Persiter Ternate: Perbedaan antara revisi
k ←Suntingan 182.0.69.179 (bicara) dikembalikan ke versi terakhir oleh TjBot |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 6: | Baris 6: | ||
image = [[Berkas:logo_persiter.gif|100px|Logo Persiter]] | |
image = [[Berkas:logo_persiter.gif|100px|Logo Persiter]] | |
||
fullname = Persatuan Sepak Bola Indonesia Ternate | |
fullname = Persatuan Sepak Bola Indonesia Ternate | |
||
nickname = ''Laskar Kieraha'' | |
nickname = ''Ikan Pari'' <br/> ''Laskar Kieraha'' | |
||
founded = [[1958]] | |
founded = [[1958]] | |
||
alamat = Dinas Pemuda Olah raga / Stadion Gelora kieraha | |
alamat = Dinas Pemuda Olah raga / Stadion Gelora kieraha | |
Revisi per 29 Juni 2011 08.10
artikel ini perlu dirapikan agar memenuhi standar Wikipedia. |
Nama lengkap | Persatuan Sepak Bola Indonesia Ternate | ||
---|---|---|---|
Julukan | Ikan Pari Laskar Kieraha | ||
Berdiri | 1958 | ||
Stadion | Stadion Gelora Kie Raha (Kapasitas: 15.000) | ||
Ketua Umum | Drs. Hi. Syamsir Andili | ||
Sekretaris | Mr.Asgar Saleh,SE | ||
Manajer | Iqbal Ruray | ||
Pelatih | (kosong) | ||
Asisten Pelatih | Jafar Soleman / Hans | ||
Liga | Divisi Utama | ||
|
Persiter (singkatan dari Persatuan Sepak Bola Indonesia Ternate) adalah klub sepak bola Indonesia yang berasal dari Ternate, Maluku Utara. Klub ini didirikan tahun 1958 dan secara resmi menjadi anggota PSSI pada tahun 1961. Saat ini, Persiter diketuai oleh Drs. Hi. Syamsir Andili bersama Sekretaris Umum M Asgar Saleh yang akrab disapa Gaco yang juga merupakan Walikota Ternate. Stadion yang menjadi basis Persiter Ternate adalah Stadion Gelora Kie Raha yang menjadi kebanggaan warga masyarakat Kota Ternate yang berkapasitas 15.000 orang. Setelah penantian selama 10 tahun di Divisi 1, akhirnya tim Persiter bisa lolos ke divisi utama setelah keluar sebagai juara 3 dalam partai 8 besar divisi 1 di tahun 2005 lalu.[1]
Dengan dimotori mantan tandem Kurniawan Dwi Yulianto di PSPS pekanbaru, Rachmat M Rivai yang juga mantan skuad tim Baretta angkatan setelah Kurniawan, ditambah dengna sejumlah pemain binaan klub-klub lokal Ternate, bisa mengantarkan Persiter Ternate promosi ke Divisi Utama pada tahun 2006. Selain itu, tim ini juga dikenal sebagai tim yang "Jago Kandang", terbukti sepanjang bertanding di Gelora Kieraha, tim berkostum kuning-hijau ini hanya 2 kali mengalami kekalahan di kandang sendiri di divisi 1.
Pada Liga Indonesia XII Persiter berhasil masuk ke Divisi I Liga Indonesia dengan status Tim Promosi. Hingga Putaran II berakhir Persiter berhasil menduduki Posisi ke 9 dengan Poin 32 dan memempatkan Rahmat M Rivai yang akrab disapa Poci sebagai Runner Up Top scorer Liga Indonsia 2005-2006, serta berhasil menyumbangkan seorang pemain Muda yang bertalenta tinggi untuk berlatih bersama Tim Nasional U-23 di Belanda, yaitu Fandy Muchtar yang juga eks pilar PSSI Pelajar era tahun 2000 yang telah membuat harum nama Persiter di kancah persepak bolaan Nasional.
Pada Liga Indonesia 2007, Persiter Ternate dibawah godokan pelatih asal Brasil, Jeksen Tiago dan manajer Iqbal Ruray membuat Persiter manjadi tim wilayah timur yang disegani, hingga putaran pertama wilayah timur menempati posisi runner up. Tim berkostum kuning dengan julukan Laskar Kieraha menjadi kuda hitam yang tidak pernah terkalahkan dikandang bahkan beberapa kali menang dan menahan seri saat bermain dikandang lawan.Publik Ternate yang "gila bola" bukan hanya memadati stadion saat pertanding tetapi selalu setia hadir distadion gelora Kieraha saat Jeksen F Tiago bersama Asisten Jafar dan Soleman melatih Tim kebanggaannya PERSITER Ternate.Perpaduan gaya pemain asal daerah Ternate dengan beberapa pemain asing seperti Julios Zesar da Costa, Wilson dkk, membuat sepak bola Ternate menemukan kembali permainan khas Ternate Samba.Antusias pecinta persiter 2007 pada setiap pertandingan membuat Panpel Ligina Ternate yang dinahkodai oleh Kadispora Idrus Assagaf cs harus bekerja keras dengan kepadatan penonton bukan hanya dalam stadion GKR malah di seputaran bangunan yang berdekatan dengan stadion GKR mensuport Rahmat "poci" Rivai cs berlaga. Memasuki putaran kedua, manajemen Persiter melepaskan tiga pemain asing,Yosep Amoah (liberia), Reginaldo (Brasil) dan Fabricio Bastos (Brasil). Dan untuk menggantikan tiga pemain asing, pihak manajemen terdiri dari Drs.Ikbal Ruray (Manager), Ir.Saiful Latif (Ass.Manager) dan Sekretaris tim Yunus Yau,SH serta juru bicara Maurice Tuguis berangkat ke Brasil mencari pemain pengganti.
References
- ^ "Profil Tim". (Indonesia)