergensi jaringan.

Konvergensi jaringan adalah koeksistensi efisien telepon, video dan komunikasi data dalam satu jaringan.[2] Penggunaan beberapa mode komunikasi dalam jaringan tunggal menawarkan kenyamanan dan fleksibilitas bukan tidak mungkin dengan prasarana yang terpisah.[2][1]

Perkembangan Konvergensi Media

Gerakan konvergensi media tumbuh secara khusus dari munculnya Internet dan digitalisasi informasi.[3] Konvergensi media ini menyatukan 3C yaitu computing (memasukkan data melalui komputer), communication (komunikasi), dan content (materi isi/ konten).[3] Teori konvergensi media diteliti oleh Henry Jenkins pada tahun 2006, dimana Jenkins menyatakan bahwa konvergensi media merupakan proses yang terjadi sesuai dengan perkembangan budaya masyarakat.[3]

Pendorong Konvergensi Media

  • Perubahan perilaku konsumen:
    • Pada tahun 2009 sebuah penerbitan surat kabar media di Amerika SerikatThe Boston Globe menunggu nasib untuk ditutup atau diteruskan oleh investor baru.[4] Performa koran yang sudah berusia 137 tahun itu terus merosot karena perubahan perilaku konsumen membaca berita.[4] Oplah menurun 14 persen dalam enam bulan ditahun 2009.[4]
    • Tahun 2009 di Amerika Serikat merosotnya sirkulasi dan pendapatan dari iklan juga memaksa surat kabar Tribune Co. memutuskan hubungan kerja 61 orang dari 205 tim berita The Baltimore Sun.[4] Sepekan sebelumnya, Chicago Tribune juga merumahkan 53 karyawan ruang redaksi.[4]
  • Harga bahan baku koran semakin mahal.[4]

Fenomena Yang Terjadi Akibat Konvergensi Media

Munculnya fenomena konvergensi media ini, memaksa media konvensional melebarkan sayap dan masuk kedalam jaringan internet untuk dapat mempertahankan atau memperluas bisnisnya.[1] Jurnalisme konvergensi melibatkan kerjasama antara jurnalis media cetak, media siar, dan media Web (daring) untuk menghasilkan berita terbaik yang dimungkinkan, dengan menggunakan berbagai sistem penyampaian.[1] Hal ini menyebabkan berkembangnya media konvensional menjadi digital.[1]

Di dunia, contoh bentuk diversifikasi media dari bentuk konvensionalnya menjadi bentuk digitalnya terdapat pada contoh berikut:

| align="center" style="background:#E0FFFF;"|Media Konvensional | align="center" style="background:#E0FFFF;"|Media Baru |- | align="left"|Liputan 6 (Program acara berita di televisi)||Situs Liputan 6 (www.liputan6.com) |- | TIME Magazine (Majalah berita Amerika Serikat)||Situs Majalah TIME (www.time.com/time) |- | Trax FM (Radio swasta di Indonesia) ||Radio online Trax FM (www.traxonsky.com) |- | |}

  1. ^ a b c d e Kombinasi: Konvergensi Media Diakses 3 Juni 2011
  2. ^ a b Konvergensi Jaringan
  3. ^ a b c (Inggris)Jenkins, Henry. Convergence Culture: Where Old Media and New Media Collide. NYU Press, New York. 2006.
  4. ^ a b c d e f Media cetak wajib konvergensi ke internet