Lompat ke isi

Anak-anak hijau dari Woolpit: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Alagos (bicara | kontrib)
Baris 11: Baris 11:
==Cerita==
==Cerita==
Suatu hari pada saat panen, menurut William dari Newburgh yang hidup selama pemerintahan Raja Stephen (1135-1154), para penduduk desa Woolpit menemukan dua anak yang merupakan kakak beradi, di samping sebuah lubang serigala yang memberikan julukan pada desa tersebut. Kulit dua anak tersebut hijau dan mereka berbicara bahasa yang tidak dikenal dengan pakaian mereka yang sangat asing. Ralph melaporkan bahwa anak-anak tersebut dibawa ke rumah Richard de Calne. Ralph dan William setuju bahwa kakak beradik itu menolak semua makanan yang diberikan kepada mereka oleh orang-orang desa selama beberapa hari sampai mereka menemukan beberapa kacang hijau yang kemudian dikonsumsi dengan baik yang membuat mereka bersemangat Anak-anak itu lantas secara bertahap menyesuaikan diri dengan makanan normal dan dalam waktu yang tidak lama mereka lantas kehilangan warna hijau di tubuh mereka. Salah satu anak yang lebih muda dari pasangan saudara itu kemudian menjadi sakit dan akhirnya meninggal tidak lama setelah mereka berdua di baptis.
Suatu hari pada saat panen, menurut William dari Newburgh yang hidup selama pemerintahan Raja Stephen (1135-1154), para penduduk desa Woolpit menemukan dua anak yang merupakan kakak beradi, di samping sebuah lubang serigala yang memberikan julukan pada desa tersebut. Kulit dua anak tersebut hijau dan mereka berbicara bahasa yang tidak dikenal dengan pakaian mereka yang sangat asing. Ralph melaporkan bahwa anak-anak tersebut dibawa ke rumah Richard de Calne. Ralph dan William setuju bahwa kakak beradik itu menolak semua makanan yang diberikan kepada mereka oleh orang-orang desa selama beberapa hari sampai mereka menemukan beberapa kacang hijau yang kemudian dikonsumsi dengan baik yang membuat mereka bersemangat Anak-anak itu lantas secara bertahap menyesuaikan diri dengan makanan normal dan dalam waktu yang tidak lama mereka lantas kehilangan warna hijau di tubuh mereka. Salah satu anak yang lebih muda dari pasangan saudara itu kemudian menjadi sakit dan akhirnya meninggal tidak lama setelah mereka berdua di baptis.

Setelah satu anak tersisa berhasil mempelajari bahasa Inggris -Ralph mengatakan bahwa hanya anak perempuan dari pasangan saudara itu yang masih hidup- menjelaskan bahwa mereka berasal dari sebuah daerah di mana matahari tidak pernah bersinar, dan cahaya seperti senja. William mengatakan anak-anak menyebut daerah mereka sebagai Taman St. Martin; Ralph menambahkan bahwa segala sesuatu yang ada disana umumnya berwarna hijau. Menurut William anak-anak tidak mampu menjelaskan kedatangan mereka di Woolpit, mereka telah menggembalakan ternak ayah mereka ketika mereka mendengar sebuah suara keras (menurut William, the bells of Bury St Edmunds) dan kemudian mereka tiba-tiba menemukan diri mereka sendiri dalam sebuah lubang serigala di mana mereka ditemukan. Ralph mengatakan bahwa mereka secara tiba-tiba menghilang ketika mereka mengikuti sapi menuju sebuah gua, dan setelah dibimbing oleh sebuah suara lonceng misterius mereka akhirnya muncul ke dalam tanah kami.


== Peninggalan ==
== Peninggalan ==

Revisi per 27 Juni 2011 13.36

Papan tanda desa yang menggambarkan dua anak-anak berkulit hijau, dipancangkan tahun 1977.

Anak-anak berkulit hijau dikisahkan muncul di Woolpit di Suffolk, Inggris, sekitar abad ke-12, kemungkinan selama masa pemerintahan Raja Stephen. Anak-anak tersebut, laki-laki dan perempuan, secara umum berpenampilan biasa kecuali kulitnya yang berwarna hijau. Mereka berbicara dalam bahasa yang tidak diketahui, dan hanya mau memakan kacang hijau. Akhirnya mereka belajar makan makanan lainnya dan warna hijau kulit mereka memudar, namun si anak lelaki menjadi sakit-sakitan dan meninggal tak lama setelah mereka dibaptis. Anak yang perempuan memulai hidup barunya, tetapi ia dianggap "agak bebas dan serampangan dalam bertingkah."[1] Setelah ia belajar berbahasa Inggris, si anak perempuan menjelaskan bahwa ia dan saudaranya berasal dari Negeri St Martin, dunia bawah tanah yang penghuninya berwarna hijau.

Catatan agak kontemporer hanya terkandung dalam Chronicum Anglicanum karya Ralph dari Coggeshall dan Historia rerum Anglicarum karya William dari Newburgh, masing-masing ditulis sekitar tahun 1189 dan 1220. Setelah itu dan penemuan kisah itu kembali pada pertengahan abad ke-19, anak-anak berkulit hijau tampaknya hanya muncul dalam karya Uskup Francis Godwin, The Man in the Moone, yang menceritakan catatan William dari Newburgh.[2]

Dua pendekatan telah mendominasi penjelasan tentang kisah anak-anak hijau: bahwa itu adalah cerita rakyat yang menggambarkan perjumpaan imajiner dengan penghuni dari dunia lain, kemungkinan dari bawah tanah atau bahkan kehidupan dari luar angkasa, atau itu merupakan kisah peristiwa sejarah yang diputarbalikkan. Kisah itu diakui sebagai kisah fantasi ideal oleh penyair anarkis dan kritikus Herbert Read dalam English Prose Style karyanya, diterbitkan tahun 1931. Kisah itu memberi inspirasi dalam satu-satunya novel karyanya, The Green Child, ditulis tahun 1934.

Sumber

Desa Woolpit merupakan sebuah daerah di Suffolk, East Anglia, sekitar 7 mil (11 km) timur kota Bury St Edmunds. Selama Abad Pertengahan desa itu menjadi terkenal berkat Biara Bury St Edmunds, dan merupakan salah satu bagian daerah paling padat penduduknya di pedesaan Inggris. Dua penulis, Ralph dari Coggeshall (meninggal 1226) dan William dari Newburgh (skitar 1136-1198), melaporkan kedatangan tiba-tiba dua dua anak hijau selama satu musim panas di abad ke-12 di desa tersebut. Ralph merupakan seorang biarawan dari Cistercian di Coggeshall, sekitar 26 mil (42 km) selatan dari Woolpit. William juga merupakan seorang kanon di Newburgh Agustinian, di bagian utara di Yorkshire. William menyatakan bahwa akun yang diberikan dalam bukunya Historia Rerum Anglicarum (1189) adalah berdasarkan "laporan dari sejumlah sumber yang dapat dipercaya"; akun Ralph di Anglicanum Chronicum, ditulis beberapa waktu selama tahun 1220-an ini, dan menggabungkan informasi dari Sir Richard de Calne dari Wykes, yang kabarnya memberikan perlindungan anak hijau di manor-nya, 6 mil (9,7 km) di utara Woolpit. Penjelasan yang diberikan oleh dua penulis ini berbeda dalam beberapa rincian.

Cerita

Suatu hari pada saat panen, menurut William dari Newburgh yang hidup selama pemerintahan Raja Stephen (1135-1154), para penduduk desa Woolpit menemukan dua anak yang merupakan kakak beradi, di samping sebuah lubang serigala yang memberikan julukan pada desa tersebut. Kulit dua anak tersebut hijau dan mereka berbicara bahasa yang tidak dikenal dengan pakaian mereka yang sangat asing. Ralph melaporkan bahwa anak-anak tersebut dibawa ke rumah Richard de Calne. Ralph dan William setuju bahwa kakak beradik itu menolak semua makanan yang diberikan kepada mereka oleh orang-orang desa selama beberapa hari sampai mereka menemukan beberapa kacang hijau yang kemudian dikonsumsi dengan baik yang membuat mereka bersemangat Anak-anak itu lantas secara bertahap menyesuaikan diri dengan makanan normal dan dalam waktu yang tidak lama mereka lantas kehilangan warna hijau di tubuh mereka. Salah satu anak yang lebih muda dari pasangan saudara itu kemudian menjadi sakit dan akhirnya meninggal tidak lama setelah mereka berdua di baptis.

Setelah satu anak tersisa berhasil mempelajari bahasa Inggris -Ralph mengatakan bahwa hanya anak perempuan dari pasangan saudara itu yang masih hidup- menjelaskan bahwa mereka berasal dari sebuah daerah di mana matahari tidak pernah bersinar, dan cahaya seperti senja. William mengatakan anak-anak menyebut daerah mereka sebagai Taman St. Martin; Ralph menambahkan bahwa segala sesuatu yang ada disana umumnya berwarna hijau. Menurut William anak-anak tidak mampu menjelaskan kedatangan mereka di Woolpit, mereka telah menggembalakan ternak ayah mereka ketika mereka mendengar sebuah suara keras (menurut William, the bells of Bury St Edmunds) dan kemudian mereka tiba-tiba menemukan diri mereka sendiri dalam sebuah lubang serigala di mana mereka ditemukan. Ralph mengatakan bahwa mereka secara tiba-tiba menghilang ketika mereka mengikuti sapi menuju sebuah gua, dan setelah dibimbing oleh sebuah suara lonceng misterius mereka akhirnya muncul ke dalam tanah kami.

Peninggalan

Penyair anarkis dan kritikus Inggris Herbert Read menggambarkan cerita anak-anak hijau dalam karyanya English Prose Style, yang diterbitkan pada tahun 1931, sebagai "norma yang harus diikuti oleh semua jenis fantasi".[3] Cerita anak hijau juga merupakan insprasi bagi novelnya, The Green Child, yang ditulis pada tahun 1934.[4] Kevin Crossley-Holland pada tahun 1994 juga menulis adaptasi cerita anak hijau dari sudut pandang si anak perempuan hijau.[5]

Penulis John Macklin menyertakan sebuah kisah dalam bukunya yang terbit tahun 1965, berjudul Strange Destinies, mengenai dua anak hijau yang tiba di desa Spanyol bernama Banjos pada tahun 1887.[5] Banyak rincian cerita tersebut yang mirip dengan cerita anak-anak hijau Woolpit, misalnya nama Ricardo de Calno, walikota Banjos yang berteman dengan dua anak itu. Namanya mirio dengan Richard de Calne.[6] Dengan demikian nampaknya cerita Macklin adalah cerita ciptaan yang terilhami oleh caerita anak-anak hijau dari Woolpit,[5] khususnya karena tidak ada catatan mengenai desa di Spanyol yang bernama Banjos.[6]

Pada tahun 2002 penyair Inggris Glyn Maxwell menulis sebuah sandiwara sajka yang didasarkan pada cerita anak-anak hijau. Sandiwara itu berjudul Wolfpit (nama awal untuk Woolpit[7]) dan sekali dipentaskan di New York City. Dalam versi Maxwell, si anak perempuan hijau menjadi pelayan tuan tanah, sampai seorang asing bernama Juxon membelinya dan membebaskannya, lalu membawanya ke suatu tempat yang tidak diketahui.[8]

Catatan kaki

  1. ^ Simpson, Jacqueline; Roud, Steve (2000), "Green Children", A Dictionary of English Folklore (edisi ke-online), Oxford University Press, diakses tanggal 5-4-2009 
  2. ^ Lawton, H. W. (January 1931), "Bishop Godwin's Man in the Moone", The Review of English Studies, 7 (25): 23–55 
  3. ^ Harder, Worth T. (1973), "Crystal Source: Herbert Read's The Green Child", The Sewanee Review, 81 (4): 714–738 
  4. ^ "The Green Child by Herbert Read", Leeds University Library http://www.leeds.ac.uk/library/spcoll/virtualtour/herbert.htm, diakses tanggal 22 February 2011  Tidak memiliki atau tanpa |title= (bantuan)
  5. ^ a b c Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama ClarkPP209-229
  6. ^ a b Fanthorpe & Fanthorpe 2010, hlm. 311
  7. ^ Harvey, Nigel (1943), "Some Suffolk Superstitions", Folklore, 54 (4): 390–91 
  8. ^ Smith, Dinitia (18 March 2002), "Foundlings Wrapped in a Green Mystery", The New York Times, diakses tanggal 3 March 2011 

Pranala luar