Lompat ke isi

Vinil: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
JAnDbot (bicara | kontrib)
EmausBot (bicara | kontrib)
k r2.6.4) (bot Mengubah: nl:Vinylgroep
Baris 31: Baris 31:
[[ja:ビニル基]]
[[ja:ビニル基]]
[[ko:바이닐]]
[[ko:바이닐]]
[[nl:Vinylverbinding]]
[[nl:Vinylgroep]]
[[no:Vinyl]]
[[no:Vinyl]]
[[pl:Grupa winylowa]]
[[pl:Grupa winylowa]]

Revisi per 8 Juli 2011 12.11

Struktur kimia gugus fungsional vinil.

Senyawa vinil adalah apapun senyawa organik yang terdiri dari sebuah gugus vinil (yang juga disebut etenil), −CH=CH2. Etenil merupakan turunan dari etena, CH2=CH2, dengan satu atom hidrogen digantikan dengan beberapa gugus yang lain.

Sebuah frase yang berhubungan dengan vinil adalah vinylidene yang merupakan residu dua-karbon berikatan-ganda dengan dua substituen, sebagai misal dalam 1,1-dikloroetena ("vinylidene klorida").

Gugus vinil membentuk bagian dari gugus alil dan terdapat pula di dalam semua akrilat. Sebagian besar alkena berisikan sekelompok vinil.

Gugus vinil bisa dipolimerisasi, membentuk sejumlah polimer vinil. Dalam polimer-polimer itu, ikatan ganda dari monomer vinil berubah menjadi ikatan tunggal dan berbagai monomer yang berbeda dihubungkan oleh ikatan tunggal. Hal ini merupakan salah satu contoh polimerisasi adisi. Tidak terdapat satupun gugus vinil dalam polimer yang dihasilkan. Penting pula untuk memastikan ketidakberadaan monomer vinil yang tak bereaksi dalam produk akhir saat monomer merupakan toksik atau mengurangi kinerja plastik.

Polimer

Etimologi

Etimologi dari vinil adalah kata vinum dari bahasa latin yang berarti "anggur", karena memiliki hubungan dengan alkohol (atau lebih tepatnya etil alkohol).