Lompat ke isi

Sidratul Muntaha: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
*drew (bicara | kontrib)
k format
Jagawana (bicara | kontrib)
k {{stub}}
Baris 5: Baris 5:
==Pranala luar==
==Pranala luar==
*{{id}} [http://media.isnet.org/isnet/Djamal/isra2.html Sidratul Muntaha dalam Isra dan Mi'raj]
*{{id}} [http://media.isnet.org/isnet/Djamal/isra2.html Sidratul Muntaha dalam Isra dan Mi'raj]
{{stub}}

Revisi per 21 November 2006 15.57

Sidratul Muntaha dapat diartikan sebagai suatu sidrah yang tak terlampaui secara harfiah. Amat jarang ditemukan keterangan mengenai hal ini di Al-Qur'an maupun Hadits. Ada yang menterjemahkan hal itu sebagai perlambang suatu tempat yang tidak bisa dilewati lebih jauh lagi oleh manusia.

Di Sidratul Muntaha ini nabi Muhammad SAW mendapatkan perintah sholat 5 waktu. Perintah melaksanakan sholat tersebut pada awalnya adalah 50 kali setiap harinya, akan tetapi dengan pertimbangan para nabi terdahulu dan permohonan muhammad SAW sendiri, serta kasih dan sayang Allah SWT, jumlahnya menjadi hanya 5 kali saja.

Pranala luar