Senjata kimia: Perbedaan antara revisi

← Revisi sebelumnya Revisi selanjutnya →

Konten dihapus Konten ditambahkan

Sebaris

Revisi per 5 Juli 2011 01.18

Senjata kimia adalah senjata yang memanfaatkan sifat racun senyawa kimia untuk membunuh, melukai, atau melumpuhkan musuh. Penggunaan senjata kimia berbeda dengan senjata konvensional dan senjata nuklir karena efek merusak senjata kimia terutama bukan disebabkan daya ledaknya. Penggunaan organisme hidup (seperti antraks) juga bukan dianggap senjata kimia, melainkan senjata biologis. Menurut Konvensi Senjata Kimia (Chemical Weapons Convention), yang dianggap sebagai senjata kimia adalah penggunaan produk toksik yang dihasilkan oleh organisme hidup (misalnya botulinum, risin, atau saksitoksin). Menurut konvensi ini pula, segala zat kimia beracun, tanpa memedulikan asalnya, dianggap sebagai senjata kimia, kecuali jika digunakan untuk tujuan yang tidak dilarang (suatu definisi hukum yang penting, yang dikenal sebagai Kriteria Penggunaan Umum, General Purpose Criteron).

Bacaan lanjutan

CBWInfo.com (2001). A Brief History of Chemical and Biological Weapons: Ancient Times to the 19th Century. Retrieved Nov. 24, 2004.
Chomsky, Noam (Mar. 4, 2001). Prospects for Peace in the Middle East, page 2. Lecture.
Cordette, Jessica, MPH(c) (2003). Chemical Weapons of Mass Destruction. Retrieved Nov. 29, 2004.
Croddy, Eric (2001). Chemical and Biological Warfare. Copernicus. ISBN 0-387-95076-1.
E-Medicine. (Jun. 30, 2004). eMedicine Health – Types of Chemical Weapon Agents. Retrieved Oct. 23, 2004.
Heller, MAJ(P) Charles E., U.S. Army. (September 1984). Chemical Warfare in World War I: The American Experience, 1917 - 1918. Retrieved Nov. 24, 2004
Informationwar.org. (Mar. 9, 2003). State Terrorism: Documents. Retrieved Nov. 29, 2004.
Korn, Benyamin (Mar. 2003). Arab Chemical Warfare Against Jews – in 1944. The David S. Wyman Institute for Holocaust Studies.
Robertson, Nic (Aug. 19, 2002). Disturbing scenes of death show capability with chemical gas. CNN.
Robertson, Nic (Aug. 19, 2002). Tapes shed new light on bin Laden's network. CNN.
Smart, Jeffery K., M.A. (1997). History of Biological and Chemical Warfare. Retrieved Nov. 24, 2004.
Timmerman, Kenneth R. (November, 1991). Death Lobby: How the West Armed Iraq. Houghton Mifflin. ISBN 0-395-59305-0.
T Is for Terror (July 9, 2003). MSNBC News.
U.S. National Library of Medicine. (Sep. 30, 2004). Classes of Chemical Agents. Retrieved Nov. 6, 2004.
United States Senate, 103d Congress, 2d Session. (May 25, 1994). The Riegle Report. Retrieved Nov. 6, 2004.

Artikel bertopik militer ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

Templat:Link FA

@@ Baris 1: / Baris 1: @@
 [[Berkas:Norwegian soldiers w respirators and radio.jpg|thumb|Prajurit mengenakan [[masker gas]].]]
-'''Senjata kimia''' adalah adalah [[senjata]] yang memanfaatkan sifat [[racun]] [[senyawa kimia]] untuk membunuh, melukai, atau melumpuhkan musuh. Penggunaan senjata kimia berbeda dengan [[senjata konvensional]] dan [[senjata nuklir]] karena efek merusak senjata kimia terutama bukan disebabkan daya [[ledakan|ledaknya]]. Penggunaan [[organisme]] hidup (seperti [[antraks]]) juga bukan dianggap senjata kimia, melainkan [[senjata biologis]]. Menurut [[Konvensi Senjata Kimia]] (''Chemical Weapons Convention''), yang dianggap sebagai senjata kimia adalah penggunaan produk toksik yang dihasilkan oleh organisme hidup (misalnya [[botulinum]], [[risin]], atau [[saksitoksin]]). Menurut konvensi ini pula, segala zat kimia beracun, tanpa memedulikan asalnya, dianggap sebagai senjata kimia, kecuali jika digunakan untuk tujuan yang tidak dilarang (suatu definisi [[hukum]] yang penting, yang dikenal sebagai Kriteria Penggunaan Umum, ''General Purpose Criteron'').
+'''Senjata kimia''' adalah [[senjata]] yang memanfaatkan sifat [[racun]] [[senyawa kimia]] untuk membunuh, melukai, atau melumpuhkan musuh. Penggunaan senjata kimia berbeda dengan [[senjata konvensional]] dan [[senjata nuklir]] karena efek merusak senjata kimia terutama bukan disebabkan daya [[ledakan|ledaknya]]. Penggunaan [[organisme]] hidup (seperti [[antraks]]) juga bukan dianggap senjata kimia, melainkan [[senjata biologis]]. Menurut [[Konvensi Senjata Kimia]] (''Chemical Weapons Convention''), yang dianggap sebagai senjata kimia adalah penggunaan produk toksik yang dihasilkan oleh organisme hidup (misalnya [[botulinum]], [[risin]], atau [[saksitoksin]]). Menurut konvensi ini pula, segala zat kimia beracun, tanpa memedulikan asalnya, dianggap sebagai senjata kimia, kecuali jika digunakan untuk tujuan yang tidak dilarang (suatu definisi [[hukum]] yang penting, yang dikenal sebagai Kriteria Penggunaan Umum, ''General Purpose Criteron'').
 == Bacaan lanjutan ==