Lompat ke isi

Masjid Tuo Kayu Jao: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 3: Baris 3:


== Aristektur ==
== Aristektur ==
Di samping keasliannya yang tetap terjaga, [[arsitektur]] pada [[masjid]] ini juga sangat mudah untuk dikenali. Atapnya yang terbuat dari ijuk melambangkan desain rumah adat [[Orang Minang|Minangkabau]] yakni [[Rumah Gadang]], selain itu pada bagian [[mihrab]]nya juga diberi gonjong.
Di samping keasliannya yang tetap terjaga, [[arsitektur]] pada [[masjid]] ini juga sangat mudah untuk dikenali. Atapnya yang terbuat dari ijuk melambangkan desain rumah adat [[Orang Minang|Minangkabau]] yakni [[Rumah Gadang]], selain itu pada bagian [[mihrab]]nya diberi gonjong.


Jumlah tiangnya yang sebanyak 27 buah<ref>[http://berita.liputan6.com/daerah/200909/242657/Masjid.Tuo.Sebagai.Cagar.Budaya Liputan6 - Masjid Tuo Sebagai Cagar Budaya]</ref> melambangkan enam suku yang masing-masing terdiri dari ''ampek jinih'' (empat unsur pemerintahan [[Adat Minangkabau|adat]]) sehingga jumlahnya 24 bagian, ditambah dengan tiga unsur dari agama yakni khatib, imam dan bilal, sehingga jumlahnya menjadi 27. Kuatnya syariat agama [[Islam]] di daerah tersebut juga tergambar dari jumlah jendelanya yang 13 buah, yang mengisyaratkan rukun [[Salat]] yang 13 macam.
Jumlah tiangnya yang sebanyak 27 buah<ref>[http://berita.liputan6.com/daerah/200909/242657/Masjid.Tuo.Sebagai.Cagar.Budaya Liputan6 - Masjid Tuo Sebagai Cagar Budaya]</ref> melambangkan enam suku yang masing-masing terdiri dari ''ampek jinih'' (empat unsur pemerintahan [[Adat Minangkabau|adat]]) sehingga jumlahnya 24 bagian, ditambah dengan tiga unsur dari agama yakni khatib, imam dan bilal, sehingga jumlahnya menjadi 27. Kuatnya syariat agama [[Islam]] di daerah tersebut juga tergambar dari jumlah jendelanya yang 13 buah, yang mengisyaratkan rukun [[Salat]] yang 13 macam.


Menurut seorang tokoh masyarakat setempat, di awal pembangunan masjid tersebut hingga beberapa tahun kemudian, pola bangunan yang tidak memakai paku masih dipertahankan<ref>[http://www.sumbarprov.go.id/detail.php?id=259 Pemprov Sumbar - Masjid Tuo Kayu Jao Saksi Keberadaan Islam Sejak Abad XVI]</ref>.
Menurut seorang tokoh masyarakat setempat, di awal pembangunan masjid tersebut hingga beberapa tahun kemudian, pola bangunan yang tidak memakai paku masih tetap dipertahankan<ref>[http://www.sumbarprov.go.id/detail.php?id=259 Pemprov Sumbar - Masjid Tuo Kayu Jao Saksi Keberadaan Islam Sejak Abad XVI]</ref>.


== Referensi ==
== Referensi ==

Revisi per 2 Agustus 2011 09.19

Masjid Tuo Kayu Jao

Masjid Tuo Kayu Jao adalah salah satu masjid tertua di Indonesia yang didirikan sekitar abad ke-16. Masjid berarsitektur khas Minagkabau ini terletak di Jorong Kayu Jao, nagari Batang Barus, kecamatan Gunung Talang, Kabupaten Solok, Sumatera Barat.

Aristektur

Di samping keasliannya yang tetap terjaga, arsitektur pada masjid ini juga sangat mudah untuk dikenali. Atapnya yang terbuat dari ijuk melambangkan desain rumah adat Minangkabau yakni Rumah Gadang, selain itu pada bagian mihrabnya diberi gonjong.

Jumlah tiangnya yang sebanyak 27 buah[1] melambangkan enam suku yang masing-masing terdiri dari ampek jinih (empat unsur pemerintahan adat) sehingga jumlahnya 24 bagian, ditambah dengan tiga unsur dari agama yakni khatib, imam dan bilal, sehingga jumlahnya menjadi 27. Kuatnya syariat agama Islam di daerah tersebut juga tergambar dari jumlah jendelanya yang 13 buah, yang mengisyaratkan rukun Salat yang 13 macam.

Menurut seorang tokoh masyarakat setempat, di awal pembangunan masjid tersebut hingga beberapa tahun kemudian, pola bangunan yang tidak memakai paku masih tetap dipertahankan[2].

Referensi