Lompat ke isi

Sejarah Lego: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Wildcat (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Wildcat (bicara | kontrib)
Baris 34: Baris 34:
Era 1960an merupakan masa pertumbuhan yang cepat bagi Grup Lego sehingga di tahun 1970 salah satu permasalahan terbesar yang mesti mereka hadapi adalah bagaimana cara terbaik untuk mengelola dan mengontrol pasar mereka yang terus berkembang.
Era 1960an merupakan masa pertumbuhan yang cepat bagi Grup Lego sehingga di tahun 1970 salah satu permasalahan terbesar yang mesti mereka hadapi adalah bagaimana cara terbaik untuk mengelola dan mengontrol pasar mereka yang terus berkembang.


==Perluasan Usaha==
<!--
Dekade-dekade berikutnya ditandai dengan ekspansi besar-besaran dalam era baru pembuatan dan pemasaran mainan, Legi mulai menargetkan wanita dengan memperkenalkan beberapa tipe mebel dan rumah boneka di tahun 1971. Dunia Lego memperluas dunia permainan transportasinya dengan penambahan set mainan perahu dan kapal, dilengkapi dengan lambung kapal yang benar-benar bisa mengambang, di tahun 1972.
== Expansion ==
The coming decades marked considerable expansion into new frontiers of toy making and marketing. Lego began to target the female market with the introduction of furniture pieces and dollhouses in 1971. The Lego universe expanded its transportation possibilities with the addition of boat and ship sets, with hull pieces that actually floated, in 1972.


Dalam periode yang sama, putra Godtfred Kirk Christiansen, Kjeld Kirk Kristiansen, bergabung dalam staf manajemen perusahaan, setelah memperoleh gelar sarjana bisnis di [[Swiss]] dan [[Denmark]]. Salah satu keberhasilan pertama Kjeld dalam perusahaan adalah pembangunan fasilitas pabrik yang modern, termasuk juga pendirian departemen riset dan pengembangan yang bertanggung-jawab untuk memastikan metode pembuatan Lego tetap yang paling modern. Figur manusia dengan tangan yang bisa diubah-ubah posisinya muncul di tahun 1974 dalam set mainan "Lego Family", yang menjadi produk yang paling banyak terjual saat itu; di tahun yang sama, sebuah versi awal dari "figur mini" manusia miniatur Lego diperkenalkan, namun figur miniatur ini tanpa tangan yang bisa diubah-ubah posisinya dan wajahnya tidak dilukiskan di bagian kepalanya. Sebuah pabrik Lego dibuka di Enfield, Connecticut, Amerika Serikat.
During this same period, Godtfred Kirk Christiansen's son, Kjeld Kirk Kristiansen, joined the managerial staff of the company, after earning business degrees in Switzerland and Denmark. One of Kjeld's first achievements with the company was the foundation of manufacturing facilities, as well as a research and development department that would be responsible for keeping the company's manufacturing methods up to date. Human figures with posable arms made an appearance in 1974 in "Lego family" sets, which went on to become the biggest sellers at the time; in the same year, an early version of the "minifigure" miniature Lego person was introduced, but it was not posable and had no face printed on its head. A Lego production plant was opened in [[Enfield, Connecticut]] in the United States.


<!--
"Expert Series" sets were first introduced in 1975, geared towards older, more experienced Lego builders. This line soon developed into the "Expert Builder" sets, released in 1977. These technical sets featured moving parts such as [[gear]]s, [[differential (mechanics)|differentials]], cogs, [[lever]]s, [[axle]]s and [[universal joint]]s, and permitted the construction of realistic models such as automobiles, with functional [[rack and pinion]] [[steering]] and lifelike engine movements. Finally, the Lego world came together in 1978 with the addition of the Lego "minifigure". These small Lego people have posable arms and legs, and a friendly smile. The figure was used in many varieties of Lego sets, allowing consumers to construct elaborate towns with buildings, roads, vehicles, trains, and boats, at the same scale, and populated with the smiling minifigure Lego citizens.
"Expert Series" sets were first introduced in 1975, geared towards older, more experienced Lego builders. This line soon developed into the "Expert Builder" sets, released in 1977. These technical sets featured moving parts such as [[gear]]s, [[differential (mechanics)|differentials]], cogs, [[lever]]s, [[axle]]s and [[universal joint]]s, and permitted the construction of realistic models such as automobiles, with functional [[rack and pinion]] [[steering]] and lifelike engine movements. Finally, the Lego world came together in 1978 with the addition of the Lego "minifigure". These small Lego people have posable arms and legs, and a friendly smile. The figure was used in many varieties of Lego sets, allowing consumers to construct elaborate towns with buildings, roads, vehicles, trains, and boats, at the same scale, and populated with the smiling minifigure Lego citizens.



Revisi per 15 September 2011 08.28

Berkas:Legoland creation centre 6.png
Model kayu LEGO pertama dai tahun 1930an (Creation Centre, LEGOLAND Windsor).

Grup Lego bermula dari sebuah usaha kerajinan kayu milik Ole Kirk Chiristiansen, di kota Billund, Denmark. Di tahun 1916, Christiansen membeli sebuah toko kerajinan kayu di Billund yang telah beroperasi semenjak tahun 1895[1]. Toko ini kebanyakan pekerjaannya adalah membantu pembangunan rumah dan pembuatan mebel kayu, serta memiliki beberapa orang pegawai. Toko ini terbakar di tahun 1924, terjadi karena api yang dinyalakan oleh kedua putra Christiansen membakar beberapa hasil kerajinan kayu disana[2]. Ole Kirk kemudian membangun usaha kerajinan kayu yang lebih besar, dan berusaha memperluas bisnisnya lebih jauh lagi. Saat Depresi Besar terjadi, Ole Kirk tinggal memiliki sedikit pelanggam dan harus berkonsentrasi pada proyek-proyek yang kecil. Ia memulai memproduksi versi miniatur dari produk-produknya sebagai pembantu rancangan. Model-model miniatur tangga dan papan setrikaan inilah yang menginspirasinya untuk memulai memproduksi mainan[3].

(Catatan: Menurut seorang pegawai Lego di Denmark, langkah Ole Kirk untuk memproduksi mainan sebenarnya diilhami oleh pihak pemerintah dan bukannya dari diri sendiri. Berbagai buku dan artikel menolak cerita ini, menyatakan bahwa Ole Kirk sesungguhnya secara aktif memutuskan untuk melanjutkan bisnisnya di bidang pembuatan mainan. Namun, berbagai ingatan dan cerita pribadi dari orang-orang yang ada di sekitarnya saat itu menunjukkan bahwa ketika toko Ole Kirk bangkrut di tahun 1932, adalah seorang pekerja sosial setempat yang menangani kasusnya menyarankan, atau malah mendorong, Ole Kirk untuk membuat mainan[4].)

Di tahun 1932, toko Ole Kirk mulai membuat mainan kayu seperti celengan, kereta tarik, mobil-mobilan dan truk mainan. Bisnis ini mulanya tidak menguntungkan karena masih di masa depresi. Para petani di wilayahnya terkadang menukarkan makanan dengan mainan buatannya; Ole Kirk tetap terus memproduksi mebel yang praktis selain mainan supaya usahanya tetap bisa bertahan. Di pertengahan dekade 1930an, ketenaran mainan Yo-yo memberikannya sebuah masa singkat dari peningkatan aktivitas bisnis hingga tiba-tiba kondisi ini menghilang. Untuk mengurangi sampah, Ole Kirk menggunakan sisa-sisa bagian yo-yo sebagai roda mainan truk[5]. Putranya, Godtfred, mulai bekerja untuknya, memegang peran yang aktif di dalam perusahaan.[6].

Di tahun 1934, Ole Kirk mengadakan kompetisi di anatara para pegawainya untuk memberikan nama baru pada perusahaannya, hadiahnya adalah sebotol anggur buatannya sendiri[7]. Christiansen sedang mempertimbangkan sendiri dua nama untuk perusahaannya tersebut, "Legio" (untuk merujuk pada kalimat "Legiun Mainan") dan "Lego", singkatan yang dibuatnya sendiri dari kalimat Bahasa Denmark leg godt, yang berarti "bermain dengan baik." Belakangan Grup Lego menemukan bahwa kata "Lego" bisa secara bebas diartikan "Saya menyusun" atau "Saya merangkai" dalam Bahasa Latin.[8] Ole Kirk memilih nama yang dipertimbangkannya sendiri, Lego, dan perusahaannya mulai menggunakan nama itu dalam produk-produk mereka.

Setelah Perang Dunia II, plastik hadir di Denmark, dan Lego membeli satu set mesin cetak injeksi plastik di tahun 1947.[9]. Salah satu mainan modular yang diproduksi pertama kali adalah sebuah mainan truk yang dapat dibongkar dan dipasang kembali. Di tahun 1947, Ole Kirk dan Godtfred memperoleh contoh barang bata plastik yang bisa saling melekat satu dengan yang lain (interlocking) yang diproduksi oleh perusahaan Kiddicraft. Produk "Kiddicraft Self-Locking Building Bricks" ini dirancang dan dipatenkan di Inggris oleh Mr. Hilary Harry Fisher Page, seorang warga negara Inggris.[10] Di tahun 1949 Grup Lego mulai memproduksi bata yang sama, menamainya "Automatic Binding Bricks" (Bata Yang Melekat Secara Otomatis). Bata Lego, yang kemudian diproduksi dari material cellulose acetate, dikembangkan menurut dasar-dasar bongkahan kayu tradisional yang bisa disusun di atas satu dengan yang lain namun bisa "direkatkan" bersama. Produk ini memeiliki beberapa tonjolan bundar di atasnya dan bagian bawah yang berbentuk segiempat yang berlubang. Bata-bata ini akan melekat satu dengan yang lain, tapi tidak terlalu erat sehingga mereka tidak bisa dipisahkan lagi. Di tahun 1953 bata-bata ini diberi nama baru: Lego Mursten, atau "Bata Lego".

Produk-produk plastik awalnya tidak diterima dengan baik oleh para pembeli, yang memilih mainan kayu atau logam. Banyak pengiriman Lego yang dikembalikan akibat penjualan yang buruk. Di tahun 1954, Godtfred menjadi Direktur Pelaksana Junior di Grup Lego. Pembicaraan Godtfred dengan seorang pembeli luar negeri melahirkan ide tentang suatu "sistem" mainan, dengan banyak mainan dalam suatu lini produksi. Godtfred mengevaluasi semua produk yang tersedia, dan melihat bahwa bata plastik adalah yang paling cocok untuk "sistem" tersebut. Di tahun 1955, Lego meluncurkan "Town Plan" (Rencana Tata Kota), sebagaimana hal tersebut adalah suatu sistem, yang menggunakan bata untuk membangunnya.

Bata bangunan ini diterima cukup baik oleh pasar, namun memiliki beberapa permasalahan dari sisi teknis: kemampuan untuk "melekat"-nya sangat terbatas, dan bata-bata ini tidak terlalu serba-guna. Di tahun 1958 bata-bata ini disempurnakan dengan silinder-silinder berlubang di bawahnya. Hal ini menambah kekuatan di bagian bawahnya, meningkatkan kemampuan untuk melekat dan kegunaannya. Perusahaan ini mematenkan rancangan produk yang baru ini, selain beberapa rancangan yang mirip lainnya, untuk menghindarkan diri dari saingan bisnis. Di tahun yang sama, Ole Kirk Christiansen meninggal dunia, dan Godtfred mewarisi kursi pimpinan perusahaan ini.

Beralih ke Bata Plastik

Kebakaran gudang menyerang kembali Grup Lego di tahun 1960, menghabiskan sebagian besar persediaan mainan kayu perusahaan ini. Godtfred memutuskan bahwa lini produksi bata plastik sudah cukup kuat keberadaanya sehingga perusahaan mampun untuk meninggalkan lini produksi mainan kayu. Alhasil, saudara-saudara Godtfred, Gerhardt (sebelumnya kepala bagian mainan kayu) dan Karl Georg meninggalan perusahaan Lego dan memulai sebuah perusahaan terpisah "Bilofix". Sampai akhir tahun tersebut, jumlah pegawai Grup Lego telah mencapai lebih dari 450 orang.

Di tahun 1961, Lego berhatap untuk bisa melebarkan penjualan ke Amerika Utara, namun tidak memiliki kemampuan logistik yang memadai untuk melakukannya. Lego kemudian mengambil jalan untuk memperbolehkan Samsonite untuk memproduksi dan menjual produk-produk Lego di Amerika Serikat dan Kanada.

Tahun 1961 dan 1962 menyaksikan diperkenalkannya roda Lego pertama, sebuah tambahan yang mengembangkan potensi untuk membangun mobil-mobilan, mainan truk, bus dan kendaraan-kendaraan lainnya dari bata Lego. Juga selama masa ini, Grup Lego memperkenalkan mainan yang secara khusus ditujukan bagi pasar anak-anak pra-sekolah.

Di tahun 1963, material yang digunakan untuk membuat bata Lego, cellulose acetate (CA), ditinggalkan dan beralih pada acrylonitrile butadine styrene (Plastik ABS) yang lebih stabil sifatnya, yang masih digunakan hingga hari ini. ABS itu tidak mengandung racun, tidak mudah memudar warnanya dan tidak mudah bengkok, serta juga lebih tahan panas, asam, garam dan zat kimia lainnya daripada cellulose acetate. Samsonite yang memproduksinya di Amerika Utara tidak beralih seketika itu, dan masih menggunakan cellulose acetate di beberapa aspek produk Lego.

Tahun 1964 adalah saat pertama buku petunjuk disertakan di dalam paket mainan Lego.

Salah satu seri mainan Grup Lego yang paling sukses, Sistem Kereta Api LEGO, pertama kali diluncurkan tahun 1966. Satu set mainan kereta api ini menyertakan motor 4,5 Volt, kotak baterai dan rel kereta; dua tahun kemudian motor 12 Volt diperkenalkan.

Pada tanggal 7 Juni 1968, Taman Legoland pertama dibuka di Billund. Taman rekreasi ini menampilkan model rumit kota-kota miniatur yang seluruhnya dibangun dengan bata Lego. Taman seluas 12.000 meter persegi ini dikunjungi 625.000 pengunjung di tahun pertamanya sendiri. Selama 20 tahun berikutnya, taman ini bertambah luas delapan kali dari luas awalnya, dan nantinya rata-rata dikunjungi sekitar satu juta pengunjung yang membeli tiket tiap tahunnya. Lebih dari delapan belas juta set mainan Lego telah terjual di tahun 1968.

Di tahun 1969, sistem Duplo mulai dipasarkan. Produk ini adalah sebuah sistem yang baru dikembangkan, yang ditujukan bagi anak-anak usia balita; bata Duplo ukurannya lebih besar daripada bata Lego, sehingga membuatnya lebih aman untuk anak-anak yang masih sangat muda usianya; walau demikian kedua sistem ini bisa saling digunakan bersamaan: bata Lego bisa dipasang dengan pas di atas bata Duplo, sehingga membuat perpindahan set mainan ke sistem Lego lebih mudah saat anak-anak tersebut mulai tumbuh lebih besar. Nama Duplo berasal dari kata Bahasa Latin duplus, yang secara harafiah diterjemahkan sebagai "ganda"; artinya bahwa sepotong bata Duplo ukurannya tepat dua kali lebih besar dari pada ukuran bata Lego (2 x tinggi kali 2 x lebar kali 2 x panjang = 8 x volume bata).

Era 1960an merupakan masa pertumbuhan yang cepat bagi Grup Lego sehingga di tahun 1970 salah satu permasalahan terbesar yang mesti mereka hadapi adalah bagaimana cara terbaik untuk mengelola dan mengontrol pasar mereka yang terus berkembang.

Perluasan Usaha

Dekade-dekade berikutnya ditandai dengan ekspansi besar-besaran dalam era baru pembuatan dan pemasaran mainan, Legi mulai menargetkan wanita dengan memperkenalkan beberapa tipe mebel dan rumah boneka di tahun 1971. Dunia Lego memperluas dunia permainan transportasinya dengan penambahan set mainan perahu dan kapal, dilengkapi dengan lambung kapal yang benar-benar bisa mengambang, di tahun 1972.

Dalam periode yang sama, putra Godtfred Kirk Christiansen, Kjeld Kirk Kristiansen, bergabung dalam staf manajemen perusahaan, setelah memperoleh gelar sarjana bisnis di Swiss dan Denmark. Salah satu keberhasilan pertama Kjeld dalam perusahaan adalah pembangunan fasilitas pabrik yang modern, termasuk juga pendirian departemen riset dan pengembangan yang bertanggung-jawab untuk memastikan metode pembuatan Lego tetap yang paling modern. Figur manusia dengan tangan yang bisa diubah-ubah posisinya muncul di tahun 1974 dalam set mainan "Lego Family", yang menjadi produk yang paling banyak terjual saat itu; di tahun yang sama, sebuah versi awal dari "figur mini" manusia miniatur Lego diperkenalkan, namun figur miniatur ini tanpa tangan yang bisa diubah-ubah posisinya dan wajahnya tidak dilukiskan di bagian kepalanya. Sebuah pabrik Lego dibuka di Enfield, Connecticut, Amerika Serikat.


Referensi

  1. ^ Willy Horn Hansen. 50 Years of Play. The LEGO Group, 1982, p. 8.
  2. ^ Henry Wiencek. The World of LEGO Toys. Harry N. Abrams, New York, 1987, p. 37.
  3. ^ Henry Wiencek. The World of LEGO Toys. Harry N. Abrams, New York, 1987, p. 39.
  4. ^ Verbal conversation in 2009 with a Lego employee from Billund, Denmark
  5. ^ Willy Horn Hansen. 50 Years of Play. The LEGO Group, 1982, p. 15.
  6. ^ Willy Horn Hansen. 50 Years of Play. The LEGO Group, 1982, p. 15.
  7. ^ Willy Horn Hansen. 50 Years of Play. The LEGO Group, 1982, p. 17.
  8. ^ LEGO.com About Us – TimeLine 1932 – 1939
  9. ^ Willy Horn Hansen. 50 Years of Play. The Lego Group, 1982, p. 25.
  10. ^ [1]
  • Lego Group timeline
  • Henry Wiencek, The World of LEGO Toys. Harry N. Abrams, Inc., Publishers, New York, 1987. ISBN 0-8109-2362-9.
  • LEGO Group, 50 Years of Play. Internal LEGO publication, 1982.

Pranala luar