Lompat ke isi

Kagema: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Aldo samulo (bicara | kontrib)
Aldo samulo (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1: Baris 1:
[[Berkas:Nishikawa-Sukenobu.jpg|right||200px|thumb|Seorang pria melompat dengan ''[[wakashū]]'' (mungkin kagema) dan pelacur perempuan. Para wakashū (memakai penutup kepala) menyelinap ciuman dari wanita di belakang pelindung nya. Nishikawa Sukenobu, ca. 1716-1735. Lukisan yang diwarnai dengan tangan [[Shunga]].]]
[[Berkas:Nishikawa-Sukenobu.jpg|right||200px|thumb|Seorang pria melompat dengan ''[[wakashū]]'' (mungkin kagema) dan pelacur perempuan. Para wakashū (memakai penutup kepala) menyelinap ciuman dari wanita di belakang pelindung nya. Nishikawa Sukenobu, ca. 1716-1735. Lukisan yang diwarnai dengan tangan [[Shunga]].]]
'''Kagema''' (陰間) adalah istilah Jepang secara historis untuk [[pelacur]] laki-laki muda. Kagema sering dilangsungkan sebagai magang bagi para aktor kabuki (yang sendirinya sering sebagai pelacur di sisi lainnya) dan melayani para pelanggan campuran antara laki-laki dan perempuan. Untuk klien laki-laki, layanan disukai adalah [[seks anal]];<ref name="Leupp">{{cite book|last=Leupp|first=Gary P.|title=Male Colors: The Construction of Homosexuality in Tokugawa Japan|publisher=University of California Press|year=1997|isbn=0520209001}}</ref> [[fellatio]] [[homoseksual]] hampir tidak disebutkan dalam dokumen [[Periode edo|era Tokugawa]].<ref name="Leupp"/> Kagema yang tidak berafiliasi dengan sebuah teater kabuki yang sebenarnya bisa disewa melalui [[rumah bordil]] laki-laki atau kedai-kedai teh yang mengkhususkan diri pada kagema.<ref name="Leupp"/> Kagema biasanya mengenakan biaya lebih dari pelacur perempuan untuk status yang setara, dan melakukan perdagangan yang sehat ke dalam pertengahan abad ke-19 meskipun pembatasan hukum meningkat.<ref name="Leupp"/> Prostitusi seperti itu, serta banyak aktor kabuki muda, yang dijual sebagai pelayan yang terikat kontrak ketika masih anak-anak ke rumah bordil atau teater, biasanya di kontrak sepuluh tahun.<ref name="Leupp"/> Kagema bisa ditampilkan sebagai laki-laki muda (Yaro), [[wakashū]] (remaja laki-laki, sekitar 10-18 tahun) atau sebagai [[onnagata]] (peniru perempuan).<ref name="Leupp"/>
'''Kagema''' (陰間) adalah istilah Jepang secara historis untuk [[pelacur]] laki-laki muda. Kagema sering dilangsungkan sebagai magang bagi para aktor kabuki (yang sendirinya sering sebagai pelacur di sisi lainnya) dan melayani para pelanggan campuran antara laki-laki dan perempuan. Untuk klien laki-laki, layanan disukai adalah [[seks anal]];<ref name="Leupp">{{cite book|last=Leupp|first=Gary P.|title=Male Colors: The Construction of Homosexuality in Tokugawa Japan|publisher=University of California Press|year=1997|isbn=0520209001}}</ref> [[fellatio]] [[homoseksual]] hampir tidak disebutkan dalam dokumen [[Periode edo|era Tokugawa]].<ref name="Leupp"/> Kagema yang tidak berafiliasi dengan sebuah teater kabuki yang sebenarnya bisa disewa melalui [[rumah bordil]] laki-laki atau kedai-kedai teh yang mengkhususkan diri pada kagema.<ref name="Leupp"/> Kagema biasanya mengenakan biaya lebih dari pelacur perempuan untuk status yang setara, dan melakukan perdagangan yang sehat ke dalam pertengahan abad ke-19 meskipun pembatasan hukum meningkat.<ref name="Leupp"/> Prostitusi seperti itu, serta banyak aktor kabuki muda, yang dijual sebagai pelayan yang terikat kontrak ketika masih anak-anak ke rumah bordil atau teater, biasanya di kontrak sepuluh tahun.<ref name="Leupp"/> Kagema bisa ditampilkan sebagai laki-laki muda (Yaro), [[wakashū]] (remaja laki-laki, sekitar 10-18 tahun) atau sebagai [[onnagata]] (peniru perempuan).<ref name="Leupp"/>

Istilah ini juga muncul dalam bahasa gaul [[homoseksual]] modern [[Jepang]].


== Referensi ==
== Referensi ==

Revisi per 11 Agustus 2011 08.29

Seorang pria melompat dengan wakashū (mungkin kagema) dan pelacur perempuan. Para wakashū (memakai penutup kepala) menyelinap ciuman dari wanita di belakang pelindung nya. Nishikawa Sukenobu, ca. 1716-1735. Lukisan yang diwarnai dengan tangan Shunga.

Kagema (陰間) adalah istilah Jepang secara historis untuk pelacur laki-laki muda. Kagema sering dilangsungkan sebagai magang bagi para aktor kabuki (yang sendirinya sering sebagai pelacur di sisi lainnya) dan melayani para pelanggan campuran antara laki-laki dan perempuan. Untuk klien laki-laki, layanan disukai adalah seks anal;[1] fellatio homoseksual hampir tidak disebutkan dalam dokumen era Tokugawa.[1] Kagema yang tidak berafiliasi dengan sebuah teater kabuki yang sebenarnya bisa disewa melalui rumah bordil laki-laki atau kedai-kedai teh yang mengkhususkan diri pada kagema.[1] Kagema biasanya mengenakan biaya lebih dari pelacur perempuan untuk status yang setara, dan melakukan perdagangan yang sehat ke dalam pertengahan abad ke-19 meskipun pembatasan hukum meningkat.[1] Prostitusi seperti itu, serta banyak aktor kabuki muda, yang dijual sebagai pelayan yang terikat kontrak ketika masih anak-anak ke rumah bordil atau teater, biasanya di kontrak sepuluh tahun.[1] Kagema bisa ditampilkan sebagai laki-laki muda (Yaro), wakashū (remaja laki-laki, sekitar 10-18 tahun) atau sebagai onnagata (peniru perempuan).[1]

Istilah ini juga muncul dalam bahasa gaul homoseksual modern Jepang.

Referensi

  1. ^ a b c d e f Leupp, Gary P. (1997). Male Colors: The Construction of Homosexuality in Tokugawa Japan. University of California Press. ISBN 0520209001.