Lompat ke isi

Limbo: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k -{{inuse}} — sudah terlalu lama
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1: Baris 1:
{{paragraf pembuka}}
[[File:Domenico Beccafumi 018.jpg|right|thumb|''Jesus in Limbo'' by [[Domenico Beccafumi]]]]
[[File:Domenico Beccafumi 018.jpg|right|thumb|''Jesus in Limbo'' by [[Domenico Beccafumi]]]]

[[Bahasa Latin]] dari Limbo adalah [[Limbus]], yang berarti pinggir. <ref name="Wellem"> F.D.Wellem. Kamus Sejarah Gereja. Jakarta: BPK Gunung Mulia 2009.</ref> Limbo adalah tempat atau keadaan orang mati yang tidak masuk surga atau pun neraka. <ref name="Wellem"> F.D.Wellem. Kamus Sejarah Gereja. Jakarta: BPK Gunung Mulia 2009.</ref> Ajaran mengenai Limbo ini didasarkan pada ajaran [[Gereja Katolik Roma]]. <ref name="Wellem"> F.D.Wellem. Kamus Sejarah Gereja. Jakarta: BPK Gunung Mulia 2009.</ref> Orang-orang berada di Limbo dikatakan sedang menunggu di [[pinggir surga]] atau [[neraka]]. <ref name="Wellem"> F.D.Wellem. Kamus Sejarah Gereja. Jakarta: BPK Gunung Mulia 2009.</ref> Orang [[saleh]] menunggu di sana hingga kedatangan [[Kristus]] yang kedua kalinya. <ref name="Wellem"> F.D.Wellem. Kamus Sejarah Gereja. Jakarta: BPK Gunung Mulia 2009.</ref>
'''Limbo''' ([[bahasa Latin]]: ''limbo''; arti: pinggir) adalah tempat atau keadaan orang mati yang tidak masuk surga atau pun neraka.<ref name="Wellem"> F.D.Wellem. Kamus Sejarah Gereja. Jakarta: BPK Gunung Mulia 2009.</ref> Ajaran mengenai Limbo ini didasarkan pada ajaran [[Gereja Katolik Roma]]. <ref name="Wellem"> F.D.Wellem. Kamus Sejarah Gereja. Jakarta: BPK Gunung Mulia 2009.</ref> Orang-orang berada di Limbo dikatakan sedang menunggu di [[pinggir surga]] atau [[neraka]]. <ref name="Wellem"> F.D.Wellem. Kamus Sejarah Gereja. Jakarta: BPK Gunung Mulia 2009.</ref> Orang [[saleh]] menunggu di sana hingga kedatangan [[Kristus]] yang kedua kalinya. <ref name="Wellem"> F.D.Wellem. Kamus Sejarah Gereja. Jakarta: BPK Gunung Mulia 2009.</ref>


Pandangan [[Augustine]] bahwa orang yang meninggal di dalam [[dosa asalnya]] adalah terkutuk. <ref name="Lynch"> Joseph H.Lynch. The Medieval Church: A Brief History. New York: Longman Publishing 1943.</ref> Hal ini menjadi tekanan bagi [[umat Kristen]] saat itu. <ref name="Lynch"> Joseph H.Lynch. The Medieval Church: A Brief History. New York: Longman Publishing 1943.</ref> Pada [[abad ke-13]], Beberapa [[Teolog]] mengajukan ide mengenai Limbo, yang merupakan [[tempat di bawah bumi]] untuk menampung orang - orang yang meninggal, baik itu bayi yang baru lahir hingga orang dewasa yang belum dibaptis. <ref name="Lynch"> Joseph H.Lynch. The Medieval Church: A Brief History. New York: Longman Publishing 1943.</ref> Di Limbo mereka tidak menderita dan tidak mendapat belas kasih serta kemuliaan dari Tuhan. <ref name="Lynch"> Joseph H.Lynch. The Medieval Church: A Brief History. New York: Longman Publishing 1943.</ref>Baptisan adalah praktek yang lazim dan ideal. <ref name="Lynch"> Joseph H.Lynch. The Medieval Church: A Brief History. New York: Longman Publishing 1943.</ref>
Pandangan [[Augustine]] bahwa orang yang meninggal di dalam [[dosa asalnya]] adalah terkutuk. <ref name="Lynch"> Joseph H.Lynch. The Medieval Church: A Brief History. New York: Longman Publishing 1943.</ref> Hal ini menjadi tekanan bagi [[umat Kristen]] saat itu. <ref name="Lynch"> Joseph H.Lynch. The Medieval Church: A Brief History. New York: Longman Publishing 1943.</ref> Pada [[abad ke-13]], Beberapa [[Teolog]] mengajukan ide mengenai Limbo, yang merupakan [[tempat di bawah bumi]] untuk menampung orang - orang yang meninggal, baik itu bayi yang baru lahir hingga orang dewasa yang belum dibaptis. <ref name="Lynch"> Joseph H.Lynch. The Medieval Church: A Brief History. New York: Longman Publishing 1943.</ref> Di Limbo mereka tidak menderita dan tidak mendapat belas kasih serta kemuliaan dari Tuhan. <ref name="Lynch"> Joseph H.Lynch. The Medieval Church: A Brief History. New York: Longman Publishing 1943.</ref>Baptisan adalah praktek yang lazim dan ideal. <ref name="Lynch"> Joseph H.Lynch. The Medieval Church: A Brief History. New York: Longman Publishing 1943.</ref>

Revisi per 14 Agustus 2011 02.29

Jesus in Limbo by Domenico Beccafumi

Limbo (bahasa Latin: limbo; arti: pinggir) adalah tempat atau keadaan orang mati yang tidak masuk surga atau pun neraka.[1] Ajaran mengenai Limbo ini didasarkan pada ajaran Gereja Katolik Roma. [1] Orang-orang berada di Limbo dikatakan sedang menunggu di pinggir surga atau neraka. [1] Orang saleh menunggu di sana hingga kedatangan Kristus yang kedua kalinya. [1]

Pandangan Augustine bahwa orang yang meninggal di dalam dosa asalnya adalah terkutuk. [2] Hal ini menjadi tekanan bagi umat Kristen saat itu. [2] Pada abad ke-13, Beberapa Teolog mengajukan ide mengenai Limbo, yang merupakan tempat di bawah bumi untuk menampung orang - orang yang meninggal, baik itu bayi yang baru lahir hingga orang dewasa yang belum dibaptis. [2] Di Limbo mereka tidak menderita dan tidak mendapat belas kasih serta kemuliaan dari Tuhan. [2]Baptisan adalah praktek yang lazim dan ideal. [2]

Referensi

  1. ^ a b c d F.D.Wellem. Kamus Sejarah Gereja. Jakarta: BPK Gunung Mulia 2009.
  2. ^ a b c d e Joseph H.Lynch. The Medieval Church: A Brief History. New York: Longman Publishing 1943.