Lompat ke isi

KRI Abdul Halim Perdanakusuma (355): Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
RobotQuistnix (bicara | kontrib)
Baris 22: Baris 22:


== Sensor dan elektronis ==
== Sensor dan elektronis ==
KRI Abdul Halim Perdana Kusuma diperlengkapi [[radar]] LW-03 2-D ''air search'', [[sonar]] PHS-32. Juga diperlengkapi dengan kontrol penembakan (fire control) M-44 ''SAM control'' serta perangkat perang elektronik UA-8/9 ''intercept''. Sebagai pertahanan diri mempunyai 2 peluncur ''decoy'' RL.
KRI Abdul Halim Perdana Kusuma diperlengkapi [[radar]] LW-03 2-D ''air search'', [[sonar]] CWE-610 dan PDE-700 (VDS). Juga diperlengkapi dengan kontrol penembakan (fire control) M-44 ''SAM control'' serta perangkat perang elektronik UA-8/9 ''intercept''. Sebagai pertahanan diri mempunyai 2 peluncur ''decoy'' RL.


== Penerbangan ==
== Penerbangan ==

Revisi per 4 Desember 2006 03.20

Berkas:KRIHalimPK355.JPG
KRI Abdul Halim Perdana Kusuma 355

KRI Abdul Halim Perdana Kusuma (355) merupakan kapal kelima dari kapal perang kelas Perusak Kawal Berpeluru Kendali Kelas Ahmad Yani milik TNI AL. Dinamai menurut Abdul Halim Perdana Kusuma, salah seorang pahlawan nasional yang namanya juga merupakan nama bandara dan Pangkalan Udara di Jakarta.

KRI Abdul Halim Perdana Kusuma merupakan bekas fregat Inggris dari kelas Leander yang kemudian dibeli Belanda (F815) dengan sedikit modifikasi dari disain RN Leander asli. Dibangun tahun 1967 oleh Nederlandse Dok en Scheepsbouw Mij, Amsterdam, Belanda dan mendapat peningkatan kemampuan sebelum berpindah tangan ke TNI Angkatan Laut pada tahun 1977-1980. Termasuk diantaranya adalah pemasangan sistem pertahanan rudal anti pesawat (SAM, Sea to Air Missile) ) Mistral menggantikan Sea Cat.

Bertugas sebagai armada patroli dengan kemampuan anti kapal permukaan, anti kapal selam dan anti pesawat udara.

Termasuk dalam kelas Ahmad Yani bersama KRI Abdul Halim Perdana Kusuma antara lain KRI Ahmad Yani (351), KRI Slamet Riyadi (352), KRI Yos Sudarso (353), KRI Oswald Siahaan (354) dan KRI Karel Satsuit Tubun (356).

Data Teknis

KRI Abdul Halim Perdana Kusuma memiliki berat 2,940 ton. Dengan dimensi 113,42 meter x 12,51 meter x 4,57 meter. Ditenagai oleh turbin uap dengan 2 boiler, 2 shaft yang menghasilkan 30,000 shp sanggup mendorong kapal hingga kecepatan 28,5 knot. Diawaki oleh maksimal 180 pelaut.

Persenjataan

KRI Abdul Halim Perdana Kusuma dipersenjatai dengan berbagai jenis persenjataan modern untuk mengawal wilayah kedaulatan Republik Indonesia. Termasuk diantaranya adalah :

  1. 8 Peluru Kendali Permukaan-ke-permukaan McDonnel Douglas RGM-84 Harpoon dengan jangkauan maksimum 130 Km (70 mil laut), berkecepatan 0,9 mach, berpemandu active radar homing dengan hulu ledak seberat 227 Kg.
  2. 4 Peluru kendali permukaan-ke-udara Mistral dalam peluncur Simbad laras ganda sebagai pertahanan anti serangan udara. Jangkauan efektif 4 Km (2,2 mil laut), berpemandu infra merah dengan hulu ledak 3 Kg. Berkemampuan anti pesawat udara, helikopter dan rudal.
  3. 1 Meriam OTO-Melara 76/62 compact berkaliber 76mm (3 inchi) dengan kecepatan tembakan 85 rpm, jangkauan 16 Km untuk target permukaan dan 12 Km untuk target udara.
  4. 2 Senapan mesin 12.7mm
  5. 12 Torpedo Honeywell Mk. 46, berpeluncur tabung Mk. 32 (324mm, 3 tabung) dengan jangkauan 11 Km kecepatan 40 knot dan hulu ledak 44 kg. Berkemampuan anti kapal selam dan kapal permukaan.

Sensor dan elektronis

KRI Abdul Halim Perdana Kusuma diperlengkapi radar LW-03 2-D air search, sonar CWE-610 dan PDE-700 (VDS). Juga diperlengkapi dengan kontrol penembakan (fire control) M-44 SAM control serta perangkat perang elektronik UA-8/9 intercept. Sebagai pertahanan diri mempunyai 2 peluncur decoy RL.

Penerbangan

Berkas:PumaExoxetTNIAL.JPG
NAS 332L Super Puma membawa rudal AM-39 Exocet

Memiliki dek untuk 1 helikopter yang sebelumnya adalah Westland Wasp HAS 1 (kini pensiun) dengan fungsi sebagai heli anti kapal selam. Mungkin kini diganti dengan NBO-105 atau NAS 332L Super Puma.

Pranala luar