Anak-anak hijau dari Woolpit: Perbedaan antara revisi
Baris 21: | Baris 21: | ||
===Penjelasan cerita rakyat=== |
===Penjelasan cerita rakyat=== |
||
Sejarawan semacam Charles Oman menyatakan bahwa satu unsur dalam cerita anak hijau, yakni jalan masuk menuju dunia yang berbeda melalui sebuah gua, nampak cukup populer. [[Gerald dari Wales]] mengisahkan cerita serupa mengenai seorang bocah lelaki yang kabur dari tuannya, dan "bertemu dua orang pigmi yang memandunya melalui jalan bawah tanah menuju tempat yang indah dengan padang dan sungai, namun tidak diterangi cahaya matahari".<ref name=Oman/> Namun sebagai dongeng, kisah semacam itu malah jarang; E. W. Baughman mendaftarnya sebagai satu-satunya contoh dalam kategori F103.1-nya mengenai dongeng Amerika Utara dan Inggris: "Para penghuni dunia bawah mengunjungi manusia, dan terus hidup bersama mereka".<ref>{{Harvnb|Baughman|1966|p=203}}</ref> Martin Walsh berpendapat bahwa rujukan pada Santo Martinus cukup signifikan, dan melihat bahwa kisah anak-anak hijau merupakan bukti bahwa perayaan [[Hari Santo Martinus|Martinmas]] berasal dari Inggris, yang darinya cerita anak membentuk "stratum terbawah".<ref>{{citation |last=Walsh |first=Martin W. |title=Medieval English Martinmesse: The Archaeology of a Forgotten Festival |journal=[[Folklore Society{{!}}Folklore]] |year=2000 |volume=111 |issue=2|pages=231–254|url=http://www.jstor.org/stable/1260605}}</ref> {{nowrap|E. S. Alderson}} mengemukakan adanya kaitan kisah itu dengan tradisi [[Mitologi Kelt|Kelt]] dalam edisi ''[[Notes and Queries]]'' tahun 1900: Roh "Hijau" itu tidak punya dosa dalam tradisi dan sastra Kelt ... Mungkin lebih dari sekedar kebetulan bahwa si gadis hijau menikahi seorang 'pria dari [Kings] Lynn.' Di sini [kata Kelt] asli adalah ''lein'', jahat, ''dengan kata lain.'' peri yang murni menikahi putra bumi yang berdosa."<ref>{{citation|last=Alderson|first=E.S.|date=24 February 1900|title=Green Fairies: Woolpit Green Children|journal=[[Notes and Queries]]|volume=5|page=155|accessdate=29 April 2011}}</ref> |
Sejarawan semacam Charles Oman menyatakan bahwa satu unsur dalam cerita anak hijau, yakni jalan masuk menuju dunia yang berbeda melalui sebuah gua, nampak cukup populer. [[Gerald dari Wales]] mengisahkan cerita serupa mengenai seorang bocah lelaki yang kabur dari tuannya, dan "bertemu dua orang pigmi yang memandunya melalui jalan bawah tanah menuju tempat yang indah dengan padang dan sungai, namun tidak diterangi cahaya matahari".<ref name=Oman/> Namun sebagai dongeng, kisah semacam itu malah jarang; E. W. Baughman mendaftarnya sebagai satu-satunya contoh dalam kategori F103.1-nya mengenai dongeng Amerika Utara dan Inggris: "Para penghuni dunia bawah mengunjungi manusia, dan terus hidup bersama mereka".<ref>{{Harvnb|Baughman|1966|p=203}}</ref> Martin Walsh berpendapat bahwa rujukan pada Santo Martinus cukup signifikan, dan melihat bahwa kisah anak-anak hijau merupakan bukti bahwa perayaan [[Hari Santo Martinus|Martinmas]] berasal dari Inggris, yang darinya cerita anak membentuk "stratum terbawah".<ref>{{citation |last=Walsh |first=Martin W. |title=Medieval English Martinmesse: The Archaeology of a Forgotten Festival |journal=[[Folklore Society{{!}}Folklore]] |year=2000 |volume=111 |issue=2|pages=231–254|url=http://www.jstor.org/stable/1260605}}</ref> {{nowrap|E. S. Alderson}} mengemukakan adanya kaitan kisah itu dengan tradisi [[Mitologi Kelt|Kelt]] dalam edisi ''[[Notes and Queries]]'' tahun 1900: Roh "Hijau" itu tidak punya dosa dalam tradisi dan sastra Kelt ... Mungkin lebih dari sekedar kebetulan bahwa si gadis hijau menikahi seorang 'pria dari [Kings] Lynn.' Di sini [kata Kelt] asli adalah ''lein'', jahat, ''dengan kata lain.'' peri yang murni menikahi putra bumi yang berdosa."<ref>{{citation|last=Alderson|first=E.S.|date=24 February 1900|title=Green Fairies: Woolpit Green Children|journal=[[Notes and Queries]]|volume=5|page=155|accessdate=29 April 2011}}</ref> |
||
[[Berkas:Babes in the Wood - 7 - illustrated by Randolph Caldecott - Project Gutenberg eText 19361.jpg|thumb|upright|Ilustrasi kisah Babes in the Wood oleh [[Randolph Caldecott]], 1879.]] |
|||
Dalam perkembangan modernnya, kisah anak-anak hijau dikaitkan dengan kisah [[Babes in the Wood]], yang ditinggalkan untuk mati oleh paman mereka yang jahat; dalam versi ini warna kulit mereka yang hijau diduga karena mereka keracunan arsenik. Mereka kabur dari hutan tempat mereka ditinggalkan, kemungkinan ke [[Hutan Thetford]], dan anak-anak itu terjatuh ke dalam lubang di Woolpit untuk kemudian ditemukan oleh warga desa. Dalam bukunya yang terbit tahun 1978, ''A Slice of Suffolk'', penulis dan penyanyi lokal Bob Roberts mengatakan "Aku diberi tahu bahwa masih ada orang-orang di Woolpit yang merupakan 'keturunan dari anak-anak hijau', tapi tak ada yang bilang siapa-siapa saja mereka!"<ref name=ClarkPP209-229/> |
|||
Pendapat lainnya mengatakan bahwa anak-anak hijau kemungkinan adalah [[Kehidupan ekstraterestrial|alien]], atau penghuni dunia bawah tanah. Pada tahun 1996 dalam artikel yang diterbitkan di majalah ''[[Analog Science Fiction and Fact|Analog]]'', astronom [[Duncan Lunan]] berhipotesis bahwa anak-anak hijau secara tidak sengaja dipindakan ke Woolpit dari planet asal mereka sebagai akibat dari kegagalan alat "pemancar materi" mereka.<ref>{{Harvnb|Haughton|2007|p=236}}</ref> Lunan berpendapat bahwa planet asal anak-anak hijau kemungkinan terperangkap dalam [[orbit sinkron]] di sekitar mataharinya, sehingga kehidupan hanya ada di daerah senja yang sempit di antara permukaan yang sangat panas dan sisi gelap yang membeku. Lunan menjelaskan warna kulit yang hijau merupakan efek samping yang muncul karena para penghuni planet mengonsumsi makanan alien yang telah termodifikasi secara genetik.<ref name=Lunan/> |
Pendapat lainnya mengatakan bahwa anak-anak hijau kemungkinan adalah [[Kehidupan ekstraterestrial|alien]], atau penghuni dunia bawah tanah. Pada tahun 1996 dalam artikel yang diterbitkan di majalah ''[[Analog Science Fiction and Fact|Analog]]'', astronom [[Duncan Lunan]] berhipotesis bahwa anak-anak hijau secara tidak sengaja dipindakan ke Woolpit dari planet asal mereka sebagai akibat dari kegagalan alat "pemancar materi" mereka.<ref>{{Harvnb|Haughton|2007|p=236}}</ref> Lunan berpendapat bahwa planet asal anak-anak hijau kemungkinan terperangkap dalam [[orbit sinkron]] di sekitar mataharinya, sehingga kehidupan hanya ada di daerah senja yang sempit di antara permukaan yang sangat panas dan sisi gelap yang membeku. Lunan menjelaskan warna kulit yang hijau merupakan efek samping yang muncul karena para penghuni planet mengonsumsi makanan alien yang telah termodifikasi secara genetik.<ref name=Lunan/> |
Revisi per 17 Juli 2011 11.49
Anak-anak berkulit hijau dikisahkan muncul di Woolpit di Suffolk, Inggris, sekitar abad ke-12, kemungkinan selama masa pemerintahan Raja Stephen. Anak-anak tersebut, laki-laki dan perempuan, secara umum berpenampilan biasa kecuali kulitnya yang berwarna hijau. Mereka berbicara dalam bahasa yang tidak diketahui, dan hanya mau memakan kacang hijau. Akhirnya mereka belajar makan makanan lainnya dan warna hijau kulit mereka memudar, namun si anak lelaki menjadi sakit-sakitan dan meninggal tak lama setelah mereka dibaptis. Anak yang perempuan memulai hidup barunya, tetapi ia dianggap "agak bebas dan serampangan dalam bertingkah."[1] Setelah ia belajar berbahasa Inggris, si anak perempuan menjelaskan bahwa ia dan saudaranya berasal dari Negeri St Martin, dunia bawah tanah yang penghuninya berwarna hijau.
Catatan agak kontemporer hanya terkandung dalam Chronicum Anglicanum karya Ralph dari Coggeshall dan Historia rerum Anglicarum karya William dari Newburgh, masing-masing ditulis sekitar tahun 1189 dan 1220. Setelah itu dan penemuan kisah itu kembali pada pertengahan abad ke-19, anak-anak berkulit hijau tampaknya hanya muncul dalam karya Uskup Francis Godwin, The Man in the Moone, yang menceritakan catatan William dari Newburgh.[2]
Dua pendekatan telah mendominasi penjelasan tentang kisah anak-anak hijau: bahwa itu adalah cerita rakyat yang menggambarkan perjumpaan imajiner dengan penghuni dari dunia lain, kemungkinan dari bawah tanah atau bahkan kehidupan dari luar angkasa, atau itu merupakan kisah peristiwa sejarah yang diputarbalikkan. Kisah itu diakui sebagai kisah fantasi ideal oleh penyair anarkis dan kritikus Herbert Read dalam English Prose Style karyanya, diterbitkan tahun 1931. Kisah itu memberi inspirasi dalam satu-satunya novel karyanya, The Green Child, ditulis tahun 1934.
Sumber
Desa Woolpit merupakan sebuah daerah di Suffolk, East Anglia, sekitar 7 mil (11 km) timur kota Bury St Edmunds. Selama Abad Pertengahan desa itu menjadi terkenal berkat Biara Bury St Edmunds, dan merupakan salah satu bagian daerah paling padat penduduknya di pedesaan Inggris. Dua penulis, Ralph dari Coggeshall (meninggal 1226) dan William dari Newburgh (skitar 1136-1198), melaporkan kedatangan tiba-tiba dua dua anak hijau selama satu musim panas di abad ke-12 di desa tersebut. Ralph merupakan seorang biarawan dari Cistercian di Coggeshall, sekitar 26 mil (42 km) selatan dari Woolpit. William juga merupakan seorang kanon di Newburgh Agustinian, di bagian utara di Yorkshire. William menyatakan bahwa akun yang diberikan dalam bukunya Historia Rerum Anglicarum (1189) adalah berdasarkan "laporan dari sejumlah sumber yang dapat dipercaya"; akun Ralph di Anglicanum Chronicum, ditulis beberapa waktu selama tahun 1220-an ini, dan menggabungkan informasi dari Sir Richard de Calne dari Wykes, yang kabarnya memberikan perlindungan anak hijau di manor-nya, 6 mil (9,7 km) di utara Woolpit. Penjelasan yang diberikan oleh dua penulis ini berbeda dalam beberapa rincian.
Cerita
Suatu hari pada saat panen, menurut William dari Newburgh yang hidup selama pemerintahan Raja Stephen (1135-1154), para penduduk desa Woolpit menemukan dua anak yang merupakan kakak beradik, di samping sebuah lubang serigala yang memberikan julukan pada desa tersebut. Kulit dua anak tersebut hijau dan mereka berbicara bahasa yang tidak dikenal dengan pakaian mereka yang sangat asing. Ralph melaporkan bahwa anak-anak tersebut dibawa ke rumah Richard de Calne. Ralph dan William setuju bahwa kakak beradik itu menolak semua makanan yang diberikan kepada mereka oleh orang-orang desa selama beberapa hari sampai mereka menemukan beberapa kacang hijau yang kemudian dikonsumsi dengan baik yang membuat mereka bersemangat. Anak-anak itu lantas secara bertahap menyesuaikan diri dengan makanan normal dan dalam waktu yang tidak lama mereka lantas kehilangan warna hijau di tubuh mereka. Salah satu anak yang lebih muda dari pasangan saudara itu kemudian menjadi sakit dan akhirnya meninggal tidak lama setelah mereka berdua dibaptis.
Setelah satu anak tersisa berhasil mempelajari bahasa Inggris (Ralph mengatakan bahwa hanya anak perempuan dari pasangan saudara itu yang masih hidup), ia menjelaskan bahwa mereka berasal dari sebuah daerah di mana Matahari tidak pernah bersinar, dan cahaya seperti senja. William mengatakan anak-anak menyebut daerah mereka sebagai Taman St. Martin; Ralph menambahkan bahwa segala sesuatu yang ada di sana umumnya berwarna hijau. Menurut William, anak-anak tersebut tidak mampu menjelaskan kedatangan mereka di Woolpit. Mereka sedang menggembalakan ternak ayah mereka ketika mereka mendengar sebuah suara keras (menurut William, the bells of Bury St Edmunds) dan kemudian mereka tiba-tiba menemukan diri mereka sendiri dalam sebuah lubang serigala di mana mereka ditemukan. Ralph mengatakan bahwa mereka secara tiba-tiba menghilang ketika mereka mengikuti sapi menuju sebuah gua, dan setelah dibimbing oleh sebuah suara lonceng misterius mereka akhirnya muncul ke dalam tanah kami.
Masih menurut Ralph, gadis itu kemudian dipekerjakan sebagai pelayan di rumah Richard de Calne selama bertahun-tahun, di mana ia dianggap sebagai "anak nakal dan sangat kurang ajar". Dia akhirnya menikah dengan seorang pria dari King's Lynn, sekitar 40 mil (64 km) dari Woolpit, di mana Ralph mengatakan ia masih hidup tak lama sebelum ia menulis. Berdasarkan pada penelitian ke dalam sejarah keluarga Richard de Calne adalah astronom dan penulis Duncan Lunan telah menyimpulkan bahwa gadis itu diberi nama "Agnes", dan bahwa ia menikah dengan seorang pejabat kerajaan bernama Richard Barre.
Penjelasan
Sekurang-kurangnya ada dua pendekatan yang telah mendominasi penjelasan dari misteri anak-anak hijau. Yang pertama adalah bahwa cerita itu adalah cerita rakyat biasa, menggambarkan pertemuan imajiner dengan penduduk sebuah "Peri Lain". Yang kedua adalah bahwa ada kemungkinan catatat harian yang dicatat merupakan berbasis dari kejadian nyata yang sedikit kacau, meskipun mungkin untuk memastikan apakah cerita seperti yang dicatat adalah laporan otentik yang diberikan oleh anak-anak atau "penemuan dewasa". Sebuah studi tentang catatan anak-anak dan pelayan melarikan diri dari tuannya yang dipimpin Charles Oman menyimpulkan bahwa "jelas ada beberapa misteri di balik semuanya [cerita anak-anak hijau] dengan cerita tentang membius dan penculikan."
Penjelasan cerita rakyat
Sejarawan semacam Charles Oman menyatakan bahwa satu unsur dalam cerita anak hijau, yakni jalan masuk menuju dunia yang berbeda melalui sebuah gua, nampak cukup populer. Gerald dari Wales mengisahkan cerita serupa mengenai seorang bocah lelaki yang kabur dari tuannya, dan "bertemu dua orang pigmi yang memandunya melalui jalan bawah tanah menuju tempat yang indah dengan padang dan sungai, namun tidak diterangi cahaya matahari".[3] Namun sebagai dongeng, kisah semacam itu malah jarang; E. W. Baughman mendaftarnya sebagai satu-satunya contoh dalam kategori F103.1-nya mengenai dongeng Amerika Utara dan Inggris: "Para penghuni dunia bawah mengunjungi manusia, dan terus hidup bersama mereka".[4] Martin Walsh berpendapat bahwa rujukan pada Santo Martinus cukup signifikan, dan melihat bahwa kisah anak-anak hijau merupakan bukti bahwa perayaan Martinmas berasal dari Inggris, yang darinya cerita anak membentuk "stratum terbawah".[5] E. S. Alderson mengemukakan adanya kaitan kisah itu dengan tradisi Kelt dalam edisi Notes and Queries tahun 1900: Roh "Hijau" itu tidak punya dosa dalam tradisi dan sastra Kelt ... Mungkin lebih dari sekedar kebetulan bahwa si gadis hijau menikahi seorang 'pria dari [Kings] Lynn.' Di sini [kata Kelt] asli adalah lein, jahat, dengan kata lain. peri yang murni menikahi putra bumi yang berdosa."[6]
Dalam perkembangan modernnya, kisah anak-anak hijau dikaitkan dengan kisah Babes in the Wood, yang ditinggalkan untuk mati oleh paman mereka yang jahat; dalam versi ini warna kulit mereka yang hijau diduga karena mereka keracunan arsenik. Mereka kabur dari hutan tempat mereka ditinggalkan, kemungkinan ke Hutan Thetford, dan anak-anak itu terjatuh ke dalam lubang di Woolpit untuk kemudian ditemukan oleh warga desa. Dalam bukunya yang terbit tahun 1978, A Slice of Suffolk, penulis dan penyanyi lokal Bob Roberts mengatakan "Aku diberi tahu bahwa masih ada orang-orang di Woolpit yang merupakan 'keturunan dari anak-anak hijau', tapi tak ada yang bilang siapa-siapa saja mereka!"[7]
Pendapat lainnya mengatakan bahwa anak-anak hijau kemungkinan adalah alien, atau penghuni dunia bawah tanah. Pada tahun 1996 dalam artikel yang diterbitkan di majalah Analog, astronom Duncan Lunan berhipotesis bahwa anak-anak hijau secara tidak sengaja dipindakan ke Woolpit dari planet asal mereka sebagai akibat dari kegagalan alat "pemancar materi" mereka.[8] Lunan berpendapat bahwa planet asal anak-anak hijau kemungkinan terperangkap dalam orbit sinkron di sekitar mataharinya, sehingga kehidupan hanya ada di daerah senja yang sempit di antara permukaan yang sangat panas dan sisi gelap yang membeku. Lunan menjelaskan warna kulit yang hijau merupakan efek samping yang muncul karena para penghuni planet mengonsumsi makanan alien yang telah termodifikasi secara genetik.[9]
Lunan bukan orang pertama yang memberi dugaan bahwa anak-anak hijau kemungkinan adalah makhluk luar angkasa. Cendekiawan Robert Burton berpendapat dalam karyanya tahun 1621 The Anatomy of Melancholy bahwa anak-anak hijau mungkinn "jatuh dari langit". Gagasan itu nampaknya kemudian diambil oleh Francis Godwin, sejarawan dan Uskup Hereford, dalam fiksi spekulatifnya, The Man in the Moone,[7] yang diterbitkan setelah dia meninggal pada tahun 1638.[10]
Penjelasan secara sejarah
Banyak imigran Flemish yang tiba di Inggris timur pada abad ke-12, dan mereka disiksa setelah Henry II menjadi raja pada tahun 1154; banyak dari mereka dibantai di dekat Bury St Edmunds pada 1173. Paul Harris berpendapat bahwa orang tua Flemish anak-anak hijau tewas pada masa kerusuhan dan anak-anak itu kemungkinan datang dari desa Fornham St Martin, sebelah utara Bury St Edmunds, tempat adanya pemukiman pembuatan pakaqin Flemish saat itu. Mereka barangkali kabur dan pada akhirnya mengembara ke Woolpit. Tak tahu arah, dan berpakaian dengan pakaian Flemish yang asing, anak-anak itu mungkin menjadi tontonan aneh bagi penduduk desa Woolpit.[11] Warna kulit anak-anak itu dapat dijelaskan oleh penyakit hijau, yang terjadi akibat kekurangan makanan.[7] Brian Haughton beranggapan bahwa penjelasan Harris masuk akal, dan salah satu yang paling banyak diterima,[12] meskipun bukannya tanpa celah. Misalnya, Brian berpendaoat bahwa orang terdidik seperti Richard de Calne tidak mungkin tak mengenali bahasa yang dituturkan oleh anak-anak Flemish.[13]
Sejarawan Derek Brewer memberikan penjelasan yang lebih menjemukkan:
Kemungkinan inti dari masalah ini adalah bahwa anak-anak yang sangat kecil ini, menggembala atau mengikuti ternak, tersesat dari hutan desa mereka, sedikit bicara, dan (dalam istilah modern) tidak tahu alamat rumah mereka sendiri. Mereka mungkin menderita klorosis, penyakit kekurangan makanan yang membuat kulit menjadi berwarna kehijauan, karena itulah disebut "penyakit hijau" Dengan diet yang baik penyakit itu menghilang.[14]
Peninggalan
Penyair anarkis dan kritikus Inggris Herbert Read menggambarkan cerita anak-anak hijau dalam karyanya English Prose Style, yang diterbitkan pada tahun 1931, sebagai "norma yang harus diikuti oleh semua jenis fantasi".[15] Cerita anak hijau juga merupakan insprasi bagi novelnya, The Green Child, yang ditulis pada tahun 1934.[16] Kevin Crossley-Holland pada tahun 1994 juga menulis adaptasi cerita anak hijau dari sudut pandang si anak perempuan hijau.[7]
Penulis John Macklin menyertakan sebuah kisah dalam bukunya yang terbit tahun 1965, berjudul Strange Destinies, mengenai dua anak hijau yang tiba di desa Spanyol bernama Banjos pada tahun 1887.[7] Banyak rincian cerita tersebut yang mirip dengan cerita anak-anak hijau Woolpit, misalnya nama Ricardo de Calno, walikota Banjos yang berteman dengan dua anak itu. Namanya mirio dengan Richard de Calne.[17] Dengan demikian nampaknya cerita Macklin adalah cerita ciptaan yang terilhami oleh caerita anak-anak hijau dari Woolpit,[7] khususnya karena tidak ada catatan mengenai desa di Spanyol yang bernama Banjos.[17]
Pada tahun 2002 penyair Inggris Glyn Maxwell menulis sebuah sandiwara sajak yang didasarkan pada cerita anak-anak hijau. Sandiwara itu berjudul Wolfpit (nama awal untuk Woolpit[18]) dan sekali dipentaskan di New York City. Dalam versi Maxwell, si anak perempuan hijau menjadi pelayan tuan tanah, sampai seorang asing bernama Juxon membelinya dan membebaskannya, lalu membawanya ke suatu tempat yang tidak diketahui.[19]
Cerita anak-anak hijau merupakan tema dari sebuah opera, yang diisi oleh anak-anak dan orang dewasa dan digubah oleh Nicola LeFanu pada tahun 1990; librettonya ditulis oleh Kevin Crossley-Holland.[20]
Catatan kaki
- ^ Simpson, Jacqueline; Roud, Steve (2000), "Green Children", A Dictionary of English Folklore (edisi ke-online), Oxford University Press, diakses tanggal 5-4-2009
- ^ Lawton, H. W. (January 1931), "Bishop Godwin's Man in the Moone", The Review of English Studies, 7 (25): 23–55
- ^ Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamaOman
- ^ Baughman 1966, hlm. 203
- ^ Walsh, Martin W. (2000), "Medieval English Martinmesse: The Archaeology of a Forgotten Festival", Folklore, 111 (2): 231–254
- ^ Alderson, E.S. (24 February 1900), "Green Fairies: Woolpit Green Children", Notes and Queries, 5: 155
- ^ a b c d e f Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamaClarkPP209-229
- ^ Haughton 2007, hlm. 236
- ^ Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamaLunan
- ^ Hutton, Sarah (Spring 2005), "The Man in the Moone and the New Astonomy: Godwin, Gilbert, Kepler" (PDF), Etudes Epistémè (7): 3–13
- ^ Harris 1998
- ^ Haughton 2007, hlm. 441
- ^ Haughton 2007, hlm. 443
- ^ Brewer 1998, hlm. 182
- ^ Harder, Worth T. (1973), "Crystal Source: Herbert Read's The Green Child", The Sewanee Review, 81 (4): 714–738
- ^ "The Green Child by Herbert Read", Leeds University Library http://www.leeds.ac.uk/library/spcoll/virtualtour/herbert.htm, diakses tanggal 22-02-2011 Tidak memiliki atau tanpa
|title=
(bantuan) - ^ a b Fanthorpe & Fanthorpe 2010, hlm. 311
- ^ Harvey, Nigel (1943), "Some Suffolk Superstitions", Folklore, 54 (4): 390–91
- ^ Smith, Dinitia (18 March 2002), "Foundlings Wrapped in a Green Mystery", The New York Times, diakses tanggal 18-03-2011
- ^ Nicola LeFanu : The Green Children at chesternovello.com
Pranala luar
- (Inggris) The Mystery of the Green Children of Woolpit
- (Inggris) The Green Children of Woolpit